CHAPTER FORTY FOUR CLAP

151 10 7
                                    

WARNING! Cerita ini murni dari Imajinasi saya sendiri mohon maaf jika masih terdapat kata yang kurang tepat dan typo bertebaran, 18+ bijaklah dalam membaca!

Disarankan mendengarkan lagu dari, Ava Max Take you the Hell, Maroon5 Animal, Maneskin beggin, atau Sia Unstoppable

'Into your Arms'

HAPPY READING

"Aku kembali."

Gadis berambut pendek itu membuka maskernya, Dia Karina, Karina Zee Lyons Marcuz.

Tatapan matanya kembali menatap pada bayangan dirinya di cermin, menatap perubahan penampilan pada dirinya

Tatapan matanya kembali menatap pada bayangan dirinya di cermin, menatap perubahan penampilan pada dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flasback

Saat ini Karina berada di kediaman Maggie yang berada di desa kecil Re woodbury, Yah, gadis itu kembali ke rumah Maggie, Rumah masa kecil ibunya.

Gadis itu memutuskan untuk pergi dari Mansion milik Al tanpa sepengetahuan lelaki itu, Mengingat saat Marcuz memeluk Alexa dan mengatakan gadis itu sebagai putrinya begitu melukai dirinya, Karina berpikir jika Marcuz saat ini sudah bisa menerima kehadiran Alexa dan Serena.

Tapi tidak dengan dirinya, Yah, Ia tidak akan pernah bisa menerima kehadiran kedua orang yang sudah menghancurkan kebahagiaan keluarganya itu

Karina berjalan perlahan dengan memandang barisan foto yang berjejer rapi di meja dan dinding rumah, Foto-foto yang memotret saat saat bahagia dirinya bersama kedua orang tua nya, Maggie dan juga Marcuz.

Langkahnya terhenti di satu Foto yang menampilkan gambar disaat Karina kecil yang tengah bermain di sebuah taman bersama Maggie dan Marcuz yang tengah menggandeng kedua lengan nya, Karina tersenyum getir mengingat semua itu

"Putriku? Benarkah Ayah? Benarkah kau sudah menerimanya sekarang?!" Ucap Karina dengan getir, Gadis itu masih berusaha menahan air mata nya agar tidak jatuh

Karina menghembuskan nafasnya dengan panjang di iringi buliran air mata yang berhasil lolos jatuh membasahi pipi nya, dengan kasar Karina langsung menghapus air matanya itu

"Tidak, aku tau Ayah tidak mungkin melakukan semua ini! Ayah tidak mungkin menerima mereka begitu saja, Yah, itu tidak mungkin." Gumam Karina

"Benarkan bu?" Ucap Karina dengan kedua mata yang sudah menampung penuh air mata nya yang tertahan

"Untuk mengetahuinya aku harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi." Ucap Karina dan melangkah ke ruangan retas miliknya yang berada di sana

Karina melangkah masuk kedalam ruangan retas itu dan segera duduk di bangku yang berjejer komputer komputer dengan berbagai ukuran itu, lengan nya yang lentik bergerak lincah diatas keyboard

Beberapa saat kemudian Karina berhenti saat Ia menemukan beberapa hal yang Ia cari, pandangan nya lekat menatap monitor di hadapan nya dengan tatapan mata yang kosong, raut wajahnya seolah tak percaya pada apa yang dilihat nya, kekecewaan tak bisa ia tutupi saat ini.

Most Wanted School 'ELITE : Ambisi/Hati [COMPLETE]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang