42. Mencari Pembuktian 2

8 2 1
                                    

Kisah𝔂𝓪𝓷𝓰 Salah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kisah
𝔂𝓪𝓷𝓰 Salah

"Apa??!!"

"Iya," Fazwan pun menggeserkan kursinya dan menunjuk ke arah kursor laptop sebelah atas.

"Disini, waktu yang ada di CCTV emang gak kelihatan berbeda dengan yang asli. Tapi coba kita perbesar. Kaya ada penghalang, yang asli latar waktunya itu transparan,"

"Bener juga. Karena bagian atas cuman ambil bagian atap yang diam dan gak berubah-ubah warna,"

"Tapi ini sama woy! Lo bisa bedain nya dari mana?"

"Pembiasan cahaya lampu. Sekilas memang gak terlalu kelihatan, tapi ada sedikit warna yang lebih terang."

"Lihat," Garet pun menujuk ke bagian bawah waktu CCTV itu. "Samar-samar ada warna yang terpotong. Walau emang warnanya hampir kasat mata,"

"Betul,"

"Bentar, gue cek dulu rincian di vidio ini," Fazwan pun mengecek semua, yang lain pun menunggu dengan cemas. Sementara Levano hanya termenung tak mengeluarkan sepatah kata apapun. Ia hanya mengepalkan tanganya.

"Sial!"

"Kenapa, Wan?"

"Kek nya ini di edit sama pakar profesional, jejak pengeditan dan jejak video aslinya gak bisa gue telusuri,"

"Bakal di pastiin vidio asli pasti ada di perangkat lain, kalau masih ada,"

ᵏⁱˢᵃʰ ʸᵃⁿᵍ ˢᵃˡᵃʰ

Setelah berdiskusi dengan teman-temannya. Akhirnya ia mendapat banyak informasi. Ia pun berjalan mondar-mandir di dekat kolam renang.

Ini editan

Pakar profesional ...

... video asli pasti ada di perangkat lain ..

Sedari tadi ucapan itu terus berputar di kepalanya. Lalu kunci kata dari ucapan Fazwa membuat ia terdiam.

Gak! Gak mungkin bokap gue sendiri yang bunuh Ibu!!

Jantung Levano seakan berdetak sangat kencang. Entah mengapa firasatnya berkata demikian.

Dulu, memang Levano men cap Ayahnya sendiri pembunuh Ibunya karena ia yang selalu menyiksa sang ibu, sehingga ibunya sakit dan meninggal dunia.

Tapi!!

Brak!!!

Levano memukul dinding dekat kolam, pukulan itu membekas retakan juga darah dari tangan sendiri.

Gak!! Gak mungkin!! Orang yang di tatap ibu itu, dia!!

ᵏⁱˢᵃʰ ʸᵃⁿᵍ ˢᵃˡᵃʰ

Kisah yang Salah (New Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang