#1 Levano [26 Juni 2021]
#1 Kisah yang Salah [26 Juni 2021]
#8 Ambis [16 Januari 2022]
Ini kisah Levano Gala Ardika. Si lelaki yang memiliki segudang prestasi dan siapa sangka ia juga cucu dari SMA GALADEWA, sekolah swasta elit yang terkemuka di kot...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ｋｉｓａｈ 𝔂𝓪𝓷𝓰 Ｓａｌａｈ
"Dah!"
"Dah," kata Levano, lalu ia pun berjalan ke kelasnya yang lumayan jauh dari kelas XII IPA A2.
Tak dapat di pungkiri, bibir Aruna tak henti-hentinya tersenyum. Entah mengapa, akhir-akhir ini perlakuan Levano kepadanya sangat manis. Bahkan, pagi-pagi lelaki itu sudah menyapanya dengan kata 'Selamat Pagi'.
Bahkan, saat ia sedang bersiap-siap Levano menelponnya dengan panggilan video dan memperlihatkan ia sedang makan, dan mengajak Aruna untuk sarapan bersama lewat video call itu.
"Bahagia banget nih couple romantic," goda Cesia.
"Hehehe, iya," jawab Aruna sembari menyengir.
Lalu Aruna pun teringat perkataan Levano tadi di mobil.
"Eh, iya. Aku ada kabar nih buat kalian. Kata Levano, hari ini SMA GALADEWA hanya sekolah setengah hari," katanya.
"Wahh? Yang bener?" tanya mereka tak percaya.
"Pulang jam 10 an dong,"
"Iya, dan hari jumat juga paling cuman ada kegiatan bersih-bersih aja," katanya.
"Yeeeeeyy!! Makasih ya info menyenangkannya," kata teman-temannya bersorak gembira.
"Iya, sama-sama,"
"Eh, tapi bentar. Sekarang pelajaran Bu Sary," kata Arief.
"Bener juga. Jangan berharap lebih, kalau mata pelajaran Bu Sary. Apalagi berharap jamkos," kata Bryta.
Lalu guru yang di bicarakan tersebut pun masuk di jam 06.30. Lantas semua murid pun bingung melihatnya. Ini bukan waktunya masuk pelajaran, karena waktu masuk 1 jam lagi.
"Arief, tolong siapkan," perintahnya.
"Ibu, maaf sebelumnya. Ini masih jam 06.30, Bu. Ibu kayanya salah masuk, bu?" tamya Arief memberanikan diri walau gugup.
"Iya kenapa?"
"Salah?"
Semua siswa pun terdiam mendengar ucapan Bu Sary tadi. Dalam benak mereka mungkin kini sedang mengumpat.
"Kan sekarang sekolahnya setengah hari, jadi ibu ngajar lebih pagi," katanya.
"Ya sudah, ayo siapkan,"
Mau tak mau Arief pun menyiapkan semua murid untuk berdoa. Lalu setelah itu guru tersebut menyuruh semua untuk membuka buku, karena ia akan langsung memberikan tugas.
