1. Citayem

1.1K 64 10
                                    


Minggu yang cerah, secerah matahari yang sedang berusaha menampakkan dirinya yang menandakan malam sudah mulai tergantikan oleh pagi.

Di bawah langit yang cerah tetapi masih sedikit gelap karena matahari belum sepenuhnya muncul. Terdapat beberapa remaja yang sedang menggoes pedal sepeda mereka agar tetap berjalan meskipun dengan nafas yang ngos-ngosan dan hampir mati.

"Bwajingan!!! Citayem jauh beut dah..." Kuroo mulai mengeluarkan keluhannya.

"Ya kan gua udah bilang jangan ke citayem! Udah tau perum kita pelosok masih aje ngide ke citayem! Oikawa membalas perkataan Kuroo yang sudah ngos-ngosan itu.

Hinata yang berada di belakang mereka segera mengayuh pedalnya dengan cepat agar setara dengan teman-temannya itu.

"Bang ini dari tadi kita sebenernya mau kemana sih? Gua curiga kalo kita nyasar." Hinata berkata sambil terus memperhatikan sekitarnya yang masih sepi itu.

"Ya elah Hin, lu tenang aje kita gak bakalan nyasar." ujar Bokuto yang masih fokus mendayuh sepedanya.

"Tapi kita kaga nyampe-nyampe Bang, ini jalannya bener, kan?" keyakinan Hinata mulai menipis karena sedari tadi ia mengintili kawan-kawannya ini dari belakang tetapi tak kunjung tiba di tempat tujuan.

"Rill! Lu pada sebenernya tau jalan ke citayem gak sih?!" Atsumu akhirnya membuka suara setelah sekian lama mendumel karena sepeda yang ia gunakan sangat berat untuk di kayuh.

"Jujur enggak."

Keempat manusia itu menganga mendengar Kuroo yang berkata dengan santai tanpa beban dan seperti minta di bantai itu.

"Oasu! Terus ngapa ngajak kita ke citayem jamal?!!" geram Oikawa. Sia-sia dirinya bangun pagi dan memikirkan ootd buat ke citayem tapi ternyata gak nyampe-nyampe.

"Ya Allah nangis banget, apa hamba lempar aja ya anaknya Pak Dadang ini ke kali yang ada di sana." Bokuto berdo'a dengan khusyu seolah meminta petunjuk dari sang Maha Kuasa.

Hinata mengerucutkan bibirnya. Benar apa yang dikatakan Suga, seharusnya ia tidak usah ikut dengan keempat manusia ini. Harusnya dia tadi cengtri aja sama Kageyama dan Yamaguchi buat ke citayem. Cih, dari pada cape-cape naik sepeda tapi gak nyampe-nyampe.

"Nyesel gua ikut lu Bang nyesel." sesal Hinata dengan tampang lelahnya.

"Gua juga Hin, mana udah milih ootd semaleman. Eh malah gagal pesyen week." timpal Oikawa.

"Mana gue udah pamer ke Samu kalo gue bakalan muncul di fyp tiktoknya lagi." Atsumu juga ikut mengeluh.

Bokuto memincingkan matanya menatap Kuroo yang sedang menaiki sepeda dengan santai tanpa merasa bersalah.

"Seenggaknya tunjukkin tampang bersalah lu kek..."

"Ngapain? Orang gua ganteng."

"GAK ADA HUBUNGANNYA PLIS!!"

•••••

"Hoam..." Kageyama menutup mulutnya yang menguap lebar itu. Maklum ini masih terlalu pagi baginya untuk memulai hari minggu yang cerah ini.

"Gua males tau Bang joging joging gini, mending tidur." ucapnya sambil meregangkan otot ototnya yang kaku akibat simulasi mati suri semalam.

"Malesan lu, rejekinya di patok ayam." cibir Iwaizumi sambil mengikat tali sepatunya. Potret anak yang ngajak joging nih, semangat 45.

"Tinggal patok balik aja, apa susahnya." ucap Kageyama sambil memperhatikan sekitar.

"Halah, kayak bisa matok aja lu." Osamu ikut berbincang setelah memarkirkan motor beat kesayangannya yang baru saja ia dapatkan tiga hari yang lalu berkat nangis sambil sujud sujud di hadapan Mamah tercinta.

Haikyuu GangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang