4. Citayem 2

411 43 3
                                    

Yaku menatap kearah teman-teman mereka yang sedang meleseh seperti pengemis di pinggir jalanan citayem. Yaku yakin pasti mereka lagi berharap ada seleb tiktok lewat terus ngewawancarain mereka.

Begitu pula Iwaizumi, matanya tertuju pada gerombolan manusia yang sedang berisik itu. "Yak, gua kira mereka gak bakalan nyampe sini."

"Gua ngiranya juga begitu, baru mau sujud syukur gegara kaga bawa beban eh malah Tuhan berkehendak lain." timpal Yaku.

"IWA!!!!" kan kan, baru ngeliat batang hidung Iwaizumi aja Oikawa udah teriak-teriak kayak lagi ngehadirin acara jumpa fans.

Iwaizumi mendelik tajam mendengar Oikawa memanggilnya kemudian ia dan Yaku menghampiri gerumunan manusia manusia biadab itu.

"Jangan berisik asu, masih pagi!" kesal Iwaizumi.

Oikawa tak menggubrisnya, ia malah menyodorkan satu botol minumam dingin kepada Iwaizumi. "Nih Wa, udah gua sediain khusus buat lu."

"Sebelum lu ke sini tadi dia nyudahin minuman itu." Osamu berucap asal.

Hinata yang mendengar itu segera menyerngit heran, "Dih? Kapan emang Bang Kawa nyudahin tuh minuman? Orang masih di segel gitu."

"Ah lu mah boong aja."

Seolah tidak merasakan bahwa Osamu menatapnya kesal, Hinata malah beralih menatap Yaku. Ia berniat mengadu kepada Suga tadinya tetapi karena Suga tak ada ya jadi mengadu pada Yaku saja.

"Bang Yaku dengerin geh! Masa tadi kita mau nyasar gegara Bang Kuroo kaga tau jalannya!" adu Hinata.

Kuroo yang mendengar namanya di seret-seret langsung melotot. "We anjir sapa bilang kita mau nyasar?"

Yaku tersenyum mendengar itu. "Terus kenapa kalian gak nyasar sekalian aja? Kenapa malah nyampe kesini?"

Hati mungil Hinata tersakiti mendengar perkataan Yaku. Begini lah nasibnya jika Suga tidak ada, tidak ada yang bisa diminta tolong untuk melindunginya. Serasa anak tiri.

"Eh ini Eji gue mane? Kok gak ada?" Bokuto membuka suara setelah puas celingak celinguk mencari sosok pujaan hati yang tidak ada.

"Pass dulu katanya, ngantuk." Kageyama menjawab pertanyaan itu dengan santai.

"LAH TERUS NGAPAIN GUA KE SINI KALO EJI AJA GAK ADA?!"

"Olahraga tolol, ya kali lu hari-hari mau bucin teros." Atsumu berkata dengan nada kesalnya.

"Et dah, sensi amat yang baru jadi mantan." sindir Osamu sambil memperhatikan Kageyama dan Atsumu yang duduk dengan jarak berjauhan.

Tidak membalasnya dengan perkataan, Atsumu malah menjitak kepala Osamu dengan kencang. Membuat Osamu meringis kesakitan.

Karena tak terima, ia pun membalas perbuatan kembarannya itu tak kalah kencang. "Mampus!"

Iwaizumi hanya menatap keduanya datar, enggan untuk memisahkan. Biarkan saja mereka ribut mumpung masih pagi. Nanti juga capek sendiri.

"Yak pinjem HP lu dong," Kuroo berucap sambil menyodorkan tangannya.

Yaku menyipitkan matanya, kepercayaannya sudah hilang untuk meminjamkan HP nya kepada Kuroo. Terakhir kali ia meminjamkannya nih HP balik-balik aplikasi banyak yang ke hapus cuman karena Kuroo mau nyoba download genshin. Udah tau HP Yaku memorinya cuman 4/64 malah di paksa download genshin.

"Gak ya jing! Mau lu pake buat apa?!"

"Foto doang Yak et dah, kapan lagi coba gua ke citayem." Kuroo menyikut Bokuto yang sedang pundung di sebelahnya karena pujaan hati tidak ikut joging. "Ye gak Bok?"

Bokuto menatapnya, "Kamu nanya iya?"

Iwaizumi mendelik mendengar itu, ck kata-kata yang sangat tidak ingin ia dengar. Sudah muak mendengarnya.

"Kamu bertanya-tanya iyah?" dan sialnya Oikawa malah menimpali.

"Ya udah aku ka-"

"Kag lu ngelanjutin pulangnya jalan ya!" ancam Iwaizumi pada saat mendengar Kageyama ingin melanjutkan perkataan laknat itu.

Kageyama yang notabenya buta arah dan gak mau jalan alhasil diem, nurut kata majikan.

"Eh iya lu berdua nemu Abang lontong sayur yang mangkal gak di deket sini?" Osamu bertanya, entah kapan ia berhenti berdebat dengan kembarannya itu.

Iwaizumi menggeleng, "Kaga,"

"Lontong sayur depan perum juga ada kali." ujar Oikawa yang masih setia nyodorin air ke Iwaizumi meskipun gak di notice notice.

"Udah bosen, gua pengen nyoba yang lain." Osamu bangkit dari duduknya dan berniat untuk mencari Abang lontong sayur.

Melihat Osamu bangkit, Hinata juga ikutan bangkit. "Ikut dong!"

Osamu menyerngit, "Dih, emang lo diajak?"

Hinata yang tadinya bersemangat seketika langsung lesu, ck kukira hubungan kita spesial.

"Kak lu bisa stop zolimi gua gak? Gua gak kuat..." Hinata mulai mendramatis.

Aku meriang aku meriang, aku meriang merindukan janda girang~

Oikawa berdecak sebal karena HP nya berbunyi. Siapa coba yang menelfonnya disaat ia sedang menyerahkan botol kepada Iwaizumi, mengganggu saja.

Ia segera merongoh sakunya lalu mengangkat telfon itu. "Halo kenapa nelfon nelfon?!" Dengan nada kesal ia bertanya.

"Kenapa kenapa,"

"Balik! Jangan coba-coba kabur dari kerja bakti lu ye! Mau gua aduin Daichi biar di kick dari sini lu!"

Suara Sugawara dengan nada kesalnya terdengar sangat jelas di telinga Oikawa. Membuatnya meneguk ludah susah payah. Ck, ia melupakan suatu hal.

"Hehehe, iya Sug iya, otw ini kita balik."

"Bilangin ke yang lain! Awas lu semua gak balik sampe jam 9!"

Titt.....

Oikawa menatap handphonenya gusar. Bisa-bisanya ia lupa bahwa hari ini adalah jadwal kerja bakti para remaja biadab ini.

Oikawa segera memasukkan handphonenya lagi dan bangkit dari duduknya. "Kawan kawan kita pulang sekarang!!"

Semuanya menatapnya heran, kecuali Iwaizumi dan Yaku. Karena mereka berdua memang sudah niat untuk absen di kerja bakti kali ini.

Osamu yang baru saja ingin mencari lontong sayur tentu saja tidak terima. "Ye enak bet tuh mulut, gak ada gak ada! Gua mau nyari lontong sayur dulu!"

"Tau anjir, gua juga belom foto di sini." timpal Kuroo.

Bokuto mengangguk, "Lagian lu ngapain mau pulang? Masih lama ka-"

"Sekarang waktunya kita kerja bakti dodol! Lupa lu semua?!" Oikawa berkata dengan nada kesalnya.

Dan berkat hal itu menimbulkan keheningan beberapa saat sebelum akhirnya mereka buru-buru naik ke kendaraan masing-masing.

"TOLOL!! BISA-BISANYA LU GAK BILANG DARI TADI!!" panik Atsumu.

"BALIK SEKARANG EGO BALIK! KEBURU SUGA NGAMUK!" setelah berkata seperti itu Kuroo mengayuh sepedanya dengan cepat meninggalkan teman-temannya.

Kageyama yang tidak mau kena semprot oleh Suga tentu saja panik, ia segera mengguncang-guncang tubuh Iwaizumi yang sedang duduk santai itu.

"Bang balik Bang! Lu mau kena omel Bang Suga?!"

"Duluan, gua absen dulu minggu ini."

"MANA BISA GITU!!"

Mendengar jawaban santai Iwaizumi membuat Osamu menarik tangan Kageyama agar pulang bersamanya.

"Ya udah gua duluan, dan semoga lu berdua gak diomelin sama Bang Suga!" setelah berkata seperti itu Osamu segera melajukan motor beat kesayangannya.

Haikyuu GangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang