Part 19

255 20 0
                                    

Sebelum mereka pergi ke sel lain, Reina menyuruh vampir hell menjaga mereka dan tidak menyakiti mereka, karena mereka akan disakiti sama Jessie seorang.

Di sel lain, Jessie melepaskan plester yang ada di mulut keduanya. Di sini hanya ada mereka berempat, vampir lain tidak ada yang ikut masuk.

"Tolong bebaskan kami," mohon seorang perempuan bernama Shanee.

"Kenapa kalian mau membully?" tanya Reina tanpa memperdulikan permohonan Shanee.

"Kami terpaksa, mereka mengancam akan menyakiti Adik-Adik kami jika kami tidak patuh," balas seorang laki bernama Samuel.

Samuel bukan orang bodoh, dia tahu kalau mereka sangat berbahaya. Kalau dia berbohong, bukan hanya dia yang disakiti bisa saja Shanee ikut terlibat.

"Kalian Adik Kakak kandung?" tanya Jessie to the point.

"Iya, bahkan kami kembar tidak identik," balas Samuel jujur.

Shanee diam saja, walau dalam hati dia berharap dia dan Samuel bisa bebas dari sini. Kalau malu, tentu saja dia malu apalagi dia naked dan dilihat mereka terutama Samuel.

Ini pertama kalinya Shanee melihat tubuh naked Samuel begitu juga sebaliknya, walau mereka kembar tetap saja mereka tidak pernah mandi bersama.

Samuel tidak bohong juga soal Adik, dia anak pertama disusul Shane dan memiliki 2 Adik yang masih SMP.

Dia seperti ini karena terpaksa apalagi kekuasaan keempat temannya yang lain sangat kuat, berbeda dengan dia dan Shanee yang lahir dari keluarga sederhana.

"Well, saya punya 2 pilihan sama kalian," tawar Reina yang lagi berbaik hati ke dua manusia ini.

Pilihan pertama, mereka tetap naked dan tinggal dalam satu sel penjara tapi mereka tidak akan disiksa sama penjaga di sini serta mereka mendapat jatah makan tiga kali sehari.

Tapi itu semua tidak gratis, mereka harus bekerja untuk Jessie secara sukarela. Tugasnya mudah, mereka hanya perlu menyiksa seluruh tahanan yang ada di sel tadi.

Jika mereka melakukan tugasnya dengan baik, barulah mereka mendapat makan. Jika mereka merasa kasihan atau apa pun alasannya, mereka tidak dapat makan dan disiksa juga.

Saat mereka menyiksa, mereka akan diberikan handuk kimono supaya mereka tidak naked tapi mereka kembali naked lagi saat mereka berada di sel.

Pilihan keduanya, mereka tetap naked, tinggal di sel tadi, tidak dapat makanan layak dan pastinya disiksa tanpa harus ribet melakukan tugas.

"Kalian saling mencintai bukan?" tanya Jessie tepat sasaran.

Mereka tentu saja kaget, jika di sekolah mereka tidak pernah mengatakan kalau mereka kembar sehingga mereka bisa pacaran dengan bebas.

Beda urusan dengan Jessie dan Reina yang baru mereka kenal namun keduanya tahu mereka saling mencintai, padahal mereka mengaku sebagai saudara kandung bukan sepasang kekasih.

"Kalian bebas melakukan seks di sel yang isinya hanya kalian berdua saja, jika kalian pilih yang pertama," tegas Reina membuat keduanya bingung.

Mereka bingung mereka harus pilih yang mana? Semua pilihan tidak ada yang menguntungkan, hanya bedanya mereka bebas dari siksaan di sini.

"Kami pilih yang pertama," balas Samuel cepat.

"Kita perlu bukti kalau kalian benar-benar pilih yang pertama," kata Reina menuntut.

Reina bukan vampir bodoh, dia tahu manusia bisa mengiyakan tapi buktinya kebalikan dari yang mereka katakan. Dia tidak suka dibohongi, jadi tidak salah dong kalau dia butuh bukti nyata.

"Bukti apa?" tanya Shanee yang sedari tadi diam saja.

"Lakukan seks di depan kami sampai kami puas melihatnya," balas Reina santai.

Reina ngomong benar-benar santai seolah hal ini tidak ada artinya, Jessie geleng-geleng kepala memang benar vampir kesayangnya dia sangat mesum.

Berbeda dengan dua manusia ini yang sangat kaget, bagaimana mereka tidak kaget kalau mereka harus melakukan seks parahnya lagi harus ditonton Reina maupun Jessie.

"Kenapa kaget? Kalian menolak?" tanya Reina yang tahu apa yang mereka pikirkan.

"Adikku masih virgin, aku tidak bisa melakukannya walau aku cinta dia," balas Samuel cepat.

Walaupun cinta Samuel dan Shanee salah karena mereka Adik Kakak kandung, tetap saja Samuel tidak akan mengambil apa yang bukan menjadi miliknya. Apalagi mengambil virgin Shanee tanpa pernikahan, itu bukan dirinya.

"Kau ingin menikah dulu baru mengambilnya?" tanya Reina seolah paham isi pikiran Samuel.

"Itu mustahil," gumam Samuel frustasi.

Walau Samuel berkata pelan, bagi vampir itu seperti mereka ngobrol biasa karena terdengar sangat-sangat jelas.

Bagi Samuel, pernikahan dia dengan Shanee sangatlah mustahil. Mana ada yang mau menerima pernikahan ini? Sekali pun ada, mereka akan dihujat.

"Kalian akan menikah sekarang, jadi kalian tidak ada alasan lagi," tegas Reina final.

Reina menelepati Naoki untuk datang ke hell menikahkan seorang manusia, entah apa yang dia pikirkan membuat Naoki bingung namun Naoki tetap datang.

Naoki datang karena dia tahu, Reina Anaknya mempunyai alasan yang kuat. Setelah menelepati Naoki, Reina menelepati vampir lain untuk membelikan gaun dan jas serta cincin nikah.

Reina mau semua ada secepatnya, vampir yang disuruh secepat kilat membelinya. Tidak lama, vampir yang disuruh datang membawa barangnya.

Lalu dia dan Jessie membagi tugas untuk melepaskan borgol manusia itu, memaksa mereka memakai jas maupun gaun tanpa dalaman sama sekali.

Samuel dan Shanee saling pandang, tidak pakai mereka kena masalah, pakai pun mereka tidak tahu buat apa?

Akhirnya mereka pakai pakaian yang Reina berikan, Jessie malah tersenyum kecil melihat kelakuan Reina yang sangat baik.

Tidak lama Naoki datang dengan melesat, dia menatap kedua anaknya dan dua manusia di sel ini. Jujur Samuel maupun Shanee takut sekaligus bingung.

Sebenarnya mereka ada di mana? Siapa mereka? Kenapa mereka bisa melesat dengan cepat? Itulah yang mereka berdua pikirkan, saat mereka melihat secara langsung orang melesat tapi mereka belum tahu kalau orang itu vampir.

Tidak membuang waktu lama, Naoki segera menikahkan mereka. Soal cincin sudah dipegang sama vampir hell di sini, setelah Naoki memberkati mereka barulah mereka dipersilakan memasukkan cincin dan saling berciuman.

Sehabis pernikahan mereka, Naoki melesat pergi karena dia tidak ada keperluan lagi di sini sedangkan Reina bodo amat dengan tingkah Naoki yang seenaknya pergi.

Beda hal nya dengan Samuel maupun Shanee yang baru sah menjadi pasangan, mereka tidak bisa menutupi raut wajah mereka kalau mereka benar-benar kaget.

"Takut?" tanya Reina diangguki keduanya.

"Kami vampir dan kalian beruntung tidak kami siksa," lanjut Reina membuat mereka kaget.

Keduanya mau menyangkal kalau mereka di sini bukan vampir, melainkan manusia tapi buktinya sangat nyata. Tidak ada manusia biasa yang bisa melesat, tentu saja mereka sangat takut sekarang.

"Tenang saja, selama kalian nurut maka kalian aman," kata Jessie menenangkan mereka.

TBC...

29. Survival Game [Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang