Gara-gara perjanjian konyol tujuh tahun lalu, keduanya terpaksa memendam perasaan masing-masing.
Perjanjian untuk tidak saling menyukai sampai kapanpun. Apalah daya, manusia berencana, akan tetapi takdir terus berjalan sebagaimana semestinya.
Nakama...
Satu kata yang menggambarkan seorang April, yaitu keras kepala. Jika cewe itu sudah berkata mutlak, jangan harap bisa diprotes. Keras kepalanya April itu sekeras batu karang di laut.
Mei, itu panggilan kesayangan Naka untuk April. Kalau lagi ingin meledek, Naka akan memanggilnya Meimet, singkatan dari Mei Jamet. Cewe yang lahir tanggal 11 April itu moody-an banget. Jika sekarang lagi happy, sedetik kemudian bisa berubah secara drastis. Lebih parah kalau lagi dapet, mood swing April bakal menjadi-jadi dan sialnya Naka yang kena, karena hampir setengah harinya akan ia habiskan dengan cewe itu.
Tapi mau bagaimana pun kelakuan April, tetap saja Naka akan berusaha sabar walaupun sambil misuh-misuh.
April dan rambut kepang dua adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Naka paling jarang melihat April mengubah style rambutnya. Karena itu, Naka suka menarik-narik kepangan rambut April. Percaya deh melihat wajah April saat marah itu adalah sebuah bentuk kepuasan tersendiri bagi Naka. Apalagi sampai merah padam, Naka seperti habis memenangkan pertarungan paling sengit di dunia.
Tentang kepribadian, menurut Naka, April itu agak jamet. Typing-nya itu sedikit menggelikan, persis kaya jamet kalau ngetik chat yang huruf kapital sama huruf kecil bergabung jadi satu. Gara-gara itu juga Naka lebih suka nelpon April ketimbang ngechat dulu. Matanya sakit melihat typing jamet April.
Sama halnya dengan April yang tahu segala sesuatu tentang Naka, begitu pula sebaliknya. Naka tahu semua tentang April. Dari merk skincare, sepatu kesayangan, sampai merk pembalut April, Naka tahu. Soalnya dia langganan disuruh beliin itu kalau April lagi dapet. Nasib memang dibabuin mak lampir, untung sayang upss.
Rumah Naka itu tepat berada disamping rumah April. Jadi, tidak heran keduanya benar-benar sangat dekat. Naka tidak pernah sungkan datang ke rumah April. Begitu pula dengan April, terkadang cewe itu suka tiba-tiba menumpang makan, numpang rebahan, numpang mandi, numpang main. Umi sih seneng aja April datang terus. Naka itu anak tunggal, jadi dengan kedatangan April, umi merasa memiliki anak gadis yang klop. Malah menurut Naka, umi lebih sayang April ketimbang dirinya.
Oh iya satu lagi, kamar Naka itu persis seperti galeri lukisan milik April. Hampir semua karya April tergantung rapi di tembok kamar Naka. Kenapa bisa begitu? Karena kamar Naka luas, sementara kamar April itu gabung dengan adik perempuannya. Jadilah semua lukisannya April diungsikan ke kamar Naka daripada dibiarkan berdebu di dalam gudang.
Seperti itulah kira-kira testimoni seorang April dari Naka. Sebenarnya ada banyak hal yang ingin Naka sebutkan, tapi mendadak jantungnya berdetak tidak karuan kalau memikirkan April. Seperti ada kupu-kupu yang berterbangan di perutnya. Duhh bagaimana cara menggambarkannya ya? Naka juga tidak paham. Intinya berada di dekat April itu berbahaya, sekaligus menyenangkan baginya.
💌
Di hari minggu yang cerah, tepatnya di dapur kediaman keluarga Aji, dua remaja berbeda gender asyik mengobrak-abrik isi dapur. Itu kalau umi tahu dapurnya berantakan, pasti Naka dan April bakal kena jewer.
"Ya Allah Mei, gue bilang masukin tepung terigu bukan tepung tapioka!" Seru Naka frustasi. Ini rencananya mereka mau membuat cookies, tapi sepertinya akan gagal.
"Ya mana gue tau yang mana terigu yang mana tapioka. Bentuknya sama aja, warna putih semua." Balas April tidak mau kalah. Karena perkara tepung, wajahnya sekarang cemong penuh tepung terigu.
Naka mendengus, mengambil wadah di tangan April. Untuk urusan dapur, April memang kurang berbakat. Membedakan jahe sama lengkuas saja masih salah. Untung Naka lumayan terampil, keseringan disuruh umi bantuin di dapur.
"Met, madep sini bentar!" Ucap Naka.
April yang dari tadi fokus dengan hpnya menoleh. Tiba-tiba jemari telunjuk Naka yang penuh adonan kue mendarat di pipinya. April ngebug sebentar, wajahnya langsung menggelembung murka.
"Musnah aja lo, Nakanjing!" Satu bungkus tepung berhasil mengenai wajah Naka dengan sempurna.
Sepertinya ada satu hal yang Naka lupakan. Hari ini adalah tanggal merah pertamanya April, pantas saja cewe itu mendadak jadi singa buas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gede juga nyali lo ngotorin muka gue." - April to Naka.
💌
Aprillia Meilen
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
