varo merasa ingin membunuh orang yang sedang melakukan rencana pembunuhan kepada keluarga denandra
di ruang varo yang serba hitam ini, varo meluapkan rasa emosi nya yang begitu dalam.
"sial arghhh"merasa purtasi
tidak lama datang lah Aditya dan membuka pintu melihat keadaan varo yang tidak baik baik saja
" Farel lo mau informasi apa lagi tentang keluarga lo atau istri lo"tanya Aditya duduk di sofa
"bukan kah gw sudah tau tentang dia
" emang lo tau apa data nama nya atau latar belakang keluarga nya"Aditya menuangkan minuman alkohol di gelas
"apa yang loh dapat" varo menghampiri Aditya
"mafia" singkat kata Aditya
"apa lo bilang dia mafia" tidak percaya
"yes, lo kaget apa lagi gw, gw tau dari hacker yang ahli gw" membanggakan diri
"apa yang lo dapat" varo duduk dan menuangkan minum alkohol di gelas
"apa dia punya tujuan sama seperti lo" Aditya bertanya kepada varo
"gw rasa tidak" varo dengan percaya
"ok kalo lo percaya ama istri lo"meminum minuman alkohol
" apa loh maksud "merasa binggung
" lo pasti ngerti kata Mafia"Aditya melempar berkas yang isinya tentang indetitas Aurel
"apa dia bakal melakukan nya" varo setelah membaca berkas nya
"mungkin" Aditya
"masalah keluarga lo, gw dapat info bahwa pembunuhan keluarga lo ada ikut campur dari orang lain" Aditya mendapat kan info
"gw mau dalang nya " kata varo meminum alkohol
"boss nya gw gak tau, hacker gw aja gak bisa nemuin nya kasus ini, mereka semua sangat licik untuk kasus lo" Aditya kepada varo
"gw mau lo hapus tentang indetitas keluarga gw, gw gak mau Aurel mencari tau tentang gw, sangat berbahaya bagi dia, musuh gw masih, sebelum gwa mati mereka gak bakal tenang, yang mereka tau seluruh keluarga denandra mati, gw udah lama menutup itu semua dan mengubah indetitas gw " varo menjelaskan ke Aditya
"gw ngerti itu, tugas gw akhirnya mau selesai " Aditya langsung keluar
varo merasa tidak percaya kepada Aurel kenapa, dia menutup indetitas nya sebagai Mafia, apa ini ada sangkutpaut dengan kasus keluarga nya varo, apa pun itu varo ingin tau
jam istrahat kerja varo langsung ke kantor aurel menjemput aurel pulang, setelah sampai varo pun langsung ke ruangan aurel
"aurel" membuka pintu
"kenapa varo" menjawab nya dan duduk di sofa
"apakah semuanya sudah selesai" varo pun duduk di samping aurel
"sudah apa kah kita langsung pulang atau makan siang dulu" tanya aurel kepada varo
"hmmmm makan siang dulu " varo dengan senyum
"baiklah tuan varo, mari kita ke restoran, perut ku merasa lapar" merengek ke varo
"baiklah nyonya denendra" merangkul aurel
"varo " mencubit pinggang varo
"apa sayang" membalas dengan senyuman
"itu tidak lucu" aurel kepada varo
"yang bilang itu lucu siapa sayang" mencubit pipi aurel
"awww sakit varo" merasa kesal
sepanjang jalan banyak mata melihat kemesraan aurel dan varo, mereka iri dengan pasangan ini, setelah sampai di pintu keluar varo membuka pintu mobil untuk aurel
"silakan masuk nyonya denendra" membuka pintu mobil
aurel pun masuk dengan senyuman, hanya keheningan tidak ada yang mulai bicara aurel atau varo, sampai lah ke restoran dekat kantor aurel, dan mereka berdua turun dan memasuki restoran tersebut dan memesan makanan
"pelayanan" kata varo memanggil pelayan restoran
"ya tuan, mau pesan apa" pelayan itu memberikan resep menu nya
"hmmm saya cappucino satu dan kentang satu" memesan makanan
"baik tuan, nyonya mau pesan apa" tanya pelayan kepada aurel
"juz alpukat, dan kebab" menutup resep menu nya
"baik tuan dan nyonya, tunggu sebentar makanan akan segara kami hidangkan" pelayan itu dan langsung pergi
setelah makanan yang mereka pesan datang, aurel dan varo pun menyatakan nya
setelah makan siang varo dan aurel pun pulang, dan menikmati hembusan angin di jalan raya begitu rame dan macet selalu ada membuat aurel merasa lelah dengan kemacetan ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Girls Mafia {ENDING}
Teen Fictionvaro yang memiliki dendam kepada aurel mempunyai benih benih cinta takut kehilangan aurel #bahasa tidak formal #bahasa kasar #skip anak kecil jangan baca apakah mereka akan bisa menyelesaikan masalah yang ada di hidup mereka Atau sebaliknya bukan ke...