part:16

15 4 1
                                    

Pembunuhan akan terjadi antar varo dan musuh yaitu galden, mafia licik dan kejam bisa mengadu domba kan lawan nya hanya untuk menjadi tameng

"Apa kabar alvaro febryan farell denandra" galden mertepuk tangan

"Keluarga anda sudah mati , apakah saya juga harus membunuh keluarga kecil mu " galden berdiri di depan varo dengan menyodongkan pistol

"Galden  revandra , lama kita tidak bertemu" dengan santai dan tenang

"Anda terlalu terburu buru ingin membunuh keluarga saya, apa kah kita tidak bisa main main sebentar" mengeluarkan pistol

"Baiklah kita main dengan waktu 24 di mulai dari sekarang" menyimpan pistol dan keluar

"24 jam waktu kematian mu telah tiba galden revandra" melihat jam tangan nya

Setelah itu varo menelpon aditya untuk sebuah rencana

"Ada apa Farel" mengangat tlpn varo

"24 jam akan tiba" varo melihat area jendela

"Apa yang dilakukan" aditya melihat arah dinding

"Amankan istri gw jangan sampai anak gw kenapa napa gw tau galden gimana" varo kepada aditya

"Itu pasti gw lakukan " aditya siap siap untuk keluar rumah

"Ok " mematikan tlpon

Dirumah mansion aurel sedang mencari info tentang papa nya, namun tidak ada data tentang papa nya, apakah papa nya menghapus data nya entahlah, namun tidak lama vio menelpon aurel

"Queen galden ada di indo" vio mengasih tau ke aurel

"Gw udah duga" aurel ke vio

"Sekarang galden ingcar lo" vio yang mendapatkan info

"Itu yang gw mau, gw tau dia akan culik gw, gw mau lo ngikuti dia diam diam ok" aurel mematikan tlpon nya

Ini saat nya gw akhiri galden dan dalang nya

"Gw simpan dulu ini dokumen jangan sampai galden tau" menyimpan berkas berkas

Setelah itu aurel pura pura tidur dan memastikan apa kah firasat aurel benar

Tidak lama aurel di bius oleh zubah serba hitam, dan membawa aurel ke tempat jauh dari perkotaan

Setelah sampai orang zubah serba hitam itu mengikat tangan dengan besi dan menutup mata aurel, setelah sadar aurel pun merasa pusing kepalanya

"Siapa kalian, gw dimana" berteriak

"Nyonya cantik, bisakah anda diam, suara anda terlalu berisik di sini" zubah hitam itu

"Lepasin gw " semakin meronta rintangan

"Sabar nyonya anda akan di bebas kan tunggu " mengelus pipi aurel

"Jangan pegang gw, gw gak mau di pegang ama bajingan" aurel teriak

"Owhhhhh sudahlah  berteriak  teriak tidak ada yang mendengar" zubah hitam meninggalkan aurel

"Sudah gw duga ini akan terjadi" dalam hati aurel

"Apapun itu , entah siapa yang bikin rencana, atau apa ini ulah varo " dalam hati aurel

Disisi lain aditya telah sampai di mansion varo, hanya kesunyian, apakah mereka sudah tidur, setelah memasuki nya, aditya terkejut semua pelayan pingsan di tempat

"Gw ketinggal jauh langkah oleh galden" aditya menuju kamar varo

Setelah membuka kamar varo ternyata emang benar aurel sudah tidak di kamar tidur

"Sialan mau cari matii galden" merasa purtasi

Aditya pun menelpon varo mengasih tau bahwa diri kalah lebih cepat oleh galden

"Farel, aurel gak ada, pelayan lo di bius" aditya menelpon varo

"Sial" sebrang tlpon

"Lo cari aurel gw akan datang" mematikan tlpon

Setelah itu aditya keluar dan memasuki mobil melaju mencari aurel, dimana aurel di sembunyikan galden, aditya tau galden siapa, dia tidak akan bertindak senekat ini kalo tidak ada tameng nya, setelah melacak HP aurel, aditya tau dimana aurel di sembunyikan di bawah tanah diluar kota, mansion Armenia

Aditya pun menelpon varo mengasih tau beradaan aurel

"Farel aurel di mansion Armenia di bawah tanah" menelpon varo

"Ok gw kesana pantau terus " mematikan tlpon

Aditya pun melaju kan mobil agar sampai di sana tempat waktu, aditya berharap aurel dan anak dalam kandungan tidak apa apain oleh sang galden

Girls Mafia {ENDING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang