part:12

14 5 1
                                    

varo mulai semalam dia tidak pulang merasa sakit dan ingin balas dendam kepada aurel, dia tidak tau apakah dia harus menghabisi aurel atau tidak, hati dan pikiran tidak singkron, pikiran nya varo membalas dendam dan hati nya kalo aurel tidak bersalah

"lama lama gw bisa gila gara gara tuh cewe" purtasi di apartemen varo

"apa gw ke club aja, mungkin lebih baik" langsung menuju club

setelah menyalakan mobil ke club, rambut yang acak acakan dan pikiran nya kacau mata nya kosong dan duduk di meja club memesan vodka segelas kecil

"Hai ganteng apa kah kau ingin bermain" wanita malam mengoda varo

"tidak, aku tidak tertarik dengan mu??? " balas varo minum vodka

"apakah tubuh ku kurang seksy di mata mu" memegang jakun dengan sensual

"apakah kamu ingin bermain dengan lu" tawaran dari varo

"tentu, aku sangat suka di ranjang dan bertempur dengan tuan" mengoda varo dan mengesekan biar varo terangsang

"baiklah buat gw terangsang dengan seksy tubuh lo" duduk dengan santai melipat kedua tangan nya

sang wanita malam pun memulai aksi nya untuk mengoda varo namun varo tidak tergoda, malah varo merasa jijik dengan wanita malam itu

"wanita rendah, gw gak suka ama lo dan punya lo longgar" varo langsung melemparkan uang merah di depan wanita malam

"kita belum main tuan sudah di kasih aja" mengbal uang yang di lempar

"gw gak mau, ambil dan pungut" varo langsung keluar dengan kepala yang pusing
dan mengandari mobil menuju mansion nya untuk mengambil barang barang yang varo perlukan

Aurel tau varo pasti tau semua nya tentang dia, ini yang aurel tidak mau, tapi dia harus mengikuti permainan varo dan aurel tau siapa yang membunuh mamanya keluarga denendra, apakah ini jebakan atau kebenaran nya

di mansion varo, aurel terus mencari informasi tentang keluarganya danendra tapi bukan informasi tentang keluarga varo iya dapat melainkan musuh musuh mulai tau tentang aurel

di kamar aurel dan vio sedang telpon masalah musuh musuh mafia, mereka tau keberadaan aurel dan varo

"queen lo punya rencana apa buat tua bangka" disebrang tlpon

"lo ikutin rencana gw, gw tau lelaki tua itu bakal ke kantor " aurel kepada vio

"jadi gw harus apa" vio merasa penasaran

"lo cukup basmi bodyguard tua bangka itu dan aksi di situ gw mulai" mengatur rencana

"ati ati ama tua bangka, udah tua otak mesum lagi" mengingatkan aurel

"yeh gw tau tenang aja ntar berita tua bangka jadi rame" tak sabar menjalankan rencana

"btw soal varo gimana?????? " vio bertanya kepada aurel

"varo tau gw mafia dan varo nuduh gw yang bunuh keluarga nya " mengelah nafas

"gw tau bukan lo ada orang yang sengaja pake nama lo agar indetitas gak ketahuan " mengasih tau kepada aurel

"nah itu, gw pengen tau siapa orang nya dan gw bakal ikutin permainan varo" aurel merasa ada yang tak
sampai situ aurel mendengar suara mobil masuk apakah varo pulang

"vio gw matiin dulu" langsung matikan tlpon dan membuka pintu kamar

"varo kamu kemana aja" merasa khawatir

"gak usah pura pura peduli" varo langsung menuju lemari baju

"loh mau kemana ini rumah lo" merasa binggung

"loh, gak usah ikut campur urusan gw, urusan hidup lo" varo mengambil berapa baju

"dan satu lagi gw gak suka sekamar ama orang pembunuh kek lo" menujuk aurel

"emang lo gak sadar lo juga pembunuh orang tanpa dosa" membalas dengan sengit

"owh jadi diam diam lo cari tau tentang gw" varo dengan senyuman sengit

"lo juga kan, gak usah pura pura bego " maju dan berjalan ke arah varo

"gw gak akan balik kesini, jadi mau lo apain ini rumah gw gak peduli" keluar dan membanting pintu dengan keras

dipikiran aurel varo akan balas dendam dan itu pasti tanpa bukti, tapi aurel tidak memikirkan itu, aurel hanya memikirkan menghabisi musuh terbesar nya yaitu tua bangka gak guna, rencana yang aurel susun akan berhasil dan sekian kali nya aurel akan mencium darah dari lawan nya

Girls Mafia {ENDING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang