C H A P T E R 22

50 8 6
                                    





• • • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • • •

Seminggu sudah lia berada di rumah sakit belum ada tanda-tanda bahwa lia sadar, keadaan semakin lama semakin buruk.

Renzi masih mencari tahu dalang dari kecelakaan yang terjadi, tetapi ia tidak sendiri melainkan di bantu juga dengan papi daffa.

Renzi terus berdoa untuk lia agar cepat sadar dari komanya.

Ia menggenggam tangan tanga lia yang terasa sangat dingin, renzi meringis saat melihat tubuh lia yang penuh dengan alat bantu.

Tetapi renzi belum tahu satu hal yang belum ia ketahui tentang penyakit yang di derita lia.

"Lia kamu kapan bangun." Ucap renzi menggenggam tangan lia.

• • • •

Di tempat lain deby adit dan beberapa anak buah dari deby, sedang memikirkan rencana mereka selanjutnya.

"Rencana pertama kita berhasil." Ujar Deby.

"Rencana selanjutnya apa bos." Ucap bara anak buah dari deby.

"Adit, lo punya rencana nggak?" Tanya Deby.

"Sebentar gua lagi mikir dulu." Jawab Adit.

"Ah lo lama, dit." Ucap Deby.

"Gimana kalau lo, nyamar aja jadi anak baru di sekolah tunas bangsa." Saran Deby.

Adit memikirkan rencana Deby, menimbang rencana Deby dirinya takut ketahuan oleh pihak kepala sekolah.

"Adit, gimana lo setuju nggak nih?" Tanya Deby.

"Oke, gua terima rencana lo itu." Ucap Adit

Mereka sedang asik memikirkan rencana berikutnya, anak buah Deby memberikan kabar yang membuat deby merasa bahagia.

"Bos, saya punya berita." Ucap Difa.

"Apa beritanya." Ucap Deby.

"Berita lia sampai saat ini belum sadar bos." Ucap Difa.

"Bagus dong, kalau lia belum sadar." Ucap Deby.

"Kalau bisa, nanti lo masuk ke ruang rawatnya abis itu lo cabut alat oksigen nya." Ucap Deby.

Adit melihat perempuan di sampingnya yang begitu sangat licik, hanya karena ingin memiliki harta kekayaan keluarga pratama.

Sampai beraninya dia mencelakakan orang yang tidak tahu apa-apa. Sebenarnya adit sangat terpaksa untuk melakukan hal ini.

Menurut dirinya bisa saja dia mencelakakan lia dengan cara sendiri, tanpa perlu bantuan orang lain.

Tapi ini deby lah yang mengajak dirinya untuk mencelakakan lia.

R & A [ COMPLETED ] [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang