C H A P T E R 7

120 19 7
                                    

• • • •

Hari ini adalah hari Senin dan waktu menunjukkan pukul 6.54, dan Lia masih saja tertidur.

Ia tidak tahu bahwa hari ini ada upacara bendera, kemudian ia terbangun karena bunyi alarm yang berada di atas nakas.

Lalu ia melihat jam alarm itu, dan Lia pun terkejut.

"Anjr, udah siang." Ucap Lia.

Dan ia pun dengan terburu-buru masuk kedalam kamar mandi, setelah 15 menit ia sudah rapih dengan pakaian Seragam sekolah.

Lalu lia mengambil tas, ponsel dan yang terakhir dompet. Saat ia sudah di anak tangga terakhir, lia terkejut sejak kapan pacarnya sudah tiba di rumahnya.

Papi yang melihat putrinya terdiam di anak tangga terakhir hanya terkekeh.

Lalu papi menyapa lia dari ruang tamu
"Udah kak, jangan diam disitu." Saut Papi.

Karena lia menyadari sumber suara tersebut, lia pun menoleh ke arah papi.

"Ah iya, pi kakak turun." Ucap Lia Namun dirinya kena sial, lia terjatuh dalam keadaan duduk di lantai anak tangga terakhir.

Huaaa kenapa mesti jatuh, kan malu anjr. -batin lia.

"Kak, kamu malah duduk disitu kak." Ucap papih dengan nada meledek dirinya.

"Papi ih, bukannya tolongin Lia." Saut Lia dengan kesal semua orang yang melihat dirinya hanya tertawa kecil.

Di rasa ia tidak ada orang yang menolong dirinya, lalu dengan sendirinya.

Ia berdiri dan merapihkan baju yang sedikit berantakan akibat terjatuh tadi.

Setelah merapihkan sedikit bajunya yang berantakan, Lia berjalan menuju ruang tamu. Saat sudah sampai di ruang tamu, Lia langsung mencium punggung tangan orang tuanya.

"Kakak, berangkat dulu pi, mi." Ucap gua mencium punggung tangan setelah itu gua berjalan ke arah pintu luar dan menuju mobil renzi.

Renzi yang melihat pacarnya marah karena tidak ada yang menolong dirinya, hanya terkekeh.

Ternyata bocil gua, lucu kalau lagi marah. -batin renzi.

"Ya udah om, dan tante. Saya berangkat dulu." Ucap renzi mencium punggung tangan orang tua Lia.

"Ya sudah nak, kamu jagain anak tante ya nak." Saut Mami kepada renzi.

"Baik tante, saya akan jagain anak tante." Ucap Renzi dan setelah itu, ia menyusul pacarnya yang sudah ada di dalam mobil.

"Ada-ada saja sih, kamu pi." Ucap mami dan sehabis itu mami pun pergi ke dapur untuk melanjutkan kegiatan nya di dapur.

Sedangkan di lain tempat lebih tepatnya di dalam mobil Renzi, ia melirik ke arah Lia dan bisa ia tebak bahwa Lia masih kesal dengan kejadian dirinya yang terjatuh di bawah lantai.

Renzi pun melanjutkan perjalanan mereka menuju sekolah.

Dan mereka sudah sampai di SMA TUNAS BANGSA, lalu mereka turun dari mobil dan berjalan menuju kelas.

• • • •

Semua mata tertuju pada mereka berdua, ada juga yang berbicara yang tidak-tidak tentang dirinya. Namun, ia tidak di bawa pusing dengan omongan orang lain.

Mereka berdua memilih untuk melanjutkan berjalan menuju kelas.

Beberapa menit kemudian pemberitahuan dari sekolah dimana hari ini akan melaksanakan upacara bendera.

R & A [ COMPLETED ] [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang