Cemburu

329 21 2
                                    

Happy reading ❤️

KRINGG..

Bel sekolah berbunyi panjang, menandakan waktu pulang telah tiba. Semua siswa berlarian di koridor sekolah untuk beramai-ramai keluar karena tak sabar untuk istirahat dirumah nya masing-masing, tapi tidak dengan acha dan teman-teman nya yang ternyata memilih pulang belakangan dari siswa lain karena menunggu koridor sepi.

Mereka menunggu di dalam kelas sambil sibuk dengan ponselnya masing-masing.

"Guys.."

"Nongkrong?" Ujar zia menatap binar temannya.

"Boleh.. kebetulan jadwal OSIS gue libur juga" balas cathrine.

"Lo gimana ras?" Tanya Zia.

"Gue ikut Acha" balasnya membuat Zia dan cathrine beralih menatap gadis itu yang sendari tadi senyam senyum sendiri.

"Cha?" Panggilan Zia tak berhasil juga saat melihat acha masih saja menatap lurus dengan senyum yang selalu terukir di bibirnya.

"Huftt.. pengaruh Arga terlalu kuat bikin temen gue gila" gumam nya memutar bola matanya malas.

"ACHA, ADA ARGA!" Teriak zia tiba-tiba membuat ketiga temannya terkejut termasuk Acha yang langsung tersadar dan menoleh

"Mana.. mana!!" Serunya heboh.

"Disini nih" Zia langsung menunjukkan hidungnya berbentuk babi pada Acha yang menatapnya.

Sontak Laras dan cathrine tertawa melihat itu apa lagi ekspresi acha yang terlihat kesal pada Zia.

"Apaan sih Zia, gak lucu. Lobang hidung Zia kebanyakan upilnya!" Cibir acha kesal.

Zia mengangguk dan berdeham. "Emang, udah 2 Minggu gak ngupil" balasnya terlalu frontal sampai membuat mereka semua jijik padanya.

"Ish jorok!! Upil bercampur ingus" dengus Acha yang masih terlihat jijik padanya.

"Enak aja, gue gak kaya Doni ya yang sering sengkrak sengkruk tiap hari!" Cibir Zia saat tak terima ucapan Acha padanya.

Baik cathrine dan Laras saling menatap dan terkekeh pelan, menjadi manusia tersisa yang masih normal setidaknya mereka tidak harus ikut andil dalam pembahasan upil mengupil ini.

"Tapi sama aja jorok!" Sarkas Acha ikut kesal.

"Tipi simi iji jirik" cibirnya meniru ucapan acha.

"Ish Zia!! Awas aja kalo--"

"Kalian ini jadi nongkrong atau masih bahas upil hah?" Timpal laras meleraikan.

Zia menggidikkan bahunya "Tau tuh dia" balasnya memajukan dagunya pada Acha.

"Gak jadi, Acha mau pulang aja males nanti Thai tea Acha kena upil Zia lagi kalo bersin!" Ujar acha mengambek lalu pergi meninggalkan teman-teman nya.

"Jahat lo Cha, upil gue terzolimi" zia menatap kepergian acha dengan penuh kesal dengan tangannya ia kepalkan erat.

Sepertinya Laras dan cathrine tidak ingin melanjutkan pembahasan ini, ia lebih memilih pergi begitu saja menyusul Acha keluar dengan meninggalkan Zia yang masih terlibat emosi dibenaknya.

"Emang dasarnya gue anak buangan, sering banget di tinggal" cibirnya kesal sendiri melihat Laras dan cathrine menyusul acha pergi meninggalkannya.

Ia menghentakkan kakinya kasar dan memilih ikut juga menyusul mereka.

Saat langkah Acha menuju parkiran sekolah, tiba-tiba ia di kejutkan pada pandangan matanya yang tak sengaja menatap arah parkiran anak zerocalz disana. Apa lagi melihat ada Arga berdiri di samping motornya itu, mata hazelnya tak lepas menatapnya dari kejauhan membuat Acha kikuk sambil menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.

ARGANTARA (HIATUS SEMENTARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang