Bertengkar salah paham

316 17 1
                                    

Happy reading ❤️

Pukul siang hari bel sekolah kembali di bunyikan, bertanda jam istirahat telah tiba. Semua siswa berbondong-bondong berlari menuju kantin dengan cepat untuk menikmati makan siangnya bersama, baik adik kelas maupun kakak kelas pun ikut mengerubungi koridor sekolah dengan riang. Termasuk Acha dan gengnya sendiri yang berjalan bersama yang lainnya untuk menuju kantin, walaupun hal buruk telah menimpa sekolah mereka tadi pagi, dan itu semua berkat Arga dan teman-temannya yang selalu memberikan ketenangan mereka untuk tidak terlihat panik Dimata musuh. Dan mereka semua percaya bahwa ketua zerocalz itu akan menuntaskan masalah ini sama seperti hal dulu yang pernah terjadi walaupun hanya peperangan antar sekolah lain saja.

Hal itu juga sempat didengar Acha dan yang lainnya saat mengenal zerocalz di SMA AIRLANGGA ini, ya walaupun dulu terlihat acuh dan tak peduli tapi sekarang sepertinya semua telah berubah semenjak teman mereka telah terikat janji pada sang ketuanya.

"Bye the way Arga sama yang lain kemana?" Tanya Zia sambil melirik kursi khusus merekaa yang terlihat kosong.

Acha yang mendengar pertanyaan itu sontak ikut menoleh dan menatap bingung.

"Iya Cha, kemana tumben gak ada" sambung cathrine.

Acha menggeleng pelan. "Acha juga gak tau kemana, dari tadikan acha sama kalian" balasnya.

"Baguslah harusnya, kantin juga gak jadi rame karena mereka" timpal Laras tanpa menoleh.

"Dan hati lo juga ikut tenang kan karena gak ada dia, gak lagi deg-degan gitu kaya biasanya" Ujar Zia sembari menggoda Laras.

Laras menyenggol lengan Zia kasar. "Apaan si lo, sok tau!" Cibirnya kesal membuat zia dan cathrine tertawa pelan.

"Ya ilah udah kaya anak SD aja, malu-malu kucing. Kalo masih sayang mah bilang aja kali dari pada di tikung temen" balas Zia dengan mulut ceplosnya.

"Kompor mulut lo ya zi, awas aja gue bales!" Kesal Laras.

"Emang, Laras lagi suka sama siapa sih?" Timpal acha dengan tampang polosnya.

"Sama--" ucapannya terhenti saat telapak tangan Laras membekap mulutnya dengan kencang membuat kalimatnya terputus.

"Gak sama siapa-siapa, Lo jangan dengerin dia Cha" balas Laras.

Acha yang masih bingung pun mencoba menyimak teman-teman nya itu lalu ia memilih mengedikkan bahunya, tanda tak penting baginya untuk tahu. Toh juga nanti Laras cerita sendiri padanya.

"Oh iya Cha, Lo tau gak sih pelaku peneror tadi pagi tuh siapa?" Tanya Zia dengan serius.

"Lo kan doi nya Arga, pasti dia ngasih tau informasi soal ini kan" timpal cathrine.

"Acha aja yang sebagai pacarnya gak tau apa-apa, seharian ini acha cuma ketemu Arga tadi pagi doang sisanya enggak" balasnya sembari menjelaskan.

"Tapi ya, gue heran deh. Kenapa sih musuh-musuh sekarang tuh karakternya beda-beda, kalian liat kan tadi pagi mereka pada make jubah hitam. Buat apa coba?" Ujar Laras menimbrung pembicaraan.

"Kayanya tuh musuh ganti profesinya badut deh, cosplay jadi malaikat maut gitu biar keliatan serem aja. Ya kan" balas Zia.

"Tapi kenapa ya, setiap ada musuh kenapa ngincernya anak zero. Kenapa gak anak lain gitu selain mereka?" Tanya cathrine dengan tampang bingung sambil menunjukkan wajah polosnya.

"Ya karena, yang berurusan anggota geng motorkan anak zerocalz. Masa iya mereka punya urusan sama ibu-ibu komplek" balas Zia jengah saat mendengar pertanyaan konyol temannya itu.

ARGANTARA (HIATUS SEMENTARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang