Day 7: Heboh cuy

186 18 0
                                    

Antrian murid terlihat memanjang dari ruang BK.

Ruangan kejam yang berisi hukuman untuk setiap murid yang nakal, riwayat kenakalan mereka juga dicatat disana.

Namun anehnya, tidak ada satupun murid yang merasa diri mereka bego setelah Egg War 1 di aula. 

"INI NGANTRI DICATET APA BANSOS SIH ANJENG! Varises lama-lama kaki gw."

"Anak emosian dijauhin waifunya." mendengar nasihat Harith, Ling langsung balik lagi ke tempat semula.

"Hehe maaf yaa tadi emosi sedikit. Aku kalem kokk.."


Meanwhile di antrian paling belakang...


"CEPETAN COKK MASUKIN!"

"AH INI AAAAHHH"

"MAU MASUKIN SUSAH AMAT."

"PANASHH NYET."

"Etdah masukin bumbu indomi doang." tukas Natalia yang gapaham lagi sama 2 kunyuk di depannya. 

Perkara masukin bumbu indomi kedengarannya malah lagi kek adu pedang.

Siapalagi kalau bukan Gusion dan Chou di antrian paling akhir. 

Karena posisinya mereka nyaris di depan pintu masuk alias jauh banget dari BK, mereka nyempetin waktu buat masak dulu disono.

Natalia mah nongkrong aja, siapatau kedapetan sedikit hehe.

Sekip pas semua udah selesai dicatet di BK.

Semuanya udah balik ke kelas mereka masing-masing sambil nunggu pelajaran lagi.

Julian mendengus di kursinya.

"Padahal gw cuma membalas perlakuan buruk teman saya agar beliau tidak mengulanginya lagi, bukankah itu hal baik ya?"

"Sama aja goblog, ventil gw kena permen kaki." sahut Yin entah darimana datangnya.

"Ya bagus kan pentil lu jadi bervariasi, lagian punya cowo juga datar kan?" balas Julian kemudian dilanjut anggukan dari Yin.

DRET...DRETT...

"Tes...tes...sayangg..tes..tess.."

"Kepseknya rada-rada." gumam Harley dalam hati.

"Sebagai hukuman karena kalian semua sudah mengacaukan projek sekolah...sroottt"

Terdengar suara ingus disedot secara samar-samar.

"Projek yang sudah saya buat susah-susah, qerja lembur baqai quda, kalian...srottt"

Suara ingus kembali terdengar sampai sempat membuat beberapa pihak bergidik ngeri.

"Kalian kacaukan begitu saja....SEK TISSUENYA ABIS!"

Hening sejenak, semua otomatis pada noleh kanan, kiri, depan, belakang, atas, bawah buat gibah.

"Dramatisnya melebihi Indosiar"  bisik Floryn rada keras.

Niatnya sih mau ngomong ke Mathilda, cuma satu kelas kedengeran saking heningnya.

BRAKK!!

"IYA ANJIR, Eh lo tau gak.."

"Ghibah dosa cok. Membicarakan orang lain di belakang itu suatu perbuatan tidak baik kawan-kawan! Btw ada apa?" ucap Diggie yang langsung kena sruduk Mathilda. 

"Telor pler gausah sok-sokan alim, bilang aja mau join." timpal Rafaela di barisan depan.

"Mang ada ya telor pler warnanya putih?" Diggie justru balas bertanya.

"Ituh mah isinyah tsayh!" jawab Angela sebelum diseruduk Mathilda pt.2

"KOK MALAH JADI BAHAS PLER SIH"-Mathilda

Sebelum terdengar suara samar-samar seseorang sedang berantem dari speaker kelas.

"Kemaren pak Nathan bawa tissue ke kamar mandi habis nonton sesuatu cuyy." terdengar seperti suara bu Freya sedang provok disana.

"Pak...peraturan biar murid cowo dilarang eregsi di toilet sekolah itu anda yang buat lho.." timpal pak Aamon, sepertinya suasana disana semakin seru. 

Tapi entah mengapa Ling jadi kesindir sendiri. "Lah jancok, kegiatan gw hampir tiap minggu gitu."

"OH JADI ANDA?"

"Sepertinya kepala sekolah mulai emosi..." suara pak Estes juga terdengar semakin memprovokasi 2 pihak itu.

Setelahnya hanya terdengar suara bak bik bukk lumayan kencang.

Jelas sekali mereka berantem cuma gara-gara tissue. 


Setelah baku hantam yang cukup lama itu terjadi, akhirnya seseorang kembali berbicara di mic central.

"Baiklah semuanya, karena keadaan tidak terkontol disini, saya akan membacakkan hukuman yang sudah diputuskan oleh guru BK." ujar bu Valentina setelah berhasil gocek-gocek pake skill 2 cuma buat ngeraih mic. 

"Kalian harus tinggal di sekolah selama kurang lebih 3 hari dan berusaha untuk hidup mandiri dengan mencuci sendiri, memasak sendiri, dan gotong royong membersihkan kelas..."

Valentina ga mungkin salah denger, tapi di antara suara kepsek dan wakepsek yang lagi adu mekanik kedengeran suara seruan kenceng serempak dari luar.

"Oh ya, untuk tambahan, listrik akan dimatikan selama 3 hari tersebut. Terimakasih"

"MAGER BEUT ANJAY" Chou mulai memancing keributan kelas Fighter.

"Taruhan siapa yang menang antara bu Silvanna sama pak Natan. Yang kalah nyuci 3 hari penuh." usul Guin kemudian.

"Gw sih pak Natan~"-Ruby

"Bu Silvanna lah jelas"-Badang

"Gw sih bu Silvanna yak."-Masha

Ketika kelas Fighter sibuk taruhan, kelas Tank sibuk nyusun rencana gimana caranya biar bisa nyeludup ke kebun sekolah.

Maklum sih, kebun sekolah udah banyak tanaman yang siap dipanen kayak kentang, wortel, dll.

"Terus aku ini apa? Sampah organik?"- Belerik 2k22


~~

Maaf yak updatenya delay, authornya sibuk bewan sm tugas😘🙏🏻

Sekolah Rasa Kostan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang