Day 10: Kostan

145 14 0
                                    

Jam pelajaran berlanjut normal seperti biasanya meskipun Claude harus nahan malu seharian pake celana pendek polkadot.

Listrik juga dinyalakan selama jam pelajaran sehingga Kagura masih sempet buat ngecas hapenya.

"Gura, hape lo penuhin. Kalau bisa sampe 101%" bisik Aurora pada siluman payung di sebelahnya.

"Mang ngapa?" tanya Kagura heran.

"DRAKORAN LAH APALAGII. KALAU BISA NONTON NETFLIX!" teriak Aurora kenceng banget sampe proyektor mereka oleng sedikit. 

Valentina dengan kecepatan diluar universe teleport ke tempat duduk Aurora. Tatapan guru itu begitu tajam mengarah ke Aurora.

 Tatapan guru itu begitu tajam mengarah ke Aurora

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 "Dilarang ngobrol di kelas saya. Apalagi kamu kutekan heboh gitu..." tegur Valentina seraya mengetuk-ngetuk penggarisnya di meja Aurora.

Mata Valentina mendadak terpaku pada kuku anak muridnya satu ini.

Setiap kuku dari Aurora dicat berwarna merah muda dengan setiap kata sebagai hiasan.

Kata 'Smack' terlihat di jari kelingking.

Berlanjut dengan kata "My" di jari manis.

Lalu "Ass" di jari tengah, lanjut sampai membentuk kalimat "Smack my ass like a drum" dan beberapa gambar cupcake.

Aurora cengar cengir sendiri sementara Valentina lebih memutuskan untuk balik ngajar.

"Apa gw resign aja jadi guru yak?"




KRINGGG!!



Bel terakhir berbunyi.

Dari murid, guru, maupun karyawan semuanya bernafas lega.

Para murid seneng pelajaran selesai.

Para guru seneng urusan mereka sama murid aneh, biadab, otak ngeres selama di kelas selesai.

Meanwhile karyawannya hepi karena gaperlu ngurusin bocah tengil gatau diri kencing di air mancur taman. 

Dan disinilah semua murid kembali menjalani hukuman mereka tinggal di sekolah.

Begitu gerbang sekolah ditutup dan listrik dimatikan, semua pada bubar kek ikan teri.

4saken light mendapat tugas mencuci baju hariini karena kalah taruhan kemaren.

"Lo sih suruh milih Brazil!" gerutu Melissa sambil ngucek kolor.

"Lah kok gw? Lo nya kan mau juga." balas Yin gak terima.

Merasakan hawa-hawa gelud mulai muncul. Xavier melerai kedua banteng itu biar ga saling sruduk.

"Bukan cuma kita berempat doang, Chou, Eudora, Selena, sama Karina juga kalah." ucapnya menunjuk keempat orang tadi di sisi lain.

"YAHAHAHA KASIANN KALAH TARUHAN." ledek Gusion entah darimana datangnya. Julian sih gamau ikut-ikutan.

Tapi kalau Gusion nyolot sekali lagi mungkin bisa dibicarakan.

"Odette kemana anjir? Perasaan doi kemarin kalah taruhan juga." pikir Karina kemudian yang membuat semua orang tersadar.

Tu anak dukung Brazil paling kenceng, pas di akhir pertandingan langsung gone. 

"NGGAAA AKU GAMAUU NYUCIII AAAAAAA" jerit Odette keras-keras ketika kakinya ditarik sama Ruby buat nerima hukuman kalah taruhan.

"Mau gamau ya codet."

"TAPI KAN GW CUMA IKUT-IKUTAN HUEE. KATA PANCELOT BRAZIL KUAT." Odette berusaha memberikan pembelaan.

Sementara dari jauh Lancelot cuma bisa nutup mulutnya pake tangan sambil terkikik geli.

"Xixixixi mau aja dikibulin."

DI SUATU TEMPAT YANG LAIN

Edith ditemani anak-anak kelas tank dan support sibuk masak di dapur sekolah.

Well meskipun listrik gaada, yang penting pasokan gas disana bejibun.

"Kak Edith masak apa?" dipanggil kak sama Floryn tiba-tiba membuat Edith malu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Edith masak apa?" dipanggil kak sama Floryn tiba-tiba membuat Edith malu.

Biasanya dia selalu dipanggil dengan sebutan kunyuk, cabe-cabean, sampai bontot.

"Sa ae berbi kayang. Lagi masak nasgor bekicot nich." jawab Edith dengan penuh kepedean sambil ngangkat spatula. 

"Plorin boleh nyicip?"

"Boleh dung, nih!" Edith langsung menyendok segumpal nasi goreng lalu diarahkan langsung ke mulut Floryn. Anehnya mulut Floryn mampu untuk menampung semua nasi itu sampai terkunyah habis.

"JANCOK KOK MANIS??" umpat si gadis berambut pink itu. 

Edith yang terheran-heran juga nyoba hasil masakannya. 

Manis banget anjeng.

Akai si panda jago masak juga turut mencoba nasgor bekicot buatan Edith. Lalu seketika lidahnya keram dahsyat sampe susah buat nelen makanan.

"I-ini m-makanan a-a-apaan...uhk!" Akai langsung jatoh dengan dramatisnya ke lantai dapur. 

"Abisnya gula sama garem disini gada bedanya..." ucap Edith gada dosa, sementara itu Floryn cuma bisa terdiam di tempat. 

"Anterin aja kali ya dit? Udah mau jam setengah 7."

Kelas asassin hariini bisa terbilang rame soalnya hampir semua anggota pada ngumpul.

Ada sih satu kalau gak dua biji manusya dari kelas lain ikutan nongkrong.

"Kamu atas gw bawah."

DUAKK!!

Claude sama sekali gapaham kenapa Hayabusa mendadak gebukin dia pake ujung sapu terdekat.

"GW CUMA JELASIN HARUS KE LANE MANA ANJINK!"-Claude

"Yaudah maaf. Lukanya obatin sendiri ya."-Haya

"Gabisa diobatin, orang lukanya ada di lubuk hati terdalam."-Claude



~~

Tambahin gambar dikit biar ga pada bosen xixi

Sekolah Rasa Kostan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang