Day 4: Ngantin??

246 22 0
                                    

Hari berikutnya sekolah sudah mulai mengadakan kegiatan pembelajaran seperti biasa dengan jadwal yang sudah ditentukan.

Sebenarnya semua murid disana udah MALES BNGT apalagi abis study tour mendadak kemaren.

Badan mereka masuk-masuk udah penuh koyo sama bau minyak kayu putih.

Dan tentu saja terdapat tempat paling istimewa disini, berlian di setiap sekolah, tempat favorit setiap murid, sekaligus menjadi tempat bolos terbaik..

"KANTIN SKUY!" ajak Gusion antusias sambil nunjuk kearah pintu. Udah ada Lesti Sugigi sama Kimmy Hime nungguin di depan pintu.

"Gaskeun lah! Ling ikutan ga?" tanya Hayabusa pada Ling yang bersandar di tembok dengan hoodie hitamnya agar terlihat kulbet brr.

"Tidak Hayabusa, watashi tidak mau terlihat mencol-" Ling belum menyelesaikan kalimatnya tapi tangannya sudah ditarik Hayabusa keluar kelas.

"Mencolok, mencolok, waifu lo sini gw colok." Hayabusa tampak menargetkan gambar boba waifu di hoodie milik Ling.

Wibu satu ini memang ga ragu-ragu kalau mau pilih hoodie gambar anime.

Hoodie hent pun ia pakai saat jalan-jalan kemarin, katanya sih untuk menambah gairah murid lain buat lanjut jalan.

Lanjut ngock kali ah.

Karena udah dirayu sedemikian rupa, akhirnya Ling ikutan juga ke kantin.


"Kok lo naik? Ini kan ekor ular!"

"Main tuh pake otak kids, kan kita bisa naik dari ular ini-"

"Lewat sylyt?"

"LUNOX GOBLOG"

Sepertinya ciwi-ciwi mage serta beberapa cowok fighter lagi sibuk main ular tangga di meja kantin yang lebar.

Dengan pop mie sama es teh di samping mereka, mereka begitu antusias memainkan permainan itu meski agak tulul.

"Betewe kalau misalkan berhenti di ujung tangga, boleh turun gak sih?" tanya Xavier setelah melempar dadunya. Kagura reflek mengheran.

"Buat?"

"Gue gabut"

"Iya, trus gue maju selangkah karena gabut trus mundur lagi biar adil." timpal Argus pas pionnya 1 langkah lagi sampai di garis finish.

Dahlah, emang permainan gajelas ini. Leomord yang ikutan aja pengen buru-buru selesai, cuma karena dia duduk di sebelah cewe wangy-wangy jadi betah dah.


Melissa dan Beatrix sibuk ngobrol berdua sampai seseorang tiba-tiba ngampirin.

Lancelot si boti kelas assasin datang lalu mengambil kursi di depan mereka.

"Hayy jengg, apa kabar e?"

"Baik mas..." jujur aja Beatrix ga terlalu paham bahasa Jawa, tapi kayaknya orang ini asik jadi di ladenin.

"BAIK JENGG, KAMU APAKABAR?"

"Oh baik banget dong jelas ihiy. Eh jeng Melissa pake shampoo apaan kok rambutnyah bisa cuetar membahana gituch?"

Buset buset bahasanya kok jadi gini?

Melissa sama Lancelot lanjut nyerocos panjang, dan dari cerocosan itu Beatrix belajar hal hal baru.

Endaang= Enak

Begindang= Begitu

Cucok= Cocok

Capcus= Pergi

Pokoknya masih banyak lagi.

Kantin sekaligus menjadi tempat terandom akibat semua murid dari berbagai kelas juga nongol disini.


Lalu entah darimana datangnya pintu kantin di dobrak oleh sekumpulan manusya-manusya kurang belaian.

Salah satu dari mereka mengenakan sarung tangan tinju dan bergaya sambil meninju-ninju angin.

Harley yang liatnya aja planga-plongo soalnya udah mirip kayak settingan film. Ada si pemeran utama dengan unek-uneknya, mesin tinju, kameramen, sama cewek pegang kalkulator(?)

DUAKK!!

Satu botol aqua jumbo langsung ditinju sampai keluar memecahkan kaca kantin.

Kameramennya muter-muter bentar sebelum nyorot si cewe yang mencetin kalkulator.

Semua murid yang hadir, ibu-ibu kantin, bahkan kecoak terbang disana pun memberikan tepuk tangan saking josnya tinjuan si Paqitod

"Udah bisa ngalahin John Cena nih"

"Nah kalau ngalahin emak-emak yang bilang 'hape teroooss' bisa nggak?" tanya Granger dengan nada datar. BEH DINGINNYA MELEBIHI KUTUB UTARA CUY.

"Ampun suhu aku sungkem mau mundur dulu."


Selena yang megang kalkulator tadi langsung jingkrak-jingkrak di tempat.

"MAKK ANAKMU MASUK TIKTOKK!!" ucapnya riang, namun mendadak Ruby langsung gampar kepalanya pake hape dengan logo tiktod

"Mana?!! GABISA MASUK!!" ujar Ruby lumayan heboh sambil terus menekan kepala Selena agar terhisap ke dalam layar. 

"Aihh bohong nih Selen"

"SAKIT KUNTUL, TT GW PUN LO TEKENIN" Selena juga tak kalah emosinya, ia terus saja mendorong Ruby agar segera menjauh tapi tidak bisa.

Ruby cewek setrong bersambit yang gabisa disenggol. Senggol dikit kepala lo ilang kena bacok.

Selena langsung buka tiktok dan nunjukin mukaknya yang cantik jelita di dalam layar.

Dan Ruby langsung membanting hapenya.

"Selena? SELENA? Lo gapapa kan? Tadi lo kejebak di dalem layar kan? Jawab gue! SELENA!"

"Kayaknya ni orang cifokan sama Patrick sampe otak mereka ketuker." gumam Selena full emosi.

~~

Yang bisa gantiin hape Selena konon katanya bakal dijodohin sama lele kesayangannya




Sekolah Rasa Kostan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang