ENAM.

655 105 14
                                    

Maaf banyak typo

*

6
Vega menghembuskan nafasnya lega, dan dengan gerakan jijik, Vega juga menghapus cairan menjijikkan milik Arsa yang belepotan di sekitar  mulutnya saat ini.

Vega lega? Ya, bahkan sangat lega. Bajingan itu karena terburu-buru, ada panggilan masuk dalam ponselnya, tidak jadi menidurinya, tapi tetap saja, Vega di suruh oral menggunakan mulutnya milik kotornya tadi.

Sampai laki-laki itu mendapatkan kepuasannya. Bahkan saking menjijikkannya Arsa. Karena si penelpon entah siapa, laki-laki itu tidak sempat membersihkan miliknya.

“Aish, jangan pikirkan laki-laki parasite itu lagi, Vega…”

“Segera bersihkan diri dan mulutmu, siapa tahu, Yoris akan datang ke rumahmu, “ucap Vega kesal pada dirinya sendiri.
Yang bagai orang hilang akal, masih berdiri di tempat yang sama.

Ah, tapi tidak. Sebelum ia mandi, lebih baik ia melihat pintu rumahnya dulu, apakah sudah di tutup dan apakah Arsa bajingan sudah benar-benar pergi atau belum dari rumahnya.

Gawat bahkan sangat gawat apabila laki-laki parasite itu masih ada di rumahnya, bisa kacau semuanya apabila Yoris yang selama 4 tahun ini, mencari bagai orang tolol dan kesetanan keberadaan Arsa. Yoris ingin  jebloskan Arsa  ke dalam penjara atas insiden yang menimpanya 4 tahun yang lalu.

“Insiden he? Aku sendiri yang meminta Arsa meniduriku, iya. Aduh sayang. Kamu buat aku gemas, selain liar di atas ranjang, memiliki wajah rupawan, kamu itu kaya raya sayang. Sangat bodoh juga…”ucap Vega dengan tubuh bergidik geli.

Sialan sih. Membayangkan aktiftas panas mereka 3  bulan lalu, membuat Vega bergidik sendiri, dan Vega berjanji. Sebentar lagi, Vega bagaimanapun caranya akan membawa Yoris ke atas ranjangnya lagi dan bahkan kali ini, Vega akan membuat Yoris menembakkan spermanya ke dalam rahimnya. Supaya ia memiliki anak dari Yoris dan anaknya akan menjadi salah satu pewaris harta Yoris yang Vega yakini tidak akan habis bahkan sampe 10 turunan.

*****   

Harsunya 30 menit yang lalu, ia mencari keberadaan istrinya. Apakah masih ada di rumah atau Lyra sudah keluar karena ia tampar tadi?

Tapi, dengan sialannya. Yoris bahkan masih ada dalam kamarnya, bahkan masih telanjang juga, duduk di tepi ranjang. Yoris masih sedikit terguncang akan ucapan Vega tadi.

Ucapan Vega yang menyarankan ia untuk membunuh Lyra agar semua masalah yang menimpanya selesai. Harta yang ia miliki pasti akan kembali ke tangannya 100%. Tapi, aish. Tidak pernah Yoris membunuh orang. Membuat Yoris gemetar sendiri memikirkannya.

“Fuck. Jangan memikirkan saat ini ucapan Vega tadi. Segera selesaikan mandimu Yoris…”ucapan Yoris, terhenti telak di saat Yoris mendengar ada seseorang yang membuka pintu.
Yoris yang telanjang? Merasa santai, karena pasti yang membuka pintu adalah Lyra. Mana berani para pembantu langsung masuk tanpa mengetok dulu.

Benar saja. Yang masuk dan membuka pintu barusan adalah istrinya. Istrinya yang sudah rapi   dan sangat cantik saat ini.

Ya, Yoris tidak mau munafik. Istri pilihan papanya cantik bahkan sangat cantik. Tubuhnya berisi di bagian tertentu, tingginya 168 cm, kulitnya putih bersih, hidung mancung, bibirnya kecil tapi berisi dan penuh, pokoknya sempurna, tidak ada celah sedikitpun. Ah, ada…. Istrinya punya tanda hitam sebesar biji salak di pinggang sebelah kirinya. Tapi, walau begitu, adanya tanda lahir hitam itu, tidak membuat istrinya terlihat jelek.
Ya, Yoris… di malam pernikahan, langsung gas. Melakukan ritual malam pertama. Ah, Yoris ngakak dalam hati. Malam pertama apaan? Dirinya sudah pernah tidur dengan Vega bahkan tidak terhitung, terus dengan para perempuan lainnya juga.

Sedangkan Lyra? Dia masih perawan. Membuat Yoris yang tidak pernah tidur dengan perawan, merasakan perasaan bahagia dan bangga. Tapi, sialannya. Walau istrinya masih  tersegel, cantik, hati Yoris entah kenapa belum bisa menerima, menyukai apalagi mencintanya.

Benci dan ilfeel iya. Yoris belum ingin menikah. Yoris juga punya niatan ingin menikahi Vega. Kasian anak Vega. Karena terlahir di luar nikah. Kasian Vega juga. Gara-gara di putuskan olehnya dan di tinggalkan olehnya di salah satu resort yang ada di kota ini, membuat Vega di perkosa orang. Orang yang hingga detik ini, masih Yoris lacak dan cari keberadaannya.

Ah satu lagi, Yoris rasanya sangat membenci Lyra. Karena setelah perempuan itu muncul, sebagai istrinya  yang sudah ia nikahi di saat umurnya ** tahun. Lyra umur **  tahun. Papanya pilih kasih dan selalu membela Lyra. Yang lebih pahit. Papa bahkan ingin memberikan harta miliknya pada anak Lyra. Anak Lyra dengannnya. Mana sudi Yoris. Harta papanya, ya harus jadi miliknya 100%.

“Mas, kenapa masih naked? Masuk angina nanti,  terus kamu sakit…”ucap suara itu terdengar hangat, membuat lamunan panjang Yoris buyar.

Yoris bahkan dengan gerak kaku, menatap kearah Lyra yang bahkan sudah berdiri tepat di depannya saat ini. Dan ck. Sejak kapan, Lyra berani berdiri dengan kedua tangan terlipat di depan dada, di depannya. Bahkan Lyra menatapnya dengan tatapan, aish. Angkuh saat ini. Biasanya perempuan yang ada di depannya, kemarin lusa selalu terlihat malu dan menunduk.
Sekali lagi, Yoris benci dengan perubahan sikap Lyra hari ini. Yoris sangat tidak suka.

“Kamu istri durhaka, punggungku, sudah sebulan belum pernah ku gosok, ayo bantu gosok punggungku…”

Ucapan Yoris, terhenti telak, di saat dengan gaya angkuh, Lyra membuang tatapan kearah lain. Tidak menatap kearah Yoris lagi.
Yoris yang bahkan tidak punya malu, dalam keadaan naked sudah berdiri tepat di depan Lyra saat ini.
Jujur saja, Lyra yang dengan murahannya, malah aish. Tergoda oleh milik Yoris yang tadi terlihat loyo, tapi saat ini, milik laki-laki itu sudah perlahan terlihat keras dan tegang.

“Aku malas berdebat,  aku… ayo, bantu gosok punggungku…’’

“Suruh saja, Vega….”ucap Lyra sinis.

Mendengarnya, membuat tubuh Yoris menegang kaku dalam waktu dua detik, tapi selanjutnya, untung saja, Yoris bisa menguasai dirinya dengan cepat.

Bahkan Yoris saat ini, sudah rangkum kuat dagu Lyra. Yang tidak sudi menatap Yoris. Tapi, Yoris memaksa agar ia menatap kearahnya.

“Kamu sayang…”

Sial, jantung Lyra ingin meledak, mendengar Yoris yang memanggilnya sayang lagi barusan.

“Kamu Lyra sayang. Kamu sendiri yang buat hatimu sakit, aku pulang ke rumah ini, aku berada di rumah ini, rumah kita detik ini, aku milikmu 100%. Tapi, di  saat aku ada di luar, hilangkan dari otak dangkalmu kalau aku adalah milikmu 100%. Tidak. Di luar rumah ini, aku laki-laki bebas Lyra sayang. Aku mau melakukan apapun terserah aku. Mau aku menggandeng bahkan tidur dengan 100 wanitapun. Sekali lagi, suka-suka aku lah…”

“Oke. Aku akan melakukan apa yang kamu lakukan juga. Mulai detik ini. Kamu bisa dengan 100 wanita. Maka aku akan berkenalan bahkan akan tidur dengan 200 pria sekaligus yang berbeda…”

Plak

Ucapan Lyra terhenti telak di saat dengan kejam, sekali lagi, Yoris menampar pipinya kuat.

“Tidak seperti itu konsepnya. Kebebasan hanya di miiliki oleh laki-laki saja, dan awas saja kamu, Lyra. Walau aku tidak suka dan mencintaimu. Aku tidak suka, milikku di sentuh oleh orang lain walau hanya seujung kuku. Camkan  ucapanku… kamu membangkang, kamu dan laki-laki sialan itu akan mampus di tanganku, Lyra…”

Tbc

Satu kata untuk Yoris apa?

Suka dengan gaya Lyra yg selalu melawan?

Ucapan Yoris kek ucapan suami tetanggaku yg merantau ke luar kota.  Tak terbayang bagaimana sakit hati istrinya😴😴😴

Bastard Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang