TUJUH BELAS

452 87 6
                                    


Ebook sudah ready di playbook...

Ebook sudah ready di playbook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

19
Vega belum lah pergi dari rumah sakit. Vega masih berada di tempat parker dalam mobilnya. Vega tidak bisa  berkendara dalam keadaan marah dan sakit hati, kalau tidak ia dan anaknya akan kecelakaan. Karena dalam kondisi marah, Vega bisa melajukan mobilnya dengan gila-gilaan.
“Kakek Gamma nggak sayang,  Leno. Hiks…’’tubuh Vega menegang kaku mendengar ucapan parau anaknya. Anaknya yang saat ini tertidur dengan wajah basah dan memerah di sampingnya. Membuat hati Vega semakin sakit.
Ya, anaknya menahan tangisannya di dalam ruangan Yoris tadi, dan di saat mereka sudah berada dalam lift. Pecah tangis anaknya Reno Karena papa mengusir meraka. Kakek Gamma juga terlihat marah pada mereka.
Membuat Vega kewalahan, dan butuh waktu sekitar 30 menit, untuk Vega berhasil mendiamkan anaknya yang rewel.

“Laki-laki iblis. Kau iblis Gamma. Mungkin sejak 4 tahun yang lalu, Yoris usdah menjadi suamiku, tapi karena restu darimu, Yoris selalu menunda untuk menikahiku, sampai datang pelacur itu. Wanita pelacur yang kau sukai dan pilih untuk menjadi menantumu, Lyra jalang dan bodoh…”ucap Vega dengan geraman tertahannya.
Dan tangan lentik perempuan itu saat ini terlihat merogoh tasnya. Yap, Vega mengambil ponselnya, dan dengan tangan yang gemetar parah menahan amarah dan sakit hati yang dasyat. Vega terlihat mengotak-atik nomornya.
Tidak ada pesan minta maaf dari Yoris.
“Oke. Tidak ada pilihan lain…”ucap Vega dengan senyum arti.
Kedua matanya terlihat sangat tajam dan membara, penuh amarah dan dendam.
Saat ini, Vega sedang menghubungi seseorang, dan untung saja, baru dua kali deringan. Panggilan Vega langsung di angkat, dan Vega langsung to the poin dengan keingan perempuan itu yang tidak lain  dan bukan…
“Papa mantan pembunuh bayaran kan? Yoris tidak menegtahui apa-apa tentang mamanya. Kenapa papa tidak bunuh sekalian saja Tuan Gamma? Tuan Gamma adalah parasite yang sangat nyata untuk hubunganku dengan Yoris. Bunuh Tuan Gamma, Pa. bunuh Tuan Gamma seperti papa membunuh istrinya. Percaya lah, setelah laki-laki tua keparat itu meninggal, pasti Yoris tanpa piker panjang, akan menikahiku, dan kita sekeluarga besar bisa hidup bahagia, berfoya-foya bahkan sampai tujuh turunan saking banyaknya harta yang dimiliki oleh Gamma iblis….”

*****   
“Kamu makan lah dengan tenang, ada Randy yang sudah menjaga Yoris…”Ucap Gamma dengan nada lembutnya, melihat wajah Lyra yang resah dan cemas saat ini.
Jelas, Lyra cemas. Ia meninggalkan Yoris sendiri di ruangannya. Ah, Yoris sebenarnya tidak sendiri, laki-laki berpakaian perawat, sebenarnya bukan perawat yang berjalan mondar-mandir di depan ruangan Yoris. Tapi, adalah bodyguard yang Gamma sewa untuk menjaga anaknya.
Ya, rasa trauma pada kejadian yang menimpa anaknya dulu, masih membekas hingga saat ini.
“Jadi, Ayah dari rumah, belum makan?”tanya Lyra tidak suka. Mertuanya mengabaikan kesehatan dirinya. Dengan telat makan seperti saat ini. Ayah Gamma sudah Lyra anggap sebagai ayah kandungnya sendiri. Lyra sangat menyayanginya, dank arena Ayah Gamma juga lah yang membuat Lyra masih terus bertahan hingga detik ini di samping Yoris.
Ini sudah pukul 9 pagi, jangan bilang papa belum makan sedikitpun, membuat papa yang biasanya tidak mau makan makanan di luar, kini sudah duduk dengannya di salah satu meja kantin milik rumah sakit, yang saat ini, lengang dari para pengnjung.
Hanya ada Lyra, Ayah Gamma, dan sepasang muda-mudi yang duduk di depan sana, jarak sekitar 8 meter dari tempat duduk mereka.
“Tidak. Ayah sudah makan. Kamu tenang, oke. Ayah kemari, ada hal yang ingin ayah ceritakan padamu, hanya alasan ayah pada Yoris itu.”
Lyra senang dan tenang. Mengetahui ayah mertuanya sudah makan, tapi mendengar ucapan ayah Gamma yang ingin mengatakan sesuatu padanya, entah kenapa perasaan Lyra seketika merasa tidak enak.
“Lyra. Kamu baik-baik saja, Nak?”tanya Gamma cemas. Melihat Lyra yang tiba-tiba diam.
“Eh, Pa. aku bak-bak saja. Ya, ceritakan apa yang ingin papa ceritakan….”ucap Lyra smbar mngukir senyum yan sana lebar.
Tap, senyum lebar Lyra lenyap di saat ayah mertaunya, menyerahkan ponselnya pada Lyra. Ini ada apa dengan ponsel ayah Gamma?
“Ayah. Apa ponsel ayah rusak…”
“Kamu nonton video yang ada dalam ponsel Ayah. Ayah  berharap, setelah kamu menonton video itu, kamu mau bertahan dengan anak Ayah. Kamu berjanji akan terus jadi menantu ayah. Jangan tinggalkan anak ayah. Karena ayah yakin. Hanya kamu yang mampu membahagiakan anak ayah. Hanya kamu yang mencintai ayah dan anak ayah dengan tulus…..”
“nonton lah, Lyra….”
Tanpa menjawab ucapan Ayah Gamma. Lyra segera menonton video yang di maksud…..
Menit pertama sampai menit ke 4, membuat Lyra mual dan malu melihatnya. Lyra ingin berhenti, tapi Ayah Gamma memaksa agar ia tetap menonton, dan sampai pada menit ke 10 video itu. Tubuh Lyra menegang kaku, di saat Lyra mengetahui kalau…
“Jadi…. Jadi, Papa Vega yang sudah bunuh istri papa? Dan paman Vega yang dulu hampir bunuh Mas Yoris dan sudah berhasil membunuh ayahku, ayah?”

Tbc

Bastard Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang