22

503 81 6
                                    

Maaf banyaj typo

*

Gamma membulatkan kedua matanya shock, melihat anaknya Yoris dengan gerakkan santai menyingkirkam ponsel yang ia lempar agak kasar pada  paha anaknya.

Tidak sampai di situ saja, Yoris anak bodoh itu bahkan… sudah menggenggam tangannya, membuat Gamma sangat geram semakin geram dengan perkataan Yoris…

“Yah, aku pernah mengatakan seperti ini pada Lyra. Apa iya, di masa lalu ayah ku dengan ibumu pernah menjalin hubungan ya? Makanya, ayah sangat menyayangimu dan selalu membelamu..”

“Yoriss…”potong Gamma geram ucapan Yoris.

Yoris yang bahkan dengan kurang ajar memberi kode agar ayahnya diam dulu, tidak hanya itu saja, bahkan salah satu jari telunjuk Yoris ada di depan bibir ayahnya saat ini.

Ayahnya yang terlihat membeku tak percaya.
Tapi, Yoris lah yang lebih di buat tidak percaya oleh ayahnya, akan ucapan tololnya yang membela Lyra. Andai Vega mendengar tuduhan ayahnya. Yoris tidak berani membayangkan, akan seberapa besar rasa sakit hati perempuan malang itu.
“Yoris, sekali lagi, kamu mengeluarkan ucapan sampah pada mulutmu, kamu akan ayah…”
Brak
Ucapan Gamma terhenti telak oleh suara ponsel yang Yoris banting. Jelas, suara ponsel milik Gamma yang barusan Yoris lempar dengan sangat kuat, membuat ponsel mahal dan elite itu seketika bertabrak dengan pintu lalu pecah berhamburan di atas lantai.
Gamma yang ingin bersuara, lagi-lagi ucapannya di potong oleh Yoris. Yoris yang sedikitpun tidak merasa bersalah dan takut melihat wajah murka ayahnya saat ini. Dan Yoris…
“Aku bukan orang buta huruf, Yah. video apapun yang ingin papa perlihatkan padaku, pasti hasil editan kan, ya?”
“Sudah lah, Yah. Tolong hormati keputusan Yoris yang akan menjaga dan melindungi  perempuan yang sudah Yoris buat hancur masa depannya 4 tahun yang lalu, dan lebih baik ayah keluar dari ruanganku. Dari pada kita terus bercekcok, membuatku merasa sangat berdosa pada ayah. Padahal, aku hanya ingin ya… mematahkan semua ucapan dan pandangan buruk ayah pada Vega…”ucap Yoris dengan nada dan raut seriusnya.
Gamma? Laki-laki itu rasanya ingin pingsan melihat anaknya yang sangat tolol, tapi untung saja, Gamma dengan cepat bisa menguasai dirinya, dan Gamma terlihat menganggukan kepalanya kaku, lalu laki-laki tua itu… brak menendang ranjang pesakitan Yoris kuat, sampai ranjang yang Yoris tempati sudah sebulan lamanya bergerak dan bergeser sedikit tempatnya.
Gamma juga tanpa mengeluarkan kata lagi, keluar begitu saja dari ruangan anaknya.
Tidak apa, Gamma tidak akan capek-capek mulut menjelaskan lagi, biarkan saja anaknya mau melakukan apapun. Semakin anaknya tolol, itu semakin baik, biar rasa sesal yang anaknya rasakan nanti semakin besar, dan Gamma akan terbahak-bahak menunggu momen itu. Gamma jadi tidak sabar….

****   
Sebenarnya, kondisinya sudah sangat stabil. Tapi, ya, sudah selama seminggu ini, rasanya sangat menyenangkan, membuat Lyra khawatir, membuat Lyra capek, Yoris juga menunnggu momen dimana Lyra bosan dan tidak ingin mengurusnya lagi, lalu menuntut cerai.
Tapi, sialan. ternyata Lyra tidak melakukan semua di atas. lyra mengurusnya dengan sangat  baik bahkan membuat Yoris candu. Mandipun ingin dimandikan total oleh Lyra. Yang mengkeramas, menyabunkan tubuhnya, mengeringkan tubuhnya, memakaikannya baju, enaknya di lakukan semua orang Lyra. Membuat Yoris bahkan sudah berpura-pura masih lemah sudah seminggu berlalu.
Tapi, detik ini, Yoris tidak berpura-pura lagi. Karena Yoris sudah berdiri dengan tegak, walau kakinya yang patah tidak menanggung beban tubuhnya sepenuhnya. Ya, Yoris saat ini sedang mencharger ponselnya.
Yoris ingin menghubungi  Vega.
Dan Yoris sudah merasa cukup. Baterei ponsel sudah terisi 17 persen, dengan tangan gemetar menahan amarah dan kasian pada Vega.
Akhirnya Yoris sudah memanggil nomor Vega. 4 kali deringan, baru Vega mengangkat panggilannya.
“Vega…”Panggil Yoris dengan suara gemetar.
Yoris tersenyum sinis, mendengar nada khawatir Vega mendengar suara gemetarnya barusan.
“Aku… aku ingin minta maaf atas nama ayahku padamu…”ucap Yoris pelan, tapi jelas, masih bisa di dengar oleh Vega.
Vega yang pastinya bingung di seberang sana.
“Minta maaf untuk apa? Ayahmu tidak ada salah apapun padaku….”ucap Vega tegas di seberang sana. Membuat senyum ironis semakin muncul di wajah dan kedua bibir Yoris.
Lihat, yah. Vega sangat baik…..bisik batin Yoris geram.
“Maafkan, Ayahku. Ayah menuduh kamu dengan kejam. Mengatakan padaku barusan, kalau kamu dan keluargamu yang membunuh mama, ayah Lyra dan hampir membunuhku belasan tahun yang lalu. Maafkan ayahku, ini semua pasti karena hasutan Lyra. Bahkan ayah ingin aku menonton entah video apa, tapi ponsel sudah ku lempar sampai hancur…”
Ucapan Yoris terpotong telak oleh suara tangisan yang terdengar sangat menyayat hati, jelas itu tangisan Vega membuat Yoris sangat murka pada ayah dan juga Lyra. Dan Yoris semakin murka di saat panggilan sudah di putuskan sepihak oleh Vega.
Vega yang pasti sangat sakit hati di seberang sana.
Padahal, tanpa Yoris tahu. Vega sedang berbenah agar ia dan seluruh keluarga besarnya sesegera mungkin  kabur.

Tbc

Bastard Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang