SEMBILAN.

589 84 18
                                    

Maaf banyak typo

Yg gak sabar pengen baca cepat sampai tamat. Ebook sudh ready di playbook atau playstore :)

 Ebook sudh ready di playbook atau playstore :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf banyak typo

*

Lyra menatap nanar kearah Mas Yoris yang baru saja mengecup puncak kepalanya, tapi orang yang Lyra tatap, tidak menatap kearah dirinya saat ini. Laki-laki itu terlihat cuek dan dingin, membuat hati Lyra yang sempat menghangat beberapa  detik karena kecupan lembut laki-laki itu pada puncak kepalanya, kembali suram dan sedih.

Lyra semakin sedih di saat Mas Yoris sudah berjalan meninggalkannya di meja makan yang besar ini sendiri. Tenang, Lyra sedari tadi tidak memperlihatkan rasa sakitnya. Raut wajah yang dingin dan cuek. Iya. Jangan sampai, suaminya itu tahu, kalau dengan sialannya, Lyra sudah ada perasaan padanya.

Lyra menggelengkan kepalanya kuat, dan tatapannya sudah menatap kearah makanannya yang masih penuh di atas piringnya. Sedangkan makanan Mas Yoris. Terlihat bersih.

“Kenapa kamu bisa-bisanya jatuh cinta pada laki-laki yang melukaimu bahkan di saat pertama kali pertemuan kalian? Kenapa, Lyra? Kenapa kamu harus setolol ini?”ucap Lyra sangat kesal dan marah pada dirinya yang benar-benar bodoh.

Bahkan, ia mungkin adalah  perempuan terbodoh di dunia ini. Yoris menolaknya bahkan di menit ke tiga pertemuan mereka, Yoris mengkhianatinya bahkan di depan mata kepalanya, Yoris menolak ia mengandung anaknya, Yoris bahkan dengan kejam memberi barang-barang untuk dirinya dari hasil pilihan selingkuhannya, Vega.


“Tolol…”ucap Lyra yang hampir kehilangan kontrol. Ya, tangannya hampir menyapu semua makanan yang ada di atas meja.

Tapi, mengingat betapa sulit hidupnya dengan ibunya setelah kepergian ayah, membuat Lyra mengurungkan niatnya. Terus, betapa sulit hidup anak panti yang Lyra tolong setelah menikah dengan Yoris, membuat Lyra akan semakin merasa jahat pada makanan-makanan tidak berdosa itu.

Tidak mau mubajir, dengan perasaan yang tersiksa, Lyra akan memakan makanan yang sudah ia sendok ke dalam piringnya. Hampir saja, tangan Lyra meraih sendok, tapi urung di saat ponsel yang Lyra letakkan tepat di samping kanannya bordering. Membuat Lyra cepat-cepat mengambil ponselnya itu. Siapa tahu, yang menelponnya adalah kurir, yang Lyra tunggu kedatangannya bahkan sejak 2 hari yang lalu.

Tapi, di saat Lyra sudah menatap kearah layar ponselnya. Lyra mengeryitkan keningnya bingung. Yang menelponnya tidak terdaftar dalam kontak alias nomor baru.
Tidak mau sembarang mengangkat panggilan. Lyra membiarkannya saja sampai panggilan berakhir. Tapi, ada dua pesan yang tiba-tiba masuk, membaca pesan itu di pop up wa, membuat tubuh Lyra menegang kaku.

Bastard Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang