Jangan lupakan tombol bintang, yaaa. Ramaikan komentar, sampaikan apa yang ingin kalian sampaikan💋🐔
Happy reading and enjoy guys!!-
-
-
Membaca setiap guratan tinta yang ada dalam buku, berimajinasi bahwa kita adalah sang tokoh utama, merasakan apa yang tokoh fiksi rasakan dan diam-diam kita terhanyut dalam dunia yang tak nyata.
Duk
Kate tiba-tiba menyembulkan kepalanya dari balik rak buku, Xera yang tengah asik membaca terlonjak kaget.
"Sialan lo, gue kaget," maki Xera menutup buku bersampul biru itu.
"Sori, mampir ke cafe sekitar sini yuk. Gue udah laper," ucap Kate. Xera melirik jam tangannya, beberapa menit lagi waktu akan menunjukkan pukul dua belas siang. Mungkin memang sudah seharusnya bergegas ke cafe sebelum meja dipenuhi para pengunjung.
"Gue nggak mau kehabisan tempat duduk. Jadi come on," sahut Xera. Ia menyimpan kembali bukunya ke rak perpustakaan.
Siang hari di kota Perth berbeda dengan di Indonesia, panas yang dipancarkan matahari lebih terasa, jelas karena terdapat habitat kangguru di Sabana, tempat yang memiliki curah hujan sangat minim.
"Kira-kira kita mau makan siang apa?" Pertanyaan sukses membuat perut Xera mengeluarkan bunyi. Mungkin nasi goreng? Ah, ia sedikit tidak fokus karena lapar.
"Nggak tau, kita tanya aja menu khas makan siang di sini. Biasanya waiters suka nawarin kalo sama turis kayak kita," jawab Xera.
"Lo yang ngajak ke sini, tapi masa nggak tau makanan di sini," cibir Kate.
"Ya ... gue, kan bukan dukun yang tau segalanya."
Langkah keduanya berhenti saat berada di depan sebuah cafe klasik, tak perlu memakan banyak waktu. Karena terletak di lantai dasar perpustakaan, sangat mudah dijangkau. Beberapa mejanya tersaji di luar cafe. Kate masuk terlebih dahulu, lalu menghampiri sebuah meja dengan kartu nomor lima.
"Good afternoon, and welcome to Saint Larry Cafe. Is there anything we can help you with?"
"Yes, we would like to have lunch here. Is there a menu card?" Kate meminta kartu menu, mereka akan langsung memesan makanan karena sudah benar-benar lapar.
"Sure." Waiters tersebut memberikan dua kartu menu, Xera dan Kate langsung membaca jajaran menu yang terlihat menggiurkan. Bingung, semuanya terlihat enak.
"Is there a menu that can be recommended for tourists?"
"Yes, you guys can try Chicken Parmigiana, a delicious breaded chicken dish, or Barramundi grilled white snapper with salt and lemon added, and you can also try the meat pie, a typical Australian pie should be hand sized and topped with minced meat, mushrooms, cheese and tomato sauce." Penjelasan itu membuat Xera dan Kate tergiur, benar-benar rekomendasi yang cocok untuk lidah mereka.
"I ordered one Chicken Parmigiana, for my friend meat pie. For drinks maybe two glasses Lemon Barley Water," ucap Xera mewakili Kate. Waiters tersebut mencatat pesanan mereka kemudian undur diri.
"Makanan di sini kayaknya enak-enak ya, Xer. Apalagi rekomendasi tadi cocok banget sama lidah kita." Xera setuju, selain jaraknya yang dekat dengan perpustakaan, menunya 'pun menggiurkan.
°°°
"Thank you for visiting our bookstore." Xera dan Kate sama-sama mengangguk, setelah selesai makan siang keduanya beralih menuju toko buku, dan sekarang keduanya akan pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surprise To Perth [TERBIT]
RandomRencana Xera pergi ke Perth, ditemani Kate awalnya hanya ingin bersenang-senang. Melepas beban pikiran dengan melihat pemandangan yang berbeda dari Jakarta. Terutama masalah keluarga yang dialami Xera, semakin mendukung untuk segera berlibur dan me...