Zean menuruni tangga, dia lalu menghampiri adiknya yang sedang duduk disofa.
"Ayo dek" ujar Zean
"Kalian mau kemana?" Shani sebagai ibu, dia penasaran dengan anaknya yang sudah berpakaian rapih.
"Mau anter adek beli buku katanya bun" ujar Zean
"Oh yaudah, kalian hati-hati"
"Ayo bang" Christy menarik tangan kakaknya keluar rumah.
Zean adalah tipe seorang kakak yang sayang sekali pada adiknya, dia tidak ingin melihat adiknya marah jika tidak ia turuti. Sedangkan Christy, dia tipe adik yang manja pada kakaknya. Namun Zean tidak keberatan akan hal itu. Apapun kemauan dia, Zean sebisa mungkin harus menuruti kemauannya.
Sekarang mereka sudah ditempat toko buku, Zean hanya mengekori adiknya.
"Bang, mending ini atau ini" Christy meminta pendapat pada kakaknya.
"Bedanya apa?"
"Kalo ini buku dari penulis yang aku suka, kalo ini lanjutan buku yang lagi aku baca" Christy menjelaskan perbedaan buku tersebut.
"Yaudah beli semuanya aja"
"Ih, harus beli satu. Nanti dimarahin lagi sama bunda" Christy merengek, ia tidak setuju dengan keputusan dari kakaknya.
"Yaudah kalo kamu suka dua-duanya, yang satu abang yang bayarin"
"Serius bang?" Christy bertanya dengan penuh antusias.
"Iyaa..." ujar Zean sembari tersenyum. Christy pun langsung memeluknya, "makasih bang" ujarnya
"Yuk bayar" Zean mengajak untuk segera menuju kasir.
"Abang aja deh yang bayar, aku masih mau liat-liat buku disini" mohon Christy. Lagi-lagi Zean hanya menuruti perkataan adiknya.
"Yaudah, nanti abang kesini lagi kalo udah bayar" Christy hanya mengangguk, Zean pergi menuju kasir.
Namun ketika zean menaruh buku tersebut, ada seseorang yang juga menaruh bukunya bertepatan dengan Zean. Mereka saling memandang untuk beberapa detik, sebelum keduanya memunculkan api pertengkaran. "Apaan lo, gue dulu" ketus Zean.
"Gak bisa lah, orang gue duluan yang naruh bukunya" orang itu tak mau kalah dengan Zean.
"Nggak nggak, gue duluan"
"Ck, gue duluan" mereka berdua saling sikut, sehingga penjaga kasir pun bingung meladeni keduanya.
Christy mendengar suara keributan ditempat kasir pun penasaran, ia akhirnya taruh buku yang sedang ia baca halamannya dan bergegas menuju kasir. Ternyata keributan itu akibat kakaknya dengan seorang wanita.
"Ada apa sih bang?" Tanya Christy, sehingga pertengkaran mereka berhenti.
"Ini, orang abang duluan. Tapi dia kekeh mau duluan, gak diajarin cara ngantri kali ya"
"Enak aja, lo yang gak tau cara ngantri kali"
"Udah bang, silahkan duluan aja kak. Maafin abang saya ya" Christy memutuskan untuk orang itu lebih dulu dari mereka.
"Tuh, adik lo aja ngerti. Kasih tau ya nanti abang lo yang kurang ajar ini" orang itu segera membayar buku miliknya.
"Wah, enak banget lo kalo ngomong" ujar Zean menggertak orang itu. Namun Christy dengan sigap menahan kakaknya dan menenangkannya. "Udah bang" ujar Christy
Setelah membayar, orang itu langsung buru-buru pergi dari toko tersebut dan langsung pulang ke rumahnya.
Iya, orang tersebut yaitu Chika. Secara kebetulan, dia bertemu dengan Zean lagi dan itu tentu saja membuat ada sedikit pertengkaran.
Chika pun langsung mengganti pakaiannya, setelah ia meluapkan amarahnya ditwitter miliknya. Ia mengganti dengan baju tidur, karena sudah tidak akan pergi keluar rumah.
Sedangkan ditempat lain, Zean dan Christy baru saja sampai dirumahnya. Christy masuk rumah lebih dulu, karena Zean harus memasukkan mobilnya ke garasi terlebih dahulu.
"Abang mana dek?" Tanya Shani karena Christy masuk kerumah hanya seorang diri.
"Masih diluar bun, bentar lagi juga masuk" baru saja Christy diam, Zean langsung memunculkan dirinya dari arah puntu. "Tuh bun, abangnya" ujar Christy.
"Kenapa bun?" Zean berjalan menghampiri adik dan ibunya yang sedang terduduk disofa ruang keluarga.
"Gapapa bang"
Christy memunculkan buku yang ia beli dari dalam tas. "Kok beli dua, katanya tadi cuma mau beli satu doang?" Shani langsung mengintrogasi anaknya.
"Satunya dibeliin bang zean" ujar Christy tertunduk.
"Bener bang?" Shani langsung menanyakan perihal tersebut ke Zean. Zean mengangguk.
Zean berjalan kearah adiknya dan duduk tepat disampingnya. "Bener bun, itu satunya aku yang beliin. Bunda jangan marahin adek ya, aku yang paksa adek buat beli dua-duanya" Ujar Zean, dia membela adiknya. Supaya tidak kena marah oleh bundanya.
"Yaudah, tapi kamu juga jangan ajarin adek kamu buat boros. Kita harus hemat" Shani pun akhrinya menasehati Zean Juga.
"Iya bun, kan gak sering. Jadi gapapa lah" ujar Zean. Tentunya Shani hanya bisa pasrah dengan kelakuan anaknya.
"Masuk kamar sana, besok kalian masih harus sekolah." Titah Shani pada kedua anaknya.
"Apalagi kamu Zean, jangan coba-coba buat begadang. Awas aja bunda nanti cek kamar kalian. kalo ketauan masih belum tidur, uang jajan kalian bunda potong" ujar Shani. Tentunya Zean dan Christy bergidik ngeri, setelah mendengar ancaman bundanya itu.
Cup...
Zean dan Christy mencium pipi bundanya, dengan Zean sebelah kiri dan Christy sebelah kanan.
"Good night, bunda" keduanya langsung pergi ke kamar masing-masing
*
*
*
*
*
*
TBCZean sama Chika gelut mulu nih...
TERIMAKASIH SUDAH MEMEBACA 🙏🏼
TERIMAKASIH JUGA SUDAH VOTE 🙏🏼See U Next Chapter! 👋🏼
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Girl vs Cool Boy
Teen Fiction[CHIKZEE] [COMPLETED] orang dengan memiliki sifat seperti kulkas saja sudah membuat jengkel. Tapi, bagimana kalau kita menyatukan dua orang yang mempunyai sifat seperti kulkas itu? Sebenarnya mereka berdua adalah orang yang super cuek, orang-orang b...