Cool Girl vs Cool Boy - 25

2.9K 227 3
                                    

"Chik..."

"Hmm?"

"Kira-kira, gue udah pantas jadi cowok idaman kamu belum?" Tanya Zean tiba-tiba.

Blushh...

Pipi Chika memerah. Iya merah, seperti kepeting rebus. Dia kaget, Zean secara mengejutkan bertanya hal itu padanya. Chika bingung harus menjawab apa. Sejujurnya, dia masih kaget dan tidak menyangka Zean akan bertanya hal itu.

"Chik..." Zean memanggil nama Chika sekali lagi, karena wanita itu hanya diam mematung. Chika pun akhirnya tersadar dari lamunannya.

"Eh, iya kenapa?" Bukannya menjawab pertanyaan Zean tadi, mulut Chika malah mengeluarkan pertanyaan lagi pada Zean.

"Eee...ini kamu mau nambah makan nggak?" Ujar Zean, ia mengalihkan topik pembicaraan. Zean pikir, Chika tidak mau menjawab pertanyaannya tadi. Jadi, dia langsung mengalihkan arah obrolan itu.

"Enggak sekarang Zean bodoh..." Zean merutuki kelakuannya tadi, bisa-bisanya dia menanyakan hal itu sekarang pada Chika.

"Enggak usah, aku udah kenyang kok" tolak Chika. Memang dirinya sekarang sudah cukup, untuk memasukkan makanan ke dalam perutnya.

"Abis ini mau kemana?" Lanjut Chika. menanyakan kemana mereka akan pergi, setelah dari restoran ini.

"Terserah, kamu mau kemana? Aku siap temenin kamu kemana aja" jawab Zean. Lagi dan lagi, Chika dibuat salting atas perkataan Zean. Zean ini memang cuek, tapi sedikit membuat hati Chika meleleh dibuatnya.

"Pantai, aku mau ke pantai" balas Chika. Entah kenapa, tiba-tiba bayangan suasana pantai terlintas di kepalanya.

"Tapi ini udah mau sore banget loh, emang gapapa?" Zean bertanya pada Chika. Memang sekarang sudah lumayan sore, waktu menunjukan pukul setengah 5 sore.

"Gapapa, aku mau ke pantai abis ini" kekeh Chika. Dia sangat ingin ke pantai sekarang, dirinya ingin melihat keindahan pantai pada sore hari. Zean pun hanya bisa pasrah, mau tak mau dia harus mengabulkan keinginan Chika.

30 menit perjalanan, mereka akhirnya sampai ditempat tujuan mereka. Suasana pantai sekarang sudah sepi, tidak ada satu orang pun kecuali mereka berdua. Mungkin ini suasana yang Chika inginkan, menikmati keindahan pantai dan tentunya bersama Zean.

"Tuhuuu...indah banget..." seru Chika. Dia berlari ke tepi pantai, meninggalkan Zean yang masih memarkirkan motornya.

"Hadehh...kayak bocil" ujar Zean dalam hati, ketika melihat Chika yang berlari-lari ditepi pantai.

"Kenapa kita kesini sih? Nggak takut kamu masuk angin?" Zean berjalan menghampiri Chika. Karena angin disini sangat kencang dan mungkin bisa membuat siapa pun yang disini masuk angin.

"Ini bagus banget, kamu harus menikmati keindahan ini" jawab Chika, dirinya kemudian memilih untuk duduk. Zean pun ikut duduk disamping Chika.

"Kamu tau enggak?" Ujar Chika dan itu membuat Zean menatap bingung kepadanya.

"Sebenarnya...cowok idaman aku, enggak ada kriteria khusus"
"Aku sendiri juga bingung, gimana cowok idaman aku..." apa-apan yang Chika bilang ini, Zean pikir Chika mempunyai kriteria khusus tentang cowok idamannya. Ternyata Chika sendiri juga tidak tau.

"Tapi, aku nyaman kalo lagi sama kamu"

Deg

Apa?! Chika bilang, dia nyaman kalo lagi sama dirinya? Apakah itu berarti, dirinya sudah pantas menjadi cowok idaman Chika?. Zean terdiam, setelah Chika mengatakan kalimat itu. Banyak pertanyaan yang masuk pada otaknya.

Keheningan pun tercipta, setelah Chika dengan jujur berkata seperti itu. Tidak ada yang berani membuka obrolan, diantara keduanya. Zean dengan berani, berkata "Berarti, aku udah jadi cowok idaman kamu dong?" ujar Zean. Entahlah, Zean hanya reflek berkata seperti itu. Dia sebenarnya juga penasaran, apakah dirinya sudah pantas menjadi cowok idaman Chika?

Tanpa Chika sadari, kepalanya mengangguk merespon pertanyaan dari Zean. Mungkin itu tergerak oleh hati kecilnya. Makanya, Chika dengan tidak sadar mengiyakan pertanyaan Zean tadi.

"Jadi mau gimana?" Zean melanjutkan pertanyaan tadi.

"Hah?" Chika tidak mengerti, apa maksud dari pertanyaan Zean barusan.

"Maksudnya, mau enggak jadi pacar aku?"

Untuk kesekian kalinya, Chika dibuat terdiam oleh Zean. Laki-laki itu dengan berani mengajak Chika untuk berpacaran. Chika bingung, apakah dirinya siap untuk berpacaran dengan Zean?

"Kamu bisa enggak, buat aku lebih jatuh cinta sama kamu?" Chika menjawab dengan perkataan itu. Dirinya ingin Zean lebih membuat dirinya jatuh cinta lagi padanya. Chika ingin lebih memastikan, apakah hatinya beneran cinta sama Zean.

"Oke! aku akan membuatmu lebih jatuh cinta sama aku dan mungkin, nanti kamu tidak bisa lepas dari aku" Jawab Zean percaya diri. Dirinya menerima tantangan dari Chika, untuk membuat wanita itu lebih jatuh cinta padanya.

******

"Makasih ya, untuk hari ini" ujar Chika, sekarang mereka sudah pulang dan berada didepan rumah Chika.

"Sama-sama..."
"Aku akan membuat kamu, jatuh cinta sama aku secepatnya" balas Zean. Setelah itu dirinya pamit pulang menuju rumahnya.

Zean pun sampai dirumahnya, dia langsung melihat adiknya yang sedang berdiri didepan aquarium. "Lagi ngapain dek?" Tanya Zean, Christy pun langsung menoleh kearahnya.

"Nggak liat aku lagi ngapain, sekarang?" Jawab Christy. Padahal tak perlu ditanya pun sudah jelas, bahwa dirinya sedang mengasih makan ikan miliknya.

"tau sih, kan cuma basa-basi doang" balas Zean. Aneh sekali adiknya itu, padahal dirinya hanya sedang basa-basi doang.

"Udah sana ah, Abang ganggu aja!" Usir Christy, ketika Zean menghampiri dirnya dan ingin mengambil makanan ikan dari tangannya.

"Huuu...pelit! Biarin aja, nanti ikannya pada mati!" Ujar Zean, dirinya pun langsung berlari menuju kamarnya. Ia tau, adiknya akan mengamuk pada dirinya sekarang.

"BUNDAAAA...."

*

*

*

*

*

*
TBC

TERIMAKASIH SUDAH MEMBECA 🙏🏼
TERIMAKASIH JUGA SUDAH VOTE 🙏🏼

See U Next Chapter! 👋🏼

Cool Girl vs Cool BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang