"Chik" Zean menyapa Chika, mereka berpapasan saat ingin pergi menuju kantin sekolah. Namun, Chika hanya membalasnya dengan senyuman. Padahal, Zean tadi bermaksud untuk mengobol dengan Chika. Bisa dibilang, Zean ingin pdkt dengan Chika
"Tunggu Chik" Zean mengejar Chika. "Mau kekantin? Bareng aja yuk" ajaknya
Namun, Chika melihat Fiony disamping Zean. Chika pun Akhirnya menolak ajakan Zean. "Aku mau ke toilet" ujar Chika, dirinya terpaksa menghindari Zean. Dirinya tidak enak kepada Fiony, jika menerima ajakan Zean tersebut. "Ayo Dey!" Chika menarik tangan Dey dan mereka akhirnya tidak jadi menuju kantin.
"Katanya tadi ke kantin Chik, gimana sih lo!" Dey terlihat kesal dengan Chika, padahal tadi dikelas dirinya diajak Chika untuk pergi ke kantin. Tapi sekarang, malah tidak jadi.
"Iya nanti, temenin gue ke toilet dulu"
Kita beralih ke Zean, Zean dan dua sahabatnya sekarang sudah duduk dimeja kantin, tak lupa disana juga ada Fiony yang duduk disamping Zean. "Jadi Zee, kok lo bisa kenal sama Fiony?" Aldo bertanya pada Zean.
"Fiony temen gue dari kecil" jawab Zean.
"Iya, kita temenan udah dari lama. Dari waktu kita tinggal di Australia dulu" timpal Fiony, dirinya juga ikut berbicara tentang kedekatannya dengan Zean.
"Oh, berarti kalian dulu tinggal di Australia?" Ollan ikut bertanya mengenai Zean dan Fiony. Mereka berdua pun mengangguk.
"Iya gitu deh"
"Pantesan kalian deket banget, rupanya udah temenan dari kecil"
"Tapi, kalian nggak pacaran?" Aldo bertanya pada mereka berdua dan itu membuat Zean tersedak."Uhuk...uhuk..."
"Eh, Zean minum dulu ini" Fiony dengan sigap, memberikan minuman kepada Zean dan Zean segera meminum air tersebut. "Makanya, kalo makan tuh hati-hati." Ujar Fiony.
"Eh guys, abis dari sini kita ke tempat biasa yuk!" Zean langsung mengalihkan topik pembicaraan, dirinya tidak mau membahas topik obrolan itu lebih dalam.
Fiony pun mengangkat satu alisnya. "Kamana?" Ujar Fiony, Dirinya penasaran dengan tempat yang Zean maksud.
"Itu, Eee... ke toilet" Zean menjawab dengan terbata-bata, dirinya tidak mungkin memberitahu tempat itu kepada siapa pun.
"Ngapain ke toilet?" Fiony bertanya lagi kepada Zean.
"Ya mau kencing lah, mau ngapain lagi." Ujar Zean seadanya. Tapi memang benar kan? Toilet tempat untuk buang air kecil dan buang kotoran. "Kamu ikut?" Tanya Zean. Fiony langsung menggeleng dengan cepat.
"Enggak lah, ngapain aku ikut kalian ke toilet. Mending aku langsung ke kelas" jawab Fiony
******
"Abis makan, enaknya langsung rokok" ujar Ollan yang langsung mengeluarkan sebungkus rokok dari sakunya. "Nih, gue tau kalian nggak ada yang bawa!" Lanjutnya.
"Satu ya, entar gue ganti" ujar Aldo, menerima sebungkus rokok itu.
"Udah, santai aja sama gue mah"
Mereka menghabiskan 1 batang rokok, sampai bell masuk berbunyi. "Udah yuk, cabut" ajak Zean, mereka pun langsung bangkit dari tempat duduk dan berjalan menuju kelas.
Mereka berjalan melewati lorong kelas dipertengahan kelas, Zean tidak sengaja mendengar obrolan siswi lain.
"Itu anak baru kenapa ya?" Ujar Siswi itu.
"Iya, kayaknya dia pingsan deh. Soalnya sampe digendong sama anak PMR gitu"
Zean pun langkahnya berhenti seketika, "anak baru yang mereka maksud Fiony?" Ujarnya dalam hati. Tanpa pikir panjang, Zean pun langsung bertanya ke mereka. Karena Zean takut, jika itu Fiony. "Sorry, yang kalian maksud itu anak baru dikelas IPA 1?" Zean buang semua sifat Coolnya itu, jika sudah berhubungan dengan orang-orang terdekatnya.
"Iya bener, kalo nggak salah namanya Fi-Fio siapa gitu" jawab siswi itu.
"Fiony?" Ujar Zean memastikan. Kedua siswi itu pun mengangguk cepat.
"Eh Do, lan. Kalian duluan aja, gue mau ada urusan dulu" tanpa menunggu jawaban dari keduanya, Zean berlari meninggalkan kedua temannya untuk menuju ke UKS. Zean sangat Khawatir dengan kondisi Fiony.
BRAKKK...
Zean membuka pintu UKS tersebut secara kasar, dia terlihat sangat panik melihat Fiony yang terbaring di tempat tidur yang disediakan UKS tersebut. "Fio, kamu kenapa?" Zean langsung berlari menuju tempat tidur Fiony, dia tidak memperdulikan sekelilingnya yang masih kaget dengan perilakunya saat membuka pintu tadi."Aku gapapa kok" jawab Fiony.
"Katanya tadi kamu pingsan? Kenapa bisa sampe pingsan gitu? Kamu pusing" Zean memberikan pertanyaan bertubi-tubi pada Fiony. Fiony juga terkekeh dibuatnya.
"Kok ketawa sih?" Ujar Zean bingung. Padahal dirinya bertanya dengan serius tentang kondisi Fiony, malah tawaan respon yang diberikan padanya.
"Abisnya kamu, nanya itu satu-satu. Aku bingung mau jawab yang mana dulu" protes Fiony, dirinya tidak diberikan waktu untuk menjawab. Jadi, dia hanya tertawa saja menanggapi semua pertanyaan Zean itu.
Namun, saat sedang asik-asiknya mengobrol. Seseorang yang sedaritadi duduk dikursi sebelah tempat tidur Fiony, memecah obrolan tersebut. "Fio, maaf ya. Kayaknya kita balik lagi ke kelas aja, disini kan udah ada Zean" ujarnya.
"Iya, makasih ya Chik. Udah jagain aku, makasih juga Dey." Ujar Fiony. Iya, sedaritadi Chika dan Dey sudah ada disitu. Dia melihat semua interaksi antara Zean dan Chika.
"Zean, titip Fiony ya. Kita mau ke kelas dulu, sekalian mau izinin Fiony" ujar Chika dengan lembut. Jujur, sedaritadi melihat interaksi antara Zean dan Fiony. Hatinya seperti ada yang janggal, apakah dirinya benar-benar cemburu pada mereka berdua?
"Iya, makasih ya kalian berdua udah jagain Fiony"
*
*
*
*
*
*
TBCTERIMAKASIH SUDAH MEMBACA 🙏🏼
TERIMAKASIH JUGA SUDAH VOTE 🙏🏼See U Next Chapter! 👋🏼
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Girl vs Cool Boy
Teen Fiction[CHIKZEE] [COMPLETED] orang dengan memiliki sifat seperti kulkas saja sudah membuat jengkel. Tapi, bagimana kalau kita menyatukan dua orang yang mempunyai sifat seperti kulkas itu? Sebenarnya mereka berdua adalah orang yang super cuek, orang-orang b...