"Si dingin yang menarik..."
"Dia udah berhasil buat gue penasaran sih. Cantik, pinter... kayaknya bener kata Aldo, dia jadi inceran semua orang..."
"Tapi, bisa gak ya gue dapetin dia? Secara dia juga cuek banget sama gue..."
"Bisa lah pasti, masa seoarang Zean Mikael Harnat gak bisa dapetin Chika..."Itu adalah beberapa monolog yang Zean ucapkan, sekarang dirinya sedang duduk di balkon kamarnya. Sembari ditemani kopi, juga rokok tentunya. Wajarlah seorang laki-laki merokok, toh orang tuanya juga gak melarang. Asalkan tidak terlalu banyak mengkonsumsinya.
______
"Zean, kok kamu bau rokok?" Ujar Shani setelah dirinya berpelukan dengan anaknya.Tentu saja Zean panik, harus menjawab apa pertanyaan dari bundanya itu. Zean awalnya mengelak..."ah, enggak. Perasaan bunda aja kali" katanya.
Shani pun tidak percaya, dia semakin memojokkan anaknya. "Jujur atau bunda kurung kamu dalam gudang selama 1 minggu!" Ancamnya. Zean pun semakin takut dibuatnya. Jika ia jujur, dia takut bundanya akan marah. Tetapi jika bohong, tentu saja dia akan mendapat hukuman kurungan dalam gudang.
Akhirnya Zean pasrah, ia memilih jujur kepada bundanya. "I-ya bun" ujar Zean tertunduk, dia sedaritadi tidak berani melihat wajah bundanya.
"Buat apa kamu ngerokok, buat gaya iya?"
"Enggak bun, waktu itu aku nyoba karena lagi ngerasa frustasi aja"
"Frustasi kenapa? Kamu kalo ada masalah, bisa cerita sama bunda. Bukannya malah lari ke rokok, itu bahaya buat diri kamu Zean..."
"Maaf bun"
"Udah sana, kamu masuk kamar."
______"Ternyata disini orangnya"
"Pantesan bunda panggil-panggil gak ada jawaban" ujar Shani. Ia tadi sudah beberapa kali memanggil nama anaknya dari luar kamar, namun tidak ada jawaban sama sekali dari penghuni kamar tersebut.
Zean buru-buru mematikan rokoknya. entahlah meskipun sudah boleh, tapi rasanya tidak enak jika harus merokok didepan orang tuanya.
"Kenapa kamu?" Tanya Shani, ia seakan peka dengan perasaan anaknya.
"Gapapa kok bun"
"Bohong, pasti kamu lagi ada yang dipikirin kan?"
"Gak ada bunda...bunda tenang aja, aku baik-baik aja kok" ujar Zean. Memang dirinya sekarang sedang baik-baik saja, hanya saja mungkin dia sedang memikirkan seorang cewek. Tapi, itukan masalah sepele. Dia bisa menyelesaikannya sendiri.
"Yaudah, kamu kalo merasa sedang banyak pikian. Cerita sama bunda ya, mungkin bunda bisa bantu nantinya"
"Iya bun, makasih ya."
"Turun yuk, kamu belum makan kan?" Ajak Shani. Tujuan utama Shani menghampiri anaknya adalah untuk mengajaknya makan.
"Ayo bun"
"Kamu duluan aja ya, bunda mau ke kamar Adek dulu" titah Shani. Ia pun langsung saja berjalan kearah kamar anak keduanya. Karena kamar Zean dan Christy bersebelahan, jadi tidak terlalu lama untuk sampai.
Tok...Tok...Tok...
"Dek..."
"Iya bun, bentar" teriak Christy dari dalam kamar. Dia segera membereskan buku yang sedang ia baca tadi, ia sudah tau tujuan bundanya memanggil dirinya.
Ceklek
"Ayo bun, bunda panggil aku buat makan kan?" Ujar Christy. Bunda Shani pun mengangguk dan menggandeng tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Girl vs Cool Boy
Teen Fiction[CHIKZEE] [COMPLETED] orang dengan memiliki sifat seperti kulkas saja sudah membuat jengkel. Tapi, bagimana kalau kita menyatukan dua orang yang mempunyai sifat seperti kulkas itu? Sebenarnya mereka berdua adalah orang yang super cuek, orang-orang b...