Setibanya dirumah Chika, Chika pun akan melakukan hal yang sesuai janjinya tadi pada Zean. Dirinya pun sudah sangat bersiap sekarang, Zean pun hanya menyaksikan Chika dari meja makan.
Chika mulai mengambil bahan-bahan dari dalam kulkas, kemudian ia cuci dan potong bahan tersebut. Chika berniat membuat sayur sop, dirinya terlihat percaya diri ketika memasak itu. Karena, Chika sudah terbiasa memasak menu tersebut dengan ibunya.
Zean tersenyum simpul melihat kegiatan Chika tersebut, ia membayangkan Chika ketika menjadi istrinya kelak. "Astaga, Chika cantik banget."
"Gini kali ya nanti kalo aku nikah sama Chika. Dia sibuk didapur, aku yang bagian nunggu makan aja" ujar Zean dalam hati.Setelah berpikir seperti itu, Zean pun langsung menepis jauh-jauh pikiran tersebut. "Apasih Zean, masih terlalu jauh kali" pikirnya. Terlalu jauh sekali Zean berpikir bisa seperti itu, padahal dirinya belum tentu juga akan menjadi jodoh Chika dimasa depan.
30 menit Chika berkutat dengan bahan dan alat yang ada didapur, dirinya pun akhirnya telah menyelesaikan kegiatan itu. "Selesai" ujar Chika antusias, dengan membawa semangkuk sayur sop tersebut, untuk Zean cicipi. "Silahkan dicoba tuan" lanjut Chika bercanda.
Zean mengambil satu sendok makan kuah sayur sop itu, dirinya ingin mencicipi sedikit terlebih dahulu. "Ini udah kamu coba Chik?" Tanya Zean. Pasalnya, rasanya tampak aneh menurutnya
"Belum sih, tapi aku yakin ini enak!" Sombong Chika, dirinya benar-benar percaya diri bahwa masakannya itu sudah terlihat enak. "Gimana enak kan?" Chika pun bertanya pada Zean, mengenai hasil masakannya.
Zean mengangguk cepat. "Iya enak" balas Zean. Padahal menurut lidahnya, masakan Chika ini sangat asin. Namun, ia tidak mungkin membuat senyum Chika luntur. Chika benar-benar bahagia, setelah Zean memuji masakannya.
"Aku mau coba juga dong" ujar Chika. Dirinya pun ingin mencoba hasil masakannya. Namun hal itu langsung ditahan oleh Zean.
"Jangan!"
"Kenapa? Kan ini aku yang masak, masa enggak boleh nyoba sih" kesal Chika. Ini kan hasil masakannya, jadi ia punya hak dong untuk mencoba sayur sop itu.
"Aku laper banget Chik, jadi ini mau aku habisin." Jawab Zean. Setelahnya ia langsung melahap habis sayur sop itu, ia tidak menyisahkan sedikit pun untuk Chika.
"Yaudah deh" Chika pun pasrah dengan keputusan Zean. Mungkin Zean benar-benar lapar sekarang. Tetapi, itu berbeda sekali dengan yang Chika pikirkan. Zean hanya ingin Chika tidak merasa sedih karena masakannya ini, maka dari itu Zean mencegah Chika supaya tidak ikut mencoba hasil masakan dia.
******
Chika sudah mengetahui, kenapa Zean melarang dirinya mencoba makanan yang telah ia buat. Itu karena masakan yang dia buat sangat terasa asin, makannya Zean melarang dia untuk mencoba.
Setelah Zean pulang tadi, Chika langsung mencoba sayur sop tersebut. Untungnya masih ada sedikit sisa, karena Chika membuat sayur sop itu agak sedikit banyak. "Pantesan aku nggak boleh nyoba ini. Ini asin banget lagi."
"Tapi kayaknya aku udah pas deh tadi kasih bumbunya? Kenapa ya?" Chika tampak berpikir keras. Padahal dirinya merasa sudah pas memasukkan semua bumbu kedalam masakannya, tapi malah hasilnya tidak sesuai dengan yang dia bayangkan."Duh, Zean gimana ya keadaannya? Mana dia habisin sampe nggak tersisa lagi" Chika merasa bersalah pada Zean. Tak mau berpikir terlalu lama, ia langsung menelfon Zean untuk meminta maaf pada laki-laki itu.
Chika is calling....
"Kenapa lagi nih, chika?" Batin Zean, ia baru saja sampai pada rumahnya."Halo, kenapa Chik?"
"Maaf..."
"Hah? Kenapa minta maaf deh?"
"Tadi, masakan aku rasanya asin kan?. Maaf ya, harusnya aku coba dulu tadi sebelum nyuruh kamu coba"
"Gapapa kok, mungkin kamu lupa aja tadi kasih garemnya kebanyakan."
"Pasti perut kamu sakit kan? Maaf ya."
"Aku gapapa, beneran deh. Aku percaya kok masakan kamu itu sebenarnya enak."
"Lain kali, masakin aku lagi ya.""Tapi beneran gapapa perut kamu?"
"Aku minta maaf banget ya""Perut aku baik-baik aja kok. Kan nanti kalo sakit juga bisa langsung minum obat..."
"Maaf ya sekali lagi..."
"Iya-iya, aku maafin kok. Nanti malem aku jemput ya!"
"Mau kemana?"
"Kerumah aku, bunda kangen kamu katanya"
"Oke deh, aku juga udah lama enggak main ke rumah kamu"
"Oke, aku matiin ya! Sampai bertemu nanti malam."
"Bye Chika cantik..."Tut...
Zean mematikan telfon itu. Tak lama dari itu, Christy datang dan langsung menggodanya. "Cieee....ada yang janjian mau ketemu nih" goda Christy. Zean pun langsung malu akibat adiknya itu.
"Bye Chika cantik..." Christy menirukan Zean tadi saat menelfon dengan Chika. Sejujurnya, dirinya mendengar semua percakapan antara kakaknya dengan wanita itu. Bagaimana tidak, dirinya tadi berniat mau menuruni anak tangga. Tapi setelah mendengar suara kakaknya, dia pun jadi berhenti dan bersembunyi. Ia tidak mau mengganggu kakaknya. Karena seperti yang sudah-sudah, Zean selalu langsung mematikan teleponnya ketika melihat Christy. Entahlah, mungkin Zean tidak mau memperlihatkan sisinya ketika sedang dimabuk asmara.
*
*
*
*
*
*
TBCTERIMAKASIH SUDAH MEMBACA 🙏🏼
TERIMAKASIH JUGA SUDAH VOTE 🙏🏼See U Next Chapter! 👋🏼
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Girl vs Cool Boy
Jugendliteratur[CHIKZEE] [COMPLETED] orang dengan memiliki sifat seperti kulkas saja sudah membuat jengkel. Tapi, bagimana kalau kita menyatukan dua orang yang mempunyai sifat seperti kulkas itu? Sebenarnya mereka berdua adalah orang yang super cuek, orang-orang b...