CHAPTER 01

3.6K 175 0
                                    

Hanya karena sebuah Tasbih,
kisah Z&U kekal abadi.

••••••

"Abang!!, jauhin kecoa nyaa dari Aiss!!" Teriak seorang gadis yang baru saja keluar dari dalam kamar nya dengan berlari terbirit-birit menuju ke arah dapur. "Umii!! liat abang, abang bawa kecoa ke kamar Aiss huaa!" Teriak nya sepanjang berlarian.

"Aiss sini Aiss, ini kecoa nya lucu lohh, udah abang warnain jadi warna warni, biar kecoanya nambah lucu" Teriak Azhka yang dengan terus mengejar adik nya.

"Gamauu!, kecoa itu serem abang!! dia jelek mana mungkin di kasih warna warni jadi lucu!!, yang ada nambah serem dan pastinya aneh!!"

Ulfairah yang sudah mendapati Umi nya yang sedang berada di dapur, ia pun langsung menyembunyikan dirinya di balik sang Umi, Umi yang kini hanya menggeleng kan kepalanya saja melihat tingkah kedua anak kesayangan nya itu bagaikan tom and jery.

"Umiiii..., abang jailin Aiss lagii"

"Abang, jangan terus menerus menjahili adik kamu sayang" Ucap Umi lembut kepada anak sulung laki laki nya.

"Heheehehe, Afwan Umii, ngga lagi-lagi deh beneran"

"Abang sekarang buang kecoa nya, dan minta maaf sama adik kamu" Pitah sang Umi

"Iya Umii, Afwan ya, aikhti alsaghira" Jawabnya mengangguk dan membuang kecoa tersebut ke luar.

Umi, tak lain ia adalah, Zaisha Bashira Abinaya, ia adalah Istri dari seorang Ghaaziy Moazzam Alhusayn. Dan juga seorang Ibu dari kedua anak nya yang bernama Ulfairah Aiss Alhusayn, dan juga Azhka Khaizuran Alhusayn.

Zaisha, wanita itu membalikkan badan nya dan memegang wajah anak gadis nya itu, anak gadis yang dulu masih sering menangis, kini sudah tumbuh semakin besar dengan begitu cepat nya, sesekali ia memandangi wajah anak perempuan nya itu dengan telaten.

"Aiss, anak Umi sudah tumbuh besar ya, perasaan baru kemarin' Aiss selalu nangis minta di beliin coklat sama Umi" Ucap Zaisha sembari terkekeh

"Masa Aiss mau jadi kecil aja sih umii" Kekeh Ulfairah

"Aiss, Ulfairah Aiss Alhusayn" Panggil Zaisha kepada putri nya

"Iya Umikuu, Bidadari tak bersayapku?" Sahut Ulfairah dengan senyuman khas nya.

"Sekarang Aiss sudah berumur berapa nak?"

"18 tahun dong umii!" Jawab Ulfairah dengan semangatt

Zaisha terkekeh "Nahh, sekarang Aiss sudah besar kan ya, Jadi kedepannya Aiss harus lebih mandiri, Aiss harus jadi anak yang bisa jika tanpa Abi dan Umi, Aiss... jadilah wanita yang memiliki kelembutan hati ya sayang, jangan sampai Aiss jadi wanita yang keras dan tidak ada kelembutan sedikitpun, apapun kedepannya jika Aiss dalam banyak masalah atau sedang diberikan ujian yang berat, maka ingatlah jangan pernah mengeluh, inget... Allah akan senantiasa selalu bersama kita para Hambanya yang mempunyai banyak masalah. Inget pesan Umi Aiss, Allah itu tidak tidur, jadi Aiss jangan pernah akan merasa takut akan itu, selalu berdo'a lah, minta jalan/perlindungan kepada Allah SWT." Tutur sang Umi dengan menatap mata hitam milik anak nya itu.

Mata hitam yang amat cantik milik putrinya kini sudah tergenang oleh air yang sebentar lagi akan turun.

"Na'am umii.., Ais sayang sama Umii, tapi Aiss minta Abi sama Umi ngga boleh ninggalin Aiss sebelum Aiss bahagiain Umi sama Abi!" dengan hitungan menit Ulfairah langsung memeluk tubuh sang ibunda nya.

Manik PutihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang