*
*
Suara adzan berkumandang lantang, suara adzan subuh terdengar jelas oleh telinga Ulfairah, perlahan Ulfairah membuka matanya sesekali ia mengerjapkan matanya lucu.
Ulfairah merasa ada tangan yang mengikat tubuh mungil nya itu, tak lama Ulfairah tersadar jika ia tertidur dengan di peluk Gus Zhafar, maksudnya Suaminya.
Ulfairah tersenyum menatap lekat wajah suaminya dengan Gus Zhafar yang masih setia memeluk tubuh Ulfairah. Ulfairah memberanikan diri untuk mengangkat tangan nya dan menyentuh alis tebal suaminya.
"Suami Aiss kok ganteng banget sih, matanya sempurna, alis nya tebel, rambut nya hitam tebal, pemahaman agama nya luas lagi, inimah paket komplit." Celetuk Ulfairah sembari terkekeh
Percayalah wajah Ulfairah dan Gus Zhafar sangatlah dekat sekali, namun entah kenapa, rasa gugup Ulfairah saat itu hilang begitu saja.
"Saya tau saya ganteng, Humaira" Jawab Gus Zhafar membuka matanya, mata Ulfairah dan Gus Zhafar kini saling bertemu satu sama lain berselang 2 menit.
Deg
Ulfairah terdiam, jantungnya sudah mulai berdetak tak karuan tak kala ia mendengar kata 'Humairah?'.
"G-gus"
Gus Zhafar terkekeh "Sudah saya bilang, kamu tidak perlu gugup seperti itu Zaujati" Gus Zhafar menyentil dahi Ulfairah
"Ishh, sakit Gus!" Kesal Ulfairah dengan memegangi dahi nya yang terkena sentil
Gus Zhafar tak mampu menahan tawa nya dengan Ulfairah yang masih setia mengerutkan kening nya.
Muncul kejahilan di kepala Ulfairah, dengan berani Ulfairah tersenyum di balik cadar nya yang belum ia lepas.
"Sekarang sudah waktunya shalat subuh Gus"
"Iya istrinya Zhafar"
Gus Zhafar melepaskan pelukan nya dan bergegas untuk segera membersihkan diri dan berwudhu, begitupun dengan Ulfairah, maksudnya gantian namun shalat sudah jelas akan di imammi oleh Gus Zhafar.
Setelah melaksanakan shalat subuh, kedua sepasang suami-istri itu kini masih setia terduduk di sajadah nya masing-masing.
Gus Zhafar berbalik arah menghadap ke istrinya, niatnya ingin menyalami sebagai suami-istri, namun Gus Zhafar dibuat mematung karena istrinya. Ulfairah, sekarang ia tak lagi memakai cadar nya, hal itulah yang membuat Gus Zhafar terdiam melihat kecantikan yang ada pada istrinya.
"Gus?" Tanya Ulfairah bingung
Gus Zhafar mengedipkan matanya. "Astaghfirullahalazim"
"Gus kenapa? Aiss jelek ya? Sampai membuat Gus beristighfar"
"Tidak Humaira, istrinya Zhafar cantik, sangat cantik MasyaAllah. Maka dari itu kecantikan istrinya saya hanya berhak diperlihatkan kepada saya, tidak dengan orang lain. Wallahi saya tidak ridho jika wajah istri saya dilihat laki-laki lain di luar sana."
Ulfairah tersenyum manis, mata yang begitu indah dengan senyuman yang mampu menghipnotis Gus Zhafar.
Ulfairah menyalami tangan punggung Gus Zhafar dengan Gus Zhafar yang mengusap pelan puncak kepala istrinya, Ulfairah.
"Gus, Aiss boleh peluk Gus?" Izin Ulfairah dengan sedikit grogi. Memeluk Gus Zhafar mungkin adalah hobi bagi Ulfairah sekarang.
"Mengapa harus meminta Izin, hm? Peluk sepuasnya pun saya ikhlas Humaira, lagipula mendatangkan pahala" Gus Zhafar terkekeh
![](https://img.wattpad.com/cover/327487081-288-k634114.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Manik Putih
Teen Fiction"Cinta terbaik adalah disaat kamu mencintai seseorang yang membuat akhlakmu semakin baik, jiwamu semakin damai, dan hatimu semakin bijak. " -Habib Umar Bin Hafidz