CHAPTER 08

1.1K 130 10
                                    

*
*

Sudah hampir satu bulan Ulfairah berada di pesantren Al-Islamic, waktu sangatlah cepat bagi Ulfairah.

Di sela-sela Ulfairah sedang fokus menghafal, tetiba saja Hana dengan tergesa-gesa mengampiri Ulfairah.

"Assalamu'alaikum, F-fa Fa, Ulfairah"

Ulfairah yang tadinya memejamkan mata, perlahan ia membuka nya dan memperlihatkan Hana yang sudah di hadapannya dengan nafas yang tersenggal-senggal.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, Astaghfirullahalazim Hana, kamu kenapa? ada apa?" Sontak Ulfairah terkaget dan bersempat ia meletakkan Al-Qur'an yang ia pegang sedari tadi.

"I-tu, itu F-a Faa!" Panik Hana

"Ini Han kamu minum dulu biar tenang" Ucap Ulfairah sembari memberikan segelas Air putih.

"Syukron Fa"

"wa iyyak, ada apa Hana? kok kamu kelihatannya panik kaya gitu?" Bingung Ulfairah

"Astaghfirullahalazim iya, Fa Fa, kita harus cepet-cepet turun ke lapangan utama, semua satri wan dan santri wati telah di kumpulkan semua disana, tinggal kamu aja yang masi disini" Jelas Hana dengan kepanikan yang ia rasakan kembali.

"Astaghfirullahalazim afwan Hana, Ulfairah tidak tau, yasudah ayo kita segera kesana" Ulfairah yang ikut kepanikan.

"Iya, tapi pake cadar kamu dulu Fa, ini santri wan dan santri wati di kumpulkan di satu lapangan" Peringat Hana ke teman nya itu.

"Astaghfirullahalazim, syukron Hana sudah mengingatkan"

Dengan tergesa-gesa, Hana dan Ulfairah berjalan dengan di kanan kiri mereka memberadakan satri wati dan santri wan.

Hana menarik cepat tangan Ulfairah, banyak perhatian mata yang tertuju pada Ulfairah, santri baru? Satu satunya santri yang memakai cadar? Iya.

Ulfairah hanya menundukkan pandangan nya kebawah tanah, berbeda dengan para santri yang mengamatinya. Banyak pujian yang di lontarkan santri putri maupun santri putra terhadap Ulfairah.

"TUNDUKKAN PANDANGAN KALIAN SEMUA!, BAIK SANTRI PUTRI MAUPUN SANTRI PUTRA!" Suara seseorang yang berada di depan dengan sangat tegas.

Sontak semua santri yang tadinya sangat ricuh, kini mendadak diam dan mereka semua menundukkan kepala.

Ulfairah dan Hana berhasil masuk ke barisan santri putri dengan cepat, meski jantung mereka berdua tidak bisa di kendalikan, setidaknya mereka sudah aman.

Ulfairah melihat ke arah depan, suara yang sangat terdengar tidak asing baginya, Ulfairah hanya tersenyum di balik cadar nya.

"Ulfairah itu siapa?" Tanya Hana

"Ana tidak tau, ana saja baru melihat nya sekarang" Bohong Ulfairah

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" Salam Gus Azhka

Semua Santri-santri, Ustadzah maupun Ustadz tentu mereka semua menjawab dengan kompak "Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh".

Manik PutihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang