CHAPTER 02

1.5K 126 2
                                    

*
*

04.12 Jam menunjukkan pukul empat lebih 12 menit, memberadakan seorang gadis dengan paras yang cantik, mata yang indah dan kulitnya yang putih. Ulfairah Aiss Alhusayn. kini ia sedang melakukan shalat subuh di kamar nya, dengan mengenakan mukenah kesayangan nya yang berwarna putih.


Setelah selesai melakukan shalat subuh, seperti biasa Ulfairah akan selalu membereskan kamar nya itu, meski sudah terlihat sangat rapi, bersih, bahkan wangi dari khas kamarnya tidak pernah berubah.

Kini sudah menunjukkan pukul 05.56 hari sudah mulai cerah dengan angin yang sangat sejuk yang setiap harinya berada di daerah kota Bandung.

Memberadakan seorang gadis dengan gamis berwana cream yang ia kenakan, tak lupa hijab panjang yang sudah terpasang rapih di kepalanya.

Tok tok tok

"Assalamu'alaikum, Aiss..." Panggil Azhka kepada adik nya sembari mengetuk pintu kamar adik nya.

Mendengar suara dari sang kakak, Ulfairah yang semula sedang membuka jendela satu persatu kamar, ia bergegas mengarah ke arah pintu kamar nya untuk menghampiri Azhka yang memanggil nya.

"Waalaikumsalam Abang, sebentar Aiss bukain pintunya"

Setelah membuka pintu, memperlihatkan Azhka yang sedari tadi menunggu.

"Iya a, kenapa manggil Aiss?" Tanya Ulfairah sembari mengerjapkan mata.

"Astaghfirullah aikhti alsaghira, ini sudah jam berapa? sarapan sayang, ayo Umi sama Abi udah nungguin kamu" Ucap Azhka.

Merasa gemas, Azhka pun mencubit pipi chubby adik nya sampai memerah.

"Ishh Abang, pipi Aiss sakitt!" Rengek Ulfairah dengan memegangi pipi yang di cubit oleh Azhka.

Azhka hanya terkekeh dan mengusap lembut puncak kepala Ulfairah.

"Afwan adikku sayang, yasudah ayo kita kebawah"

Ulfairah hanya mengangguk dengan menutup pintu kamar nya lalu mengikuti kakak laki-lakinya dari belakang untuk turun ke bawah.

"PAGII ABII, UMII!" seru Ulfairah dengan berlari ke arah Ghaaziy dan langsung memeluk nya.

"Pagi malaikat kecil Abi" Jawab Ghaaziy sembari membalas pelukan anak perempuan nya hangat.

"Pagi sayang, semoga pagimu ini senantiasa menjaga keistiqamahan hatimu Aiss.." Sahut Zaisha dengan Tersenyum

Kini mereka semua menduduki kursi yang sudah ada di pinggir-pinggir meja makan, keluarga kecil yang harmonis.

"Umi, n-wnatiww" Oceh Ulfairah yang masih setia mengunyah makanan yang ada di dalam mulut nya penuh

"Habisisin dulu makanan nya aikhti alsaghira, baru nanti lanjut ngomong" Tegur Azhka menoel hidung Ulfairah.

"Apa yang dibilang oleh abang kamu benar Aiss, habisin dulu ya" Ucap Zaisha

Ulfairah hanya menganggukkan kepalanya saja dan ia kembali melanjutkan makan nya

Setelah menelan sampai habis dan minum, Ulfairah kembali membuka suara "Umi, nanti Aiss izin mau ke pantai, Aiss udah lama ngga pernah ke pantai lagi, Aiss mau kesana abi, umi, Aiss mau liat sunset, apakah boleh?"

Ghaaziy tersenyum "Boleh putrikuu, tapi, asalkan di temani oleh Abang kamu"

"Aiss bisa sendirian kok Abi, lagi pula Aiss juga sudah besar, jadi nggapapa Aiss sendiri ajaa, boleh ya Abi" ulfairah meyakinkan.

Manik PutihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang