CHAPTER 12

1.1K 132 17
                                    

*
*


Setelah shalat isya selesai, Ulfairah tidak mengikuti kegiatan seperti biasanya melainkan ia harus pergi ke rumah ndalem. Dengan kepercayaan yang ada di dalam dirinya, gadis itu menuju kesana dengan adanya seorang gadis seumuran nya, siapa lagi jikalau bukan Hana, sahabat nya.

Dalam hati Ulfairah sudah mulai gugup namun Hana dengan siap untuk meyakinkan Ulfairah.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" Salam Ulfairah dan juga Hana.

Semua orang yang sudah menunggu Ulfairah sedari tadi, kini mereka semua tersenyum senang.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" Jawab semuanya.

Ulfairah menyalami tangan orang tua, kakek nenek nya, Gus Azhka, dan kedua orang tua dari Gus Zhafar.

"Aiss silahkan duduk nak" Panggil Ghaaziy mengisyaratkan Ulfairah untuk duduk di sebelah nya.

Ulfairah mengangguk dan menarik tangan Hana untuk ikut duduk juga disebelah nya, sedangkan disebelah Hana ada Zaisha, dengan sopan Hana meminta bertukar tempat dengan Ning nya itu, agar Zaisha bisa lebih dekat dengan anak nya.

"Alhamdulillah semuanya sudah lengkap, bisa kita memulai membicarakan nya sekarang?" Tanya Kyai Azzam.

"Boleh zam" Jawab Kyai Ahmad

"Nggih pak Kyai" Sambung Gus Zhafar.

Kyai Azzam mengangguk dan mempersilahkan Zhafar untuk berbicara mengenai hal ini.

"Bismillahirrahmanirrahim. Kyai Ghaaziy, sebelumnya afwan. Sebelum saya bembernikan diri untuk datang kesini, saya sudah melakukan shalat Istikharah untuk meminta petunjuk kepada Allah, dan saya yakin jika keputusan yang saya ambil adalah rencana dari Allah. Dengan kedatangannya saya kesini bersama kedua orang tua saya, tentu ada tujuannya yaitu. Saya Muhammad Zhafar Bauyrzhan, ingin mengkhitbah putri dari Kyai Ghaaziy yang bernama Ulfairah Aiss Alhusayn, untuk saya jadikan sebagai istri saya, pendamping hidup saya untuk selamanya sampai takdir ajal memisahkanya." Ucap Gus Zhafar dengan niat baik nya.

Mendengar tutur kata, kejelasan yang Gus Zhafar lontar kan, semuanya tersenyum, Terlebih lagi pada Hana yang kini dirinya sudah mulai baper akan lamaran sahabat nya.

Ghaaziy tersenyum "Baiklah Zhafar, saya tau dengan niat dan tujuan kamu sangat baik kesini untuk mengkhitbah anak saya, malaikat kecil yang Tuhan titipkan kepada saya, yang sudah saya jaga dan rawat dengan sebaik-baiknya selama ini. kedatangan mu kesini sangat baik Zhafar, tetapi sebelumnya saya ingin memastikannya terlebih dahulu sebelum kamu ingin menjadikan Ulfairah sebagai istrimu".

"Nggih Pak Kyai, dengan senang hati Zhafar akan menjawab nya"

"Apakah Ulfairah akan bahagia jika akan bersanding dengan mu, Zhafar?"

"InsyaAllah, saya akan membahagiakan putri Kyai, menjaga, menyayangi nya seperti Pak Kyai menjaga dan merawat Ulfairah"

"Jika rumah tangga kalian sedang di uji, apa yang akan kamu lakukan terhadap Ulfairah, misalnya permasalahan kalian berdua, apakah kamu akan melakukan tindakan kdrt kepada Ulfairah?"

Manik PutihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang