Level 4

430 88 40
                                        

Nih kukasih double up. Biar makin terwonhyun-wonhyun kalian 😘😚

“Kenapa kamu mencari masalah lagi? Apa tidak cukup yang kamu lakukan sebelumnya?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kenapa kamu mencari masalah lagi? Apa tidak cukup yang kamu lakukan sebelumnya?”

Songkang memarahi Sana sementara bahunya menutupi Tzuyu.

Sana kehabisan kata-kata, terlebih dia semakin emosi ketika melihat Tzuyu dilindungi oleh Songkang.

“Sebelumnya aku diam saja karena aku mengenal Paman. Tetapi jika kamu terus-terusan melakukan ini aku tidak akan segan-segan lagi melaporkannya.” Ancam Songkang membawa urusan keluarga mereka. Seperti yang diketahui banyak orang bahwa keluarga Sana dan Songkang menjalin hubungan baik di bidang bisnis.

“Kamu tidak apa-apa?” ekspresi Songkang seketika berubah ketika dia membalikkan badannya.

Tzuyu tersenyum canggung, “Tidak apa-apa. Dia tidak melakukan apapun.”

Kecuali akar rambutnya yang ditarik kuat, tidak terjadi penyerangan fisik lain. setidaknya belum terjadi karena dihalangi oleh Dahyun. Tzuyu diam-diam melirik Dahyun.

Dahyun tidak tertarik pada perselisihan tiga orang itu, fokusnya sejak tadi tidak bergeser dari posisi dimana Wonwoo berdiri. Laki-laki itu masih melihat mereka. Dahyun tidak yakin kemana arah mata laki-laki itu sebenarnya tertuju.

‘Apakah dia cemburu melihat Songkang bergerak lebih cepat menyelamatkan Tzuyu? Apakah dia melihatku ikut membully Tzuyu?’ Dahyun bingung dan panik dalam hatinya.

Namun setelah sekian menit tidak ada suara denting penurunan kadar suka, Dahyun menyimpulkan bahwa Wonwoo mungkin lebih fokus melihat Tzuyu. Disitulah baru dia merasa lega.

“Ayo kembali.” Sana menggertakkan giginya dan mengajak Nayeon dan Dahyun kembali ke R class.

Songkang dan Tzuyu mendengus seolah sudah bisa menebak kalau Sana tidak akan meminta maaf atas perbuatan sebelumnya.

Dahyun mengikuti di belakang Sana yang masih menahan marahnya. Siang itu dia tidak hanya gagal memberi Tzuyu pelajaran, tetapi juga dibuat marah lagi karena Songkang lebih membelanya.

“Sial. Apa hebatnya perempuan itu sampai bisa membuat Songkang buta olehnya!” Sana menggeram penuh kekesalan.

‘Dia protagonis. Itulah kekuatan terbesarnya, sayang.’

Dahyun ingin sekali mengatakan itu, tetapi pastinya dia tidak boleh mengatakannya.



ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ




Pagi harinya, Dahyun seperti biasa hanya melakukan fingerprint absensi kelas lalu pergi ke perpustakaan dan membaca bahan materi sekolahnya.

Dahyun membaca di lantai tiga. Belum ada Wonwoo disana padahal Dahyun sudah siaga membawakan milkshake melon.

Lovelling Up! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang