"Satu-satunya cara kamu kembali ke duniamu adalah dengan mendapatkan hatinya."
Dahyun tidak kira hari-harinya yang normal itu akan berakhir dan dia meninggal dunia. Sebuah kotak bercahaya memberitahukannya bahwa satu-satunya cara untuk kembali ke du...
Update untuk mewarnai malam senin kalian yg (mungkin) gak semanis wonhyun ^^
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sore hari perpustakaan sudah sangat sepi. Suara kertas yang dibalik akan terdengar keras, suara derit kursi yang digeser saat seorang murid hendak pulang juga sesekali terdengar.
Di sudut dekat jendela besar itu dua insan muda-mudi masih bertukar pandang. Pemuda itu terkesiap tidak bisa berkata dalam beberapa detik, sementara pemudi itu hanya tersenyum lebar.
Wonwoo tidak tahu kalau Dahyun akan menyatakan perasaannya seperti itu.
“Maafkan aku.”
Wonwoo menemukan suaranya. Dia sudah sering mendapatkan pengakuan cinta dari para murid perempuan. Meski begitu, pengakuan Dahyun hari ini masih mengejutkannya.
Wonwoo tidak pernah menebak bahwa Dahyun punya perasaan padanya. Selama ini Wonwoo hanya mengenal Dahyun sebagai teman Sana yang sering ikut membully Tzuyu. Kemudian tiba-tiba berubah rajin dan berkata ingin belajar untuk meningkatkan nilainya, memberinya milkshake melon yang dia sukainya, semua itu Wonwoo kira adalah bentuk sogokan untuk meminjam catatan dan mengajarinya.
Dahyun menegakkan tubuhnya, “Kamu tidak boleh meminta maaf. Aku tidak terima penolakanmu saat ini.”
Wonwoo terdiam.
“Tolong pertimbangkan aku baik-baik. Mungkin suatu hari nanti hatimu bisa berubah.” Mata Dahyun tersenyum lembut.
“Aku bisa menunggumu sampai kapanpun itu.”
ding
10%
Dahyun berkedip melihat ikon persentase kesukaan Wonwoo berubah. Dia sudah mempersiapkan hati andai kadar kesukaan Wonwoo turun begitu dia mengutarakan perasaannya, tetapi ternyata itu berefek positif. Jika tau begitu seharusnya dia mengatakannya dari awal.
[Jika kamu melakukan itu kemungkinan persentase akan langsung turun 50%]
Dahyun tersedak karena balasan dari Tofu. Si kotak sialan itu kenapa terlalu jujur.
Benar juga. Dulu ketika dia tersenyum saja persentase langsung turun sepuluh persen, bagaimana jika dia langsung menembaknya. Mungkin dia akan langsung ditendang dari dunia ini.
Semua butuh proses. Dahyun menghirup dan menghela nafas menenangkan dirinya.
“Aku kembali dulu,” kata Wonwoo setelah terdiam lama.
Dahyun tidak mengira bahwa laki-laki itu akan kabur.
“Aku serius. Jadi tolong pikirkan baik-baik,” kata Dahyun lagi melihat wajah Wonwoo yang penuh pikiran.
“Hm.” Otak Wonwoo terlalu rumit saat ini jadi dia hanya membalas ucapan Dahyun dengan gumaman singkat.
Dahyun ditinggalkan bersama tumpukan buku pelajaran dan latihan bahasa inggrisnya yang belum selesai. Dia mengusap mukanya yang sama rumitnya.