Pria cantik itu menghampiri mark dengan mata yang berkaca-kaca dia langsung memeluk badan mark yang sudah mengeluarkan cairan bening dari mata bulatnya
"Hiks mark" pria itu langsung menumpahkan air matanya
"Husstt hey, kamu kenapa?" Mark membalas pelukan pria cantik itu
"Hiks a-aku sangat rindu denganmu mark, sangat"
Lia : ada apa sii sebenernya, gw bingung
Mark : lu tuh kagak diajak yaa mending diem dehh
Lia : o-oke kanjeng ratu
"Aku juga sangat rindu denganmu jun" balasnya
"Ayo kita duduk dulu dan cerita apa yang sebenarnya terjadi padamu oke?" Mark mununtun sahabatnya itu ketempat duduk yang sudah disediakan
"A-aku sudah lelah dengan pernikahanku mark hiks" pria itu menunduk
"Apa yang dia lakukan padamu jun, ada apa?" Mark heran dan kasihan dengan teman kecilnya ini bahkan dia sudah menganggapnya seperti kakaknya sendiri
"Shh" pria itu mengaduh kesakitan saat mark mengelus bahunya
"Jun, kenapa kau seperti kesakitan?" Saat mark melihat luka memar di bahu sahabatnya, apa yang terjadi dengannya sampai terluka seperti ini
Kamu nanyea?
Mark : udh dibilangin jangan ikut campur masih ajee, mau gw bilangin keayang gw lu biar dicincang-cincang kek daging?
Aduhh mark gw mintaa maaf deh kakau gitu, gw takut sma sijeno
"Jun apa yang terjadi padamu? Kenapa badanmu luka-luka seperti itu?" Tanya mark panik
"Sebenarnya.." jawab sahabatnya gugup
"Renjun, cepat katakan"
"Dia melakukan kekerasan pada diriku, bahkan aku keguguran karna ulahnya" jawabnya, kini cairan bening kembali mengalir deras saat ia mengatakan keguguran atau bisa dibilang kehilangan anaknya
Kalian pasti sudah pada menebak siapa orang yang ingin bertemu dengan mark itu kan? Dia adalah renjun atau huang renjun, dialah sahabat mark yang sudah mark anggap seperti kakaknya sendiri
"Apa?!" Teriak mark terkaget-kaget
Untung disitu sepi hanya ada mereka berdua
"J-jadi kau selama ini mengalami kekerasan? Kenapa kau tidak bilang padaku renjun" lanjut mark, kenapa sahabatnya bisa mengalami KDRT sama seperti kasus lesti tempo lalu yang tak sengaja ia dengar saat mama dan mertuanya menggibahi kasus itu
"Maaf mark, aku tidak ingin membuatmu sedih seperti ini" jawab renjun dengan kepala menunduk sampai menempel pada jari-jari kakinya
Hah? Ya nggaklah yakali, lawak aelahh
"Tapi kau sampai kehilangan anakmu, lalu bagaimana bisa kau sampai disini?"
"Aku kabur dari rumah" lirih renjun
"Apa?! Kenapa kau tidak melapor kepada pihak berwajib saja jun, dan kau cerai denganya" jawab mark, haduuhh kasiahan juga ya renjun
"A-aku takut mark"
"Bagaimana kalau kau tinggal dirumahku saja dulu, sampai hatimu tenang. Nanti aku akan minta izin pada suamiku" jawab mark dan mengelus punggung tangan renjun yang berkeringat dingin itu
"S-suami?" Heran renjun
"Iya suami" jawab mark dan menghapus air mata renjun
"Kau sudah menikah? Kenapa tidak memberi tahu aku mark" tanya renjun