20.19
Malam ini hujan turun sangat deras tapi suaminya dan renjun belum juga pulang
"Mereka kemana si, kok belum pulang juga" gumam mark yang mundar mandir diruang keluarga
CTARR
"Akh" kaget mark
"Kilatnya besar sekali. Astaga jema!" Mark langsung berlari kekamarnya. Ia teringat anaknya
"Astaga sayang, maafkan mommy ya" ucap mark dan menimang-nimang anaknya mencoba menenangkannya
"Husstt nen saja ya" mark menyikap kaosnya dan menjejalkan putingnya
Mark mengambil selimut bayi untuk menutupi tubuh anaknya agar tidak kedinginan. Ia juga kembali keruang keluarga
Saat dia baru saja duduk disofa terdengar suara mobil dari luar
"Itu pasti renjun" gumam mark. Tapi, ia membuka sedikit tirainya agar memastikan siapa yang datang
Saat mark lihat ternyata itu bukan hanya renjun tapi haechan juga disana. Bahkan membukakan pintu untuk renjun
"M-mereka pulang bersama? Kenapa mas haechan membukakan pintu untuk renjun, bahkan aku saja belum pernah diperlakukan seperti itu" batin mark
Mark membukakan pintu untuk mereka
"Aku pulang" kata haechan dan langsung duduk disamping mark
"Kalian ganti baju saja dulu. Aku akan hangatkan makanan untuk makan malam nanti" kata mark
"Baiklah mark, terima kasih" kata renjun dan pergi kekamarnya
"Mas jangan digangguin" kata mark saat melihat haechan sedang menciumi pipi gembul jema
"Iya. Maaf" kata haechan
"Sudah sana ganti baju"
"Iya"
Mark pun melepaskan hisapan jema pada putingnya secara perlahan, agar jema tidak terbangun. Tapi saat mark menarik sedikit putingnya jema merengek dan mark kembali menjejalkan putingnya. Jema langsung menghisapnya dengan kuat
"Hah. Sepertinya aku akan sangat-sangat lelah" gumam mark. Ia menuju dapur untuk menghangatkan makanan yang tadi ia masak
Saat ia sedang asik menghangatkan makanannya haechan dan renjun datang bersamaan
"Mark, kenapa tidak kau simpan dulu jemanya?" Tanya renjun saat melihat mark masih menggendong jema dan masih menyusuinya
"Dia tidak mau melepaskan hisapannya, jadi aku biarkan saja dia seperti ini" jelas mark
Haechan yang melihat itu pun langsung menghampiri mark
"Berikan jemanya padaku" ucap haechan
Mark yang mendengar itu kaget. Dia perlahan mencoba melepaskan mulut jema dari putingnya tapi
"Akh shh ahh" ringis mark dan reflek ia mencekram tangan haechan kuat. Jema menghisapnya sangat kuat dari yang tadi
Mark lu kesakitan atau desah🌚
"Mark kau tak apa?" Tanya renjun khawatir
"T-tidak apa. Jema menghisapnya terlalu kuat" ucap mark
"Ya sudah kau masuk kekamar saja biar aku yang membereskan semua ini" kata haechan
"Padahal aku mau sekalian beritahu renjun kalau guanlin tadi kesini. Tapi ya sudahlah, nanti besok saja" batin mark
"Hah baiklah" pasrah mark
Skip
Renjun baru saja masuk kekamarnya dan mengunci pintunya
"Aku harus cek sekarang. Apa benar yang dibilang dokter tadi" gumam renjun dan langsung pergi kekamar mandi dikamarnya
"Huft, semoga saja tidak benar" kata jisung
Beberapa saat kemudian renjun melihat dua alat test itu dan ternyata hasilnya...
"P-positif" lirih renjun
"Tidak! Tidak mungkin! Hiks tidak mungkin" renjun mengacak-ngacak rambutnya. Tubuhnya terasa lemas
"Hiks tidak mungkin. Bodoh! Kau bodoh" teriak renjun
Renjun membuang testpack itu kesembarang arah dan pergi menuju tempat tidurnya
"Hiks bodoh kau renjun! Bisa-bisanya kau lupa dengan harga dirimu" teriak renjun frustasi
"Hiks hiks"
Di kamar mark
"Hah akhirnya tidur juga" gumam mark
"Sudah tidur?" Tanya haechan yang baru saja datang
"Sudah. Eum mas, aku ingin minta tolong" kata mark
"Apa?" Tanya haechan
"Bisakah mas ambilkan tisu itu" kata mark menunjuk tisu yang ada dimeja rias miliknya
"Ini" haechan memberikan tisu itu pada mark
"Terima kasih" mark langsung mengambil selembar tisu
"Untuk apa?" Tanya haechan bingung
"Untuk membersihkan air susu bekas jema tadi" kata mark. Dia mengelap putingnya, terlihat puting merah mudanya sedikit membengkak dan memerah
"Aku tidur duluan" haechan tidur disamping jema
Mark juga langsung menyusul mereka tidur. Pinggangnya seperti sudah remuk saja
Gw up lagi, bunda taeil dapet cucunya double kill wkwk
Tar lg end
Tapi bo'ok hiya hiya