Saat ini haechan sedang berada dibar, sebenarnya dia tidak langsung pulang. Dia masih memikirkan perkataan orang tuanya tadi
Drrtt Drtt
Handphone haechan beredering. Dia langsung pergi ketoilet untuk mengangkat telfon
"Mark?" Batin haechan
Yang menelfon haechan adalah mark
"Kenapa?" Tanya haechan
"Mas, sepertinya aku tidak pulang. Aku lagi ada dirumah mama, aku lagi kangen papa sama mama" kata mark
"Hm yasudah. Titip salam untuk papa dan mama, maaf aku gak bisa ikut kesana" balas haechan
"Baiklah. Jaga diri baik-baik ya mas, ah ya makanan udah aku masakin ada dimeja tinggal kamu hangatkan saja" kata mark panjang lebar
"Ya terima kasih"
"Oke, bye mas"
Tut
Haechan langsung pergi dari toilet itu. Tapi saat dia akan pulang dia seperti bertemu dengan orang yang ia kenal
"Bukankah itu renjun?" Heran haechan saat melihat renjun yang hendak pergi dan berjalan sempoyongan
Kelen tau jalan sempoyongan kan? Yang itu loh jalannya oleng
Haechan yang melihat renjun akan jatuh pun langsung dengan sigap membantunya
"Renjun, kau tidak apa?" Kata haechan saat melihat renjun setengah sadar
"Babe" ucap renjun dan mengelus pipi tirus haechan
"Hah? Babe?" Batin haechan heran
"Kau mau pulang ya, bersama saja" ucap haechan
Saat mereka mau melanjutkan jalannya menuju parkiran tubuh renjun tumbang dan haechan pun langsung membantunya
"Apa aku gendong saja?" Batin haechan
"A-aku boleh membantumu?" Tanya haechan pada renjun
"Hm" balas renjun lemas
Haechan pun langsung menggendong renjun ala bridal style menuju mobilnya
Tulisannya bener gitukan?
Haechan mendudukkan renjun disamping kursi supir. Setelah ia masuk kedalam mobilnya ia langsung menyalakan mobilnya dan melaju dengan kecepatan biasa
Sampai rumah
Haechan kembali menggendong renjun menuju kamarnya. Haechan sudah meletakkan renjun dikasurnya, tapi saat haechan akan pergi tangannya ditarik oleh renjun dan membuat dirinya jatuh diatas tubuh renjun
"Jangan pergi, kumohon" kata renjun
Renjun mengusap wajah haechan dan dia juga mengelus bibir tebal haechan
"Perasaan apa ini. Kenapa jantungku lebih cepat berdetak saat bersama dengan renjun, berbeda saat bersama dengan mark" batin haechan heran
"I love you so much" ucap renjun yang masih mengelus bibir tebal haechan dan mulai mendekatkan wajahnya dengan wajah milik haechan
"Apa maksud renjun?" Batin haechan heran
Renjun pun menempelkan bibirnya dengan bibir haechan. Dia mulai melumat bibir tebal itu. Awalnya haechan diam saja tapi lama-kelamaan dia mulai membalas lumatan yang renjun berikan
Mereka saling membelit lidahnya. Haechan juga merubah posisinya agar lebih nyaman. Ciuman yang awalnya biasa saja kini semakin panas, keduanya dipenuhi dengan hawa nafsu
"Ahh" desah renjun disela-sela ciumannya dengan haechan
Haechan yang mendengar desahan renjun pun semakin gencar. Dia mulai memasukkan tangannya kedalam baju yang dikenakan renjun. Dia melepaskan ciumannya dengan renjun dan langsung menuju leher putih renjun
"Akh..shh...mhh"
"Mendesahlah yang keras. Hanya kita berdua disini" kata haechan dan menyeringai
Kalian taulah yaa abis ini mereka ngapain. Main coblos-coblosan wkwk
Sementara disisi lain
Pemuda manis itu sedang berada didapur. Terlihat juga dia sedang menuangkan air kedalam gelas. Tapi, saat dia mau mengangkat gelas itu menuju bibirnya gelas itu terjatuh
"Astaga mark paboo" ya! Itu mark
Saat mark hendak membersihkan serpihan beling itu tangan mark terkena beling itu dan cairan merah pekat pun mulai bercucuran
"Akhh!" Rintih mark
"Kenapa perasaanku mendadak tidak enak. Apa mas haechan baik-baik saja?" Gumam mark heran
Astoge, kasian bngt anak gw. Haechan lu bisa-bisanya ngiwi sama sahabat mark