SYY 0.2

79 21 11
                                    

Pintu rumah terbuka, namun sambutan yang diberikan tidak menunjukkan kehangatan sama sekali. Ini sudah lewat dari jam 10 malam.

"Apakah pantas seorang anak perempuan pulang pada jam ini? Bukankah lebih baik tidak perlu pulang?" tanya seorang perempuan dengan nada bicara yang dingin dan menusuk, kepribadiannya selalu seperti itu ketika ia dirumah.

Kang Yeseo yang baru saja memasuki rumah, tubuhnya langsung menegang ketakutan melihat Kakaknya yang kini duduk di Sofa. Ia hanya bisa berjalan dan menunduk menerima kesalahannya, akibat pergi bersama teman-teman sekelasnya hingga larut.

"Eonnie-"

"Tidak menyesal? atau aku harus membuatmu menyesal?"

Brukk!

Yeseo menjatuhkan tubuhnya dan berlutut dihadapan Kakak perempuanya yang tidak lain adalah Yuju, memiliki usia 2 tahun lebih tua darinya. Ia tak bisa lagi membendung air matanya, wajahnya memerah menahan tangis.

"Besok, jangan kesekolah! Sepertinya teman-temanmu tidak baik untukmu."

"Anni, Eonnie dengarkan aku-"

"Apalagi? Mau pindah Sekolah? Aku akan mengabulkannya!" Yuju beranjak dari duduknya, namun dengan cepat Yeseo segera menahan Kaki Yuju.

"Eonnie maaf, Yeseo bersalah. Maaf, tolong maafkan Yeseo, hiks,"

"Lepas!" Yuju meloloskan kakinya dari pegangan Yeseo dan membuat gadis itu terjatuh dan membentur lantai pelan.

"Hiks, Eonnie Mianhe...hiks," Yeseo benar-benar tahu ini akan terjadi, namun ia tak bisa menolak ajakan teman-temannya. Sudah lama juga ia tak berkumpul dengan temannya.

Bahkan ajakan untuk bermalam juga ditolak oleh Yeseo, iku sebabnya ia pulang hingga selarut ini, walau sebelumnya sudah meminta untuk pulang lebih awal.

Yeseo sudah tahu jika Yuju tidak pernah menyukainya sejak dulu, bahkan sifatnya juga sangat dingin dan tegas padanya. Namun, hanya Yuju satu-satunya keluarga yang tersisa untuknya. Bahkan Yuju juga yang selama ini mencukupi semua keperluannya, walau ia tak pernah mendapatkan kehangatan layaknya hubungan saudara pada umumnya.

Ia paling tidak suka situasi seperti ini, Yuju saja jarang berbicara padanya. Ditambah masalah yang ia buat, membuat batasan yang lebih besar diantara keduanya.

"Aku harus bagaimana?" tanya Yeseo sembari membersihkan sisa air matanya.

Yeseo tidak bisa tidur dikamarnya, karena Yuju telah menguncinya, dan kunci tersebut tentu dibawa Yuju kedalam kamar miliknya.

Sedangkan Yeseo sendiri sudah diperintahkan untuk tidak pernah memanggil Yuju ataupun pergi mendekat ke kamarnya, atau Yuju akan benar-benar mengusirnya dari Rumah, seperti yang sebelumnya pernah terjadi padanya.

Bahkan saat Yeseo menangis dan kedinginan diluar Rumah karena Hujan, Yuju juga tak mempedulikannya sama sekali. Karena ia benar-benar mengusir Yeseo dan tidak mengijinkannya untuk tinggal dirumah.

Sejak saat itu, Yeseo benar-benar hanya mengikuti perintah Yuju dan tak berani melanggarnya. Ia tak suka Yuju marah, apalagi menambah kebencian padanya.

Yeseo memilih untuk pergi kebelakang dan melakukan aktifitas yang sebelumnya tertunda, ia sudah mengerjakan semua tugas Rumah besama teman-temannya dan kini tak ada lagi yang perlu kerjakan.

Ia memasukkan pakaian miliknya dan Yuju kedalam mesin cuci, sedangkan untuk pakaian yang sudah kering ia Setrika dan lipat langsung, sembari menunggu cucian tersebut selesai.

"Eonnie, kenapa kau membenciku?"

"KARENA KAU SEORANG PEMBUNUH! INGAT BAHWA KELUARGA KITA MENINGGAL GARA-GARA DIRIMU!"

Bayangan masa lalu kembali terputar dalam memorinya, rasanya sangat sakit bahkan mendengar semua itu dari mulut Kakaknya sendiri. Semuanya meninggalkan luka yang begitu dalam pada dirinya. Walau begitu hanya Yuju satu-satunya orang yang paling ia sayangi, tak peduli bagaimana Yuju memperlakukannya.

Jika tidak ada Yuju, ia pasti sudah tidak ada sejak kejadian 5 tahun yang lalu. Kejadian yang hampir menewaskan ia dan seluruh keluarganya, Yeseo sendiri juga menyadari apa yang Yuju katakan, benar ia adalah pembunuh.

Pembunuh yang menghilangkan sumber kebahagiaan terbesar dari Kakaknya.

"Hiks...aku harap semakin kuat..."

***

Berbanding terbalik dengan Yeseo, kini Yuju sedang berdiam dikamarnya. Ia menatap seseorang yang sebelumnya ia berikan Coklat setelah memakan Nasi.

"Eonnie mulutmu penuh Coklat, makan hati-hati!"

"Eum? hehe..enaaak!" balas seorang gadis yang lebih tua dari Yuju, namun penampilan gadis itu sungguh menyedihkan untuk dilihat.

Setiap hari ia hidup dengan rantai ditangan maupun dikedua kakinya, membuat ia tak pernah bisa bergerak dengan bebas.

Yuju mengambil Tissue basah dan berjalan menghampirinya, "Eonnie, tangan."

Yuju membersihkan kedua tangan sekaligus mulut gadis tersebut yang tadinya penuh Coklat.

Perempuan didepannya hanya tertawa kecil dan terus memandangi  Yuju, serta menyebutkan kata "Adik" berulang kali.

"Mau tidur?" tanya Yuju yang kemudian diangguki cepat oleh gadis tersebut.

Yuju berjalan mengambil kunci yang ia simpan didalam almari dan membuka rantai yang ada pada tubuh perempuan tersebut, yang tidak lain adalah Kakak kandungnya sendiri, yaitu Seola.

Seola menerita gangguan jiwa sejak peristiwa 5 tahun yang lalu, karena menyadari bahaya, maka Yuju menyembunyikan Seola dari siapapun, bahkan Yeseo sendiri.

Upaya Yuju sudah ia rencanakan dengan matang, walau saat itu ia masih duduk dibangku kelas 2 SMP. Ia mengubah marganya mengikut Ibunya, sedangkan Yeseo menggunakan Marga Ayahnya.

Sehingga jejak keluarga Kang yang dulu sangatlah tersohor, tidak mudah dilacak oleh siapapun, bahkan musuh dari Ayahnya yang menyebabkan kebangkrutan besar dimasa lalu.

"Seola Eonnie, peluk Yuna."

"Peluk? Kakak peluk!" Seola mengerti kebiasaan Yuju dan Seola hanya menggunakan nama panggilan Yuna yang selama ini ia kenal. Walau akan keterbatasannya, tetapi hanya dua hal yang selalu ia ingat dengan baik yaitu Coklat dan Yuna.

Yuju mendekat pada Seola dan memeluknya dalam diam, ia memang merindukan Kakaknya, namun ia juga membencinya. Ada waktu saat emosinya tidak terkendali kadang membuat Seola kembali berulah, itulah yang membuat Yuju meninggalkan Kakaknya dalam keadaan dirantai.

Namun disaat Yuju benar-benar lelah dan muak akan semuanya, hanya Seola yang mampu memberikan pelukan hangat seperti dulu.

Hingga akhirnya Seola yang lebih dulu tertidur daripada Yuju, hal itu seringkali terjadi.

"Eonnie....adikmu ini benar-benar lelah,"


****

- Kang Seola (Main Cast)
Yeseo and Yuju Sister

- Kang Seola (Main Cast)Yeseo and Yuju Sister

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Thank you for Read, Vote and Comment!

LIE to LOVE [YUKOOK GFRIEND FF] by wyohana406Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang