Hallo Hallo
Selamat pagi
.
.
.
Warning!
aku ga buat ini untuk kalian para sider!!!
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
" When i have time to back, i will wish i can go back to you. Hold your hand so thight until you whine to me ....your sparkling eyes make me can close my mind for you"
.
.
.
.
.
Bible terdiam, ia mematung tidak mengerti apapun tentang rasa hampa yang ia miliki ketika kembali ke kamar yang biasanya Build tinggali ketika masih menjadi pengawal Prem. Sudah sebulan lebih Bible mencari jejak Build namun sepertinya sosok yang ia cari benar-benar ditelan bumi. Bahkan ia sesekali masih mendapati pesan Boun pada ponsel Build yang menanyakan kabarnya, hingga hari terakhir Bible mendapati jika Boun akan menetap di Chiangmai untuk sementara waktu karena tugas pertamanya sebagai dokter profesional dan berpamitan tidak akan memberi kabar pada Build seintens sebelumnya karena kesibukannya sebagai dokter baru.
Bible melihat Makau tertidur di atas kasur, persis seperti biasa ia mendapati anaknya berada disana setelah kepergian Build. Makau kembali tertutup, kesehariannya setelah pulang sekolah adalah berdiam diri di kamar Build dengan sesekali menangis meminta maaf entah atas apa karena Makau kembali tidak bersuara ketika Bible atau yang lain menanyakan tentang permintaannya.
" Bib"
Sammy menghela nafas mendekati Bible, seorang yang sudah ia anggap sebagai adiknya itu kini kembali terpuruk bahkan lebih buruk dari beberapa tahun lalu ketika ia kehilangan sang ibu.
" Phi...dimana Pete?"
" kami sedang berusaha, Nodt dan yang lain masih terus mencarinya. Bahkan aku sudah menghubungi pihak bandara menanyakan penerbangan atas nama Pete, semuanya nihil bahkan sampai saat ini. Semua identitas pribadi Pete ada di tasnya, dan dia tidak membawa apapun ketika keluar rumah. Hanya saja, Ohm bilang beberapa mafia selatan mengatakan menemukan piyama yang persis dengan apa yang Pete kenakan terakhir kali"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Point Of View
FanfictionMenceritakan dimana sebuah rasa tumbuh dari rasa penyesalan dan penyesalan. Kepercayaan dan kekecewaan tidak akan tumbuh hanya karena kita berbeda atau kita sama. Build harus menjadi orang lain demi kebebasan yang ia impikan... " jaga Nongku..."