Selamat Malam???
Masih menunggu??
Aku seneng banget ama saran dan koment kalian
terharu ternyata ada yang satu server ama aku selain satu temen saling teror yang satu itu
Hahaha
Chap ini aku bikin rada ringan-ringan aja, dan aku yakin bagi kalian yang ada baca story aku yang lain pasti bisa nebaklah gimana alurnya.
karena emang aku ga bikin yang berat-berat
Happy Reading
.
.
Buat Sider, tolong ye kalian
JUST GO OUT!!!
.
.
" I can't believe when i meet your eyes, i see how love blooming in there...from heartless like you...love like a flowers...so nice look like summer, even in midle spring"
.
.
Piya berdiri di depan pintu mansion barat dimana dulu ia dan keluarganya tinggal dengan nyaman di dalamnya. Piya menghitung berapa lama ia tidak menginjakkan kaki ke bagian barat mansion miliknya, bahkan jauh sebelum istrinya meninggal untuk selamanya. Piya hanya ingat terakhir dia kesana adalah hari terakhir dimana Gulf mengajak adik-adiknya untuk pergi meninggalkan mansion. Hari setelah ia menikahi seorang yang sangat Gulf benci karena telah menyakiti kembarannya.
" phi?"
Piya menoleh, seorang wanita kisaran 40 tahunan berjalan ke arahnya. wanita itu masih sama, masih memanggilnya dengan panggilan 'kakak' seolah tidak ada yang pernah terjadi meski dirinya tahu jika wanita itu tidak akan pernah mendapatkan apa yang seharusnya ia dapatkan dari Piya.
Sahabat mendiang istrinya itu masih di tempat yang sama di tempat ia meninggalkan kebahagiaannya dan memilih hidup bersama neraka.
" ingin masuk?"
Tidak ada tanggapan berarti dari Piya, ia hanya mengikuti langkah dari Noon yang dengan senyum menjamunya di meja makan. meja makan yang biasa terlihat ramai, namun kini seolah kosong dan hanya berisi oleh Piya dan Noon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Point Of View
Fiksi PenggemarMenceritakan dimana sebuah rasa tumbuh dari rasa penyesalan dan penyesalan. Kepercayaan dan kekecewaan tidak akan tumbuh hanya karena kita berbeda atau kita sama. Build harus menjadi orang lain demi kebebasan yang ia impikan... " jaga Nongku..."