______________________________
HAPPY READING ❤️
______________________________"Kerjakan ini." titah Rio. Hari ini Rio mengerjakan pekerjaan kantor di rumah sekaligus mengawasi Kein. Meskipun sudah tiga hari berlalu tetapi tetap saja Rio masih mengawasi, bahkan memberinya soal-soal juga yang nantinya akan dicek oleh Rio. Jika salah ia akan diberi soal lagi, jika benar ia akan diberi materi baru beserta soal baru. Sebenarnya sama-sama diberi soal baru, bedanya kalau benar Rio hanya mengangguk diam sampai akhirnya memberi materi serta soal baru tetapi jika salah dia akan mendapat bentakan serta amarah Rio. Hal itu akan berlangsung sampai pukul 23.00 WIB.
Tatkala Rio keluar dari ruang belajar, Feena juga ikut keluar dari persembunyian. Dia masih tidak menyerah. Mengajak Kein mengobrol meski terus diabaikan. "Kein. Kenapa buku sejarah ada di rak biologi?" tanya Feena.
Hampir saja Kein menengok, bagaimana bisa buku itu menyasar ke rak biologi? Padahal ia yakin semuanya sudah berada di tempat yang benar pada malam di mana ia dihukum untuk membersihkan perpustakaan. Untung saja keterkejutannya bisa dikendalikan dengan baik.
Feena berjalan ke arah jendela. "Bintang malam ini cuma dua yang kelihatan. Satunya terang banget udah kaya lagi nyari perhatian tapi yang satunya redup dan nggak tertarik buat lihat bintang yang terang. Padahal bintangnya menarik banget, mana cantik lagi." Entah tujuan gadis itu menyindir atau memang itu yang dia pikirkan tentang bintang di atas sana. Kein tidak peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Purple [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Kein Arkana Franklin, dia manusia yang diperlakukan seperti robot oleh Rio - ayahnya, sedari kecil ia dituntut menjadi sempurna. Sempurna dalam hal apapun. Kedatangan seorang gadis misterius memberi oksigen dan warna di hidupny...