______________________________
HAPPY READING ❤️
______________________________
"Duduk." titah Kein. Feena duduk di pinggiran bath up tanpa berpikir macam-macam.Kein berjongkok, membuka kain yang sebelumnya membungkus lutut Feena, dia diam beberapa detik sembari melihat luka gadis itu. Kemudian mengambil serta menyalakan shower yang diarahkan ke lutut Feena, hal itu membuat pasir dan bekas darah terbawa air. Kein sekilas memperhatikan wajah Feena yang tampak biasa saja, padahal ia mengira gadis itu akan meringis kesakitan atau setidaknya memperlihatkan wajah yang menahan sakit tetapi hal itu tidak ia temukan di wajah Feena. Gadis yang luar biasa.
Kein mengambil handuk bersih dan ia tepuk tepukkan dengan lembut di lutut Feena agar kering. Lalu ia berjalan ke arah laci untuk mengambil kotak P3K, Kein menyediakan itu di kamarnya untuk berjaga jaga jika dibutuhkan, ya walaupun lelaki itu jarang terluka karena ia cukup hati-hati dalam bertindak dan juga bukan remaja yang suka membuat onar seperti berkelahi dengan orang lain. Ia lebih suka duduk membaca buku dengan earphone yang terpasang di telinganya.
Meskipun begitu Kein bisa bela diri, walau tidak terlalu pandai karena jarang berlatih. Mungkin bisa jika hanya mengalahkan preman, kecuali kalau dikeroyok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Purple [END]
Fiksi Remaja[FOLLOW SEBELUM BACA] Kein Arkana Franklin, dia manusia yang diperlakukan seperti robot oleh Rio - ayahnya, sedari kecil ia dituntut menjadi sempurna. Sempurna dalam hal apapun. Kedatangan seorang gadis misterius memberi oksigen dan warna di hidupny...