6| Tamu

257 19 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Hari minggu kemudian yang sekolah terlibur, mereka tidak ke mana-mana hanya di rumah saja karena tidak ada kegiatan yang penting. Zeliyah sedang mengerjakan tugas sekolah agar bisa rebahan dengan santai, Alvan mengambil 2 sepatu terjemur yang sudah kering di depan rumah. Alvan kembali ke dalam rumah untuk menaruh dua sepatu di rak.

Alvan membosankan di rumah, ia ingin menidurkan dengan Zeliyah tapi sayangnya Zeliyah belum selesai mengerjakan tugas sekolah. Alvan masih berdiri melihatnya sedang merapikan buku pelajaran sesuai jadwal, "Zaujati, udah selesai?." Tanya Alvan.

"Alhamdulillah udah kok kenapa?." Jawab Zeliyah menolehkan ke arah Alvan bersandar di samping pintu terbuka.

"Aku udah nungguin kamu selesai soalnya mau tidur bareng sama istriku." Ucap Alvan langsung memeluknya.

"Ngantuk?." Alvan mengangguk.

"Baiklah tapi rapikan buku pelajaran dulu." Ucap Zeliyah menepuk punggungnya. Alvan langsung melepaskan dari pelukan, menatapnya sedang menaruh buku pelajaran ke dalam tasnya.

Tiba-tiba ada seorang yang mengetuk pintu di depan rumah sebagai ketamuan yang tidak bisa menghadirkan ke acara pernikahan mereka. Alvan menuju keluar dari kamar lalu menuju ke ruang tamu untuk membuka pintu di depan rumah ternyata ada seseorang yang ia kenal adalah kakaknya Alvan bernama mila,"Assalamu'alaikum adikku manis." Ucap Mila dengan tersenyum.

"Walaikumussalam, kak. Kenapa kamu datang kesini tanpa beritahuin ke saya?."

"Senggaja agar gak bisa seromantis istrimu." Alvan kesal mendengarnya.

Mila melewatinya sambil menggandeng anaknya bernama Fabian berumur 6 tahun berkelas dua dari SD Taman Harapan, Fabian itu seorang lelaki yang terlihat imut suka mendekati wanita cantik untuk mengajak bermain dan mengobrol-obrolan.

Mila menolehkan ke arah kanan kiri pasti mencari Zeliyah adalah istrinya Alvan, "Van, istrimu mana?." Tanya Mila menolehkan ke Alvan.

"Di kamar." Jawab Alvan melirikkan Zeliyah barusan keluar dari kamar tidur, Zeliyah penasaran ingin melihat siapa yang ketamuan. Mila terkaget melihat Zeliyah mengenakan tertutup aurat tanpa cadar, ia langsung mendekati istrinya.

"Maa Syaa Allah kamu ini imut banget bikin aku gemes." Ucap Mila mencubit pipi tembemnya dan memujinya dengan senang.

"Makasih."

"Sama-sama kenalin saya kakaknya suamimu, namaku Mila." Ucap Mila berkenalan dengan senyuman.

"Aku zeliyah."

"Baik jadi salam kenal yah." Ucap Mila mengulurkan tangannya untuk salaman dengan istrinya.

"Iyah kak." Ucap Zeliyah juga salaman dengannya.

Zeliyah melihat ke Fabian sedari tadi tersenyum melihat kecantikan wajahnya sedang menggandeng tangannya. "Ohh aku lupa belum kenalin dia. Dia anakku namanya fabian." Ucap Mila kenalannya untuk Zeliyah yang belum mengenalnya.

"Kamu udah menikah?." Mila mengangguk.

"Iyah udah punya anak pertama, maaf yah saya gak bisa hadir ke pernikahan kalian soalnya pekerjaanku lembur." Ucap Mila dengan senyuman kesedihan.

"Gak papa kok lagian kak mila udah datang ke rumah kami." Ucap Zeliyah memegang lengannya.

Alvan menuju ke Mila untuk mengatakan sesuatu yang sudah di ketahui, "Kak dia gak pernah tersenyum." Ucap Alvan membisikkan ke telinganya.

"Udah tau kan umi mu yang beritahuin ke saya." Ucap Mila membuatnya kesal.

Fabian memerhatikan kecantikan wajah Zeliyah, mereka sedang mengobrol-obrolan di ruang tamu. Mila melihat anaknya turun dari sofa lalu menuju ke dapur untuk mendekati ke Zeliyah sedang membuat teh hangat, "Bian mau kemana?." Fabian tidak mendengarnya.

ALVALIYAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang