> Bangkai

10 1 0
                                    

Tolong hargai karya saya tanpa menjatuhkan.

Thank you udah mampir, tan harap kalian suka!

Happy reading💋

_________________________________________

Zela yang baru sampai sehabis sekolah menatap curiga sebuah kotak kecil yang berada tepat di depan pintu rumahnya.

Ia menoleh kesana kemari memastikan apakah ada yang menaruhnya disini atau tidak.

Sepi, bahkan begitu sepi. Tidak ada satu orangpun disini. Gelapnya malam membuat otaknya berusaha berpikir keras.

Ia berjongkok di depan kotak itu dan perlahan membukanya.

Terlihatlah sebuah bangkai seekor kelinci dengan mata yang sudah keluar dari tempatnya. Sekilas matanya terlihat cantik, namun sudah dilumuri banyak darah.

Dengan cepat Zela membawa kotak tersebut ke dalam rumahnya tak lupa mengunci pintu rumahnya rapat rapat kemudian mengambil sebuah kertas yang tertempel di atas kotak tersebut.

"Bagamana ini? aku telah menunggu kelinciku selama bertahun tahun. Apakah ini waktunya?"

"Gak, gak bisa gue biarin" tuturnya dengan gesa dan membuang kotak tersebut di tempat sampah.

Kakinya melangkah cepat memasuki kamarnya dan membuka laptop miliknya.

Zela mulai menyalin semua file penting ke dalam dua flashdisk miliknya.

Menyalin sebanyak mungkin ke dalam dua flashdisk itu untuk berjaga jaga.

Sambil menunggu Zela menelpon seseorang yang begitu ia kenal disana, Lisha, orang terdekatnya. Tak lama telepon pun tersambung.

"Kenapa Zel?"

"Sha, gue nemu bangkai kelinci di depan rumah" ucap Zela dengan mata berfokus pada laptop.

"Wait.. hah?!"

"Setau gue di ujung jalan ada cctv.."

"Okay.. tunggu, jangan di matiin. Ini sedikit membutuhkan waktu" keluh Lisha dari sana.

Zela berusaha mengatur kembali dirinya, entah kenapa ada sesuatu yang membuatnya merasa takut berlebih.

Zela mematikan laptopnya selesai menyalin semua file. Mengapit ponselnya dengan telinga serta pundak, tangannya bergerak mengambil sebuah sling bag berwarna hitam dengan ukuran sedang.

Pertama, Zela memasukkan semua berkas penting yang ia punya termasuk dengan kejahatan tiga pengusaha itu.

Kedua, Zela memasukkan pisau lipat, pistol, granat dan hal lain yang ia miliki.

Terakhir, Zela memasukkan beberapa salinan baju untuk menutupi benda benda yang ia bawa.

Ia juga mengalungi sebuah kunci yang terdapat pisau tersembuyi di baliknya.

"Ketemu.."

"Pukul 18.34, satu laki laki membawa kotak hitam dengan pita merah. Dia pakai jeans robek, kemeja abu dan topi hitam.."

"Kayaknya dia Sha!" seru Zela. Kakinya melangkah mengambil baju untuk mengganti pakaian sekolahnya.

"Dari yang gue liat, sikapnya gak ada yang aneh"

"Mukanya keliatan Sha?"

"Sedikit.. tapi gue gak bisa kirim sekarang Zel, lagi error"

LUKA || ZERIZ ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang