> Di Culik (2)

4 1 0
                                    

Tolong hargai karya saya tanpa menjatuhkan.

Thank you udah mampir, tan harap kalian suka!

Happy reading💋

_______________________________________

"Muka sama tangannya lebam lebam bahkan area matanya merah keunguan mirip habis di bogem mentah"

"Lo kenapa lagi Ze.." gumam Moriz teramat pelan. Bingung akan kondisi Zela yang selalu mengejutkannya.

"Kenapa Zela sering banget si kena" Yuda menggeleng kepala.

"Yaampun tu anak" batin Agam miris.

"Zela bener bener" tutur pelan Biru tak percaya.

"Tahan dia disana. Gue balik ke markas." Moriz mematikan sambungan telepon tersebut.

Ting

Ting

Ting

Ting

Notif chat muncul bersamaan membuat mereka sontak membuka hpnya masing masing. Lokasi yang dikirimkan Athar ternyata sudah masuk dan mereka sedikit tau dengan daerah itu.

"Lo atur" ujar Moriz pada Liam seraya membangunkan diri.

Liam yang paham mengangguk mempersilahkan Moriz untuk pergi.

"Hati hati bos"

Moriz mengangguk, ia menaiki motornya lalu melaju cepat meninggalkan mereka.

■■■

Suara suara perkelahian terdengar begitu kencang dan berhasil mengalihkan perhatian Zela yang tengah berada di kamar mandi.

"TOLONGGG.."

"NGGAKK.. LEPASIN!!"

"APASIH.. NGGAK LEPASIN GAK?!!"

"Shhh sakitt.."

"Sialan lepass...!"

"ARGHHH... DASAR BAJINGAN"

"BANGSAT LO!!"

"Aw... lepasin jangan cengkram tangan akuu"

F

rustasi mendengar jeritan jeritan itu, dengan pelan Zela melangkah keluar kamar mandi. Beruntung pistol miliknya selalu berada di genggamannya.

"DIMANA PEREMPUAN ITU?! JAWAB!"

"Kita gak tau bangsat!" suara teriakan Rakha terdengar olehnya.

"Perempuan saha maneh, gak ada disini monyet!" sahut Juna dengan kesal.

"Tau, perempuan siapa si!" timpal Ola dengan keras.

"Lepasin sialan!" desis Raja memberontak.

Zela menatap waspada sekitar sembari mengintip orang orang yang tengah mengikat adik kelasnya. Ia menggenggam pistolnya kuat kuat.

Melihat wajah mereka yang lebam lebam membuatnya merasa bersalah.

Tanpa di duga satu orang memukul kepala bagian belakang Zela, sontak gadis itu berbalik dan langsung menyerang orang itu.

Saat ingin memukul balik kepala orang itu dengan cepat tangannya di tahan orang itu. Orang itu menarik perendam pistolnya dan melemparnya ke arah lain.

LUKA || ZERIZ ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang