> Awal Mula

60 4 0
                                    

Hai? hai? salam kenal dari tan🥰.

Sebelumnya tan mau ngucapin terima kasih karena udah mau mampir di cerita pertama tan. Tan baru beraniin publish sekarang.

Disini juga tan masih butuh kritik dan saran dari kalian karena tan masih baru banget jadi author. Tan mohon dengan kosakata yang tidak menyinggung untuk diri tan sendiri serta orang lain.

I hope my story bisa kamu ambil sisi baiknya dan buang yang buruknya. Just a fiction guys. Jangan terlalu di bawa serius ya🌻. Semoga kalian suka dengan cerita ini😍.

Stay tune untuk part sekarang dan selanjutnya yaa!

Love you

tan 🐳

________________________________________

Tolong hargai karya saya tanpa menjatuhkan.

Thank you udah mampir, tan harap kalian suka!

Happy reading💋

_______________________________________

Azela Krystaly, kerap disapa Zela kini berusia 17 tahun dan bersekolah di Rajendra Senior High School kelas XII IPA 5.

Zela memiliki ciri ciri kulit putih, rambut lurus se dada, tinggi badan sekitar 165cm, jago berkelahi, dan yang paling unik terletak di kedua matanya. Zela memiliki bola mata berwarna hitam dengan campuran warna merah di dalamnya. Sangat unik. Sampai dirinya sendiri takut menatap orang yang tengah berbicara kepadanya karena kejadian itu.

Saat itu, Zela yang masih kecil tengah duduk di halte bis menunggu bis datang menjemput bersama anak anak lain. Hingga seorang remaja laki laki berseragam putih abu abu tiba tiba duduk di sampingnya dan mulai mengajaknya berbicara.

"Hai gadis manis, matamu sangat indah" ujarnya dengan pandangan yang tak terlepas.

"Terima kasih kakak" jawab Zela kecil tersenyum.

"Apa kau mau tau sebuah rahasia?" tanyanya sedikit berbisik.

"Em....apa itu?" tanya balik Zela kecil dengan penasaran.

"Aku sebenarnya adalah seorang psychopath." bisiknya tepat di telinga Zela.

Zela kecil menegang mendengarnya, karena pernah mendengar cerita kalau psychopath sudah pasti orang jahat.

"P-psikopat?" tanyanya sedikit terbata bata.

"Ya. Dan yang paling aku suka dari korbanku adalah kedua bola matanya. Aku menyukai bola mata mereka karena warnanya sangat cantik dan indah." anak remaja itu tersenyum misterius melihat Zela kecil yang mulai bergetar ketakutan

"Aku sangat senang mendengar teriakan kesakitan mereka saat aku mencongkel bola matanya"

"Sekarang aku tengah mencari mangsa, dan aku menemukannya."

Zela kecil yang tak tau harus apa mengangguk saja. Baru saja ingin bertanya lebih lanjut, bus sudah berhenti tepat di hadapannya. Zela kecil berlari memasuki bus tersebut.

Anak remaja itu tersenyum miring seraya berkata, "Kamu selanjutnya."

Sejak saat itu Zela tidak terlalu memikirkannya hingga membuatnya lupa, namun saat SMP ia merasa sering diawasi oleh seseorang dari jauh dan akhirnya memilih pindah.

LUKA || ZERIZ ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang