> Akhirnya

14 1 0
                                    

Tolong hargai karya saya tanpa menjatuhkan.

Thank you udah mampir, tan harap kalian suka!

Happy reading💋

_______________________________________

Zela menatap panik ketika dua anak buah itu melangkah keluar.

"SINTING EMANG KALIAN YA? DASAR ORANG TUA" teriak Zela marah sembari menarik ke bawah tangan kiri yang malah membuat gesekan pada lengannya.

Edward melangkah memasuki bus terlebih dahulu untuk mengucapkan salam perpisahan. Ia mencengkram tangan kanan gadis itu yang bebas daru borgol. "Semoga berhasil gadis kecil"

Setelahnya Max masuk lalu menarik sejumput rambut Zela dan mencium aromanya. "Manis sekali, aku harap kita bisa bertemu kembali.."

"Di neraka." lanjut Max tersenyum miring.

Zela menatap ngeri Max yang mencium rambutnya. "Najis, ogah gue ke neraka bareng lo! ngajak ngajak anjg!"

Samuel memilih tidak masuk dan langsung mengunci pintu bus tersebut dengan sebuah gembok. "Perlu kamu tau, aku memasang sebuah bom disana dan akan berputar ketika aku pergi." tutur Samuel sembari menunjuk pada sudut ruangan.

"dua belas menit, aku berharap kau menjadi abu disini lalu bertemu dengan kedua orang tua mu" decih Samuel lalu beranjak pergi diikuti yang lain.

Tepat ketika orang orang itu pergi sebuah mesin penghancur mobil bergerak dan menekan bus tersebut.

Kriettt

Duk duk duk

Melihat itu Zela semakin di buat panik dan terus memberontak.

"NICHOLAS BANGUN!" teriak Zela sembari menendang nendang besi di atasnya.

"NICHOLAS! KITA MAU MATI INI WOI!" teriaknya lagi masih dengan usaha membuka borgol di tangannya.

Zela sudah tak peduli dengan darah yang keluar dari lengannya akibat gesekan yang ia buat.

Tak berselang lama Nicholas akhirnya sadar meski tak memiliki banyak energi.

"Zel, gimana ini" panik Nicholas kala alat penghancur itu mulai mendekati besi pegangan penumpang tersebut.

"Tendang Nic" ucap Zela lalu menaikkan satu kakinya menendang besi tersebut agar bisa melepas lilitan borgol itu.

Nicholas langsung memperagakan seperti yang Zela lakukan, mereka menendang besi itu berkali kali hingga hal tersebut sedikit membuahkan hasil. Besi tersebut sudah mulai penyok namun masih kokoh.

Keringat dingin bahkan sudah membasahi tubuh mereka berdua. Mereka berdua lantas menunduk tak kala alat penghancur itu sudah menekan alat gerak mereka. Mereka tak punya banyak waktu.

Ctasss

Brakkk

Duk duk duk

Alat penghancur itu sudah menghancurkan kaca jendela penumpang.

Badan keduanya sedikit menunduk namun kaki dan tangan mereka yang bebas teruz berusaha merobohkan besi tua itu.

"Anjg ayo" panik keduanya kala badan mereka kini sudah dengan posisi tiduran di dalam bus tersebut namun belum sampai menghimpit mereka. Sepertinya alat itu benar benar akan menghancurkan tubuh mereka.

"Keluarin borgol lo Nic, cepet!" perintah Zela dengan napas menderu kala berhasil merobohkan besi itu.

Setelah Nicholas berhasil mengeluarkan borgolnya Zela melakukan hal yang sama lalu membuang besi itu ke sembarang arah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LUKA || ZERIZ ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang