Kedua pipi Bella di tahan Ken, lelaki itu dengan saksama memperhatikan wajah gadis itu. Keduanya terlalu fokus sehingga terlihat mengabaikan seluruh kejadian dan membuat Zio tidak senang.
Ia mendekat dengan tergesa gesa sebisa mungkin menghindari peluru peluru yang melayang.
"Bisakah kalian bergegas, atau kau tetap di sini biar aku yang menyembunyikan Nona!"
Ken tersadar dengan teriakan Zio, melihat situasi yang semakin parah ia pun bergegas membawa Bella. Bella yang masih linglung langsung di tarik Ken untuk menuju ke arah pintu belakang dimana para pelayan toko telah duluan melarikan diri dari pintu belakang.
"Eh..chotto matte...matte!"
Bella menatap ke belakang di mana Zio masih sibuk menembak, tindakan ini terlihat seolah olah otak cinta gadis itu kembali aktif.
"Hah💨"
Ken yang di depan menarik tangan gadis itu dengan kasar setelah mendengar helaan nafas kasarnya, sambil mengikuti saran Zio ke pusat pembelanjaan yang penuh orang ramai dan penyerangan dapat di minimalisir.
Bella ingin memanggil Zio tapi ia tahan, setelah melihat betapa acuh tak acuhnya lelaki yang sedang fokus dengan tugasnya itu. Ada perasaan kecewa di hati Bella dan merasa tidak di hargai dan itu buruk.
Shuk!!
Bella menarik nafas lewat hidungnya, lalu menatap kedepan ke arah pintu keluar yang ditempuh Ken. Zio yang masih fokus menembak, berbalik dan melirik ke arah gadis itu yang belum jauh.
Tap..
Tap.. Tap..
Bunyi langkah kaki berlari dalam tempo cepat dan menghampiri punggung Bella, Bella mengerutkan keningnya sebelum sempat melirik ke belakang.
Cup....
Sebuah lengan memeluk perutnya, dan tengkuknya di pegang dan bibir hangat menimpa bibirnya dengan halus, harum susu langsung memenuhi penciuman Bella.
Ken yang awalnya menggenggam lengan gadis itu sedikit kebingungan mengapa tangan itu tidak bergerak walaupun ia tarik pelan, saat melirik kebelakang matanya membulat sempurna.
Melihat istrinya sedang di tahan dan cium oleh mantan bawahanya.
'that son of a...!!!'
Ken langsung mendekat, melepaskan lengan Zio dari perut Bella dan megendong gadis itu di depanya layaknya mengendong tady bear.
Bella tersentak saat bibirnya di tarik paksa untuk di lepaskan dan hal yang memalukan adalah tubuhnya di peluk dan di gendong layaknya gulingan.
Ken menatap Zio tajam mengabaikan pemberontakan Bella yang minta turun.
"Hanashite...hanashite!"
Menatap dengan dingin dan penuh permusuhan lalu berbalik, wajah kebingungan Bella muncul di hadapan Zio. Gadis itu ingin bertanya
"Io ak-"
Ucapan gadis itu terpotong saat Zio tiba-tiba melemparkan kalimat provokasi yang cukup megejutkan terutama Ken yang sudah cemburu.
"Soal ucapanmu beberapa hari yang lalu aku terima lamaran pernikahanmu, untuk itu jaga dirimu sampai aku datang!"
Bawahan Zio terdiam di tengah aksi peperangan, tak hanya bawahan yang terdiam membeku Ken yang ikut mendengar pun tiba tiba merasa pukulan kuat mengenai otaknya.
Ia hampir linglung lalu bergegas berlari membawa Bella di bahunya, takut tinggal sedetik saja hal hal yang ia tidak ingin dengar dan lihat akan segera terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Run Bella!....Run! (END)
Fiksi Remaja"Selamat Adik manis kau telah menjadi saudara 'tiriku' yang tidak aku harapkan!" "Oh terimakasih, tapi tidak perlu terlalu menekan ucapanmu seolah olah memperjelas posisiku 'kakak tiri'" Dua setan kecil bersatu dan menjadi sebuah keluarga, kakak l...
