IDOL

1.5K 63 2
                                    

Title: Idol
Chapter: 1
Total Chapter: 2(?)
Text: Indonesian
Date of Published: 11 Okt 23
Writter: Merinosheep
Editor: Merinosheep
Cover Design: Merinosheep
Story by: Merinosheep

.
.
.
.
.

"Demi album ini era Mark banget ga sihh??"

"Mark aja terus Chan, fanatik banget sih."

Haechan tidak peduli dengan ujaran ketus dari Jaemin, ia lebih memilih menyibukkan diri dengan menatap foto album dengan nama besar 'Mark'.

"Dia tuh, selain ganteng, berbakat banget Jaem, ngerapp bisa mana kece banget swag, nyanyi juga bagus suaranya deep banget, dancenya keren banget gerakkannya bisa di baca feelnya juga dapet, suka ikut bikin lagu lagi tiap comeback. Gimana Chan gak idolain orang sekeren ini coba??"

Kini Jaemin memutarkan bola matanya malas, ia mulai membuka buku pelajaran IPS nya. "Jaemin juga keren kok Chan, Jaemin jadi ketua osis, ikut olimpiade astronomi, juara 1 pararel juga semester ini."

"Beda!! Jaemin sama Mark jangan di samain, tapi kalo Jaemin mau pilih Chan milih siapa, udah jelas dong!!"

"Pilih Jaemin kan!!" Jaemin menatap Haechan dengan berbinar semangat, walau setelahnya Jaemin menatap lesu pada incaran hatinya ini.

"E'em, Mark!!!!" Jawab Haechan sembari menunjukkan foto Mark di album yang ia bawa ke sekolahnya.

"Ish! Jaemin bisa aja rampas album Chan ya!!!! Kalo gak sayang mana bisa Chan liat-liat Mark Mark itu disini." Jaemin mengerucutkan bibirnya, lalu mulai menopang dagunya di atas meja dan mulai membaca soal di bukunya.

"Hehehe, makasih banyakk Jaemin!! Chan juga sayang sama Jaemin kokkk." Ucap Haechan sembari menatap foto Mark lagi di albumnya.

"Lagian ya Chan, Mark itu manusia, dia itu public figur, yang bagus bagus di timbulin sementara kejelekkannya pasti di tutupin sama agensi."

Haechan mengangguk acuh menanggapi ucapan Jaemin, masih sibuk meneliti foto Mark di albumnya.

"Pasti ada kejelekkan Mark, mungkin dia aslinya kasar sama orang, atau suka main fisik kalo kepancing emosi, atau suka sex bebas mana artis lagi, atau jangan-jangan pemakai narkoba."

"Ihh!! Jangan suudzon gitu dongg!!! Udah jelas Mark keren ginii!! Jangan menyebar hoax jelek Jaemin!!" Haechan tidak terima idolanya di sebut jelek seperti itu, Hey, ayolah role modelnya di kata yang tidak-tidak siapa yang sudi??

Jaemin hanya terkekeh karena Haechan mendorong tubuhnya menjauh dari lelaki berkulit tan itu, Jaemin tidak serius mengatakan keburukan Mark, Jaemin hanya ingin perhatian Haechan.

"Jaem!! Rapat dadakan please."

Seketika baik Jaemin juga Haechan terdiam.

"Ada masalah apa lagi??"

Haechan semakin terdiam, aura Jaemin berubah menjadi mengerikan, bahkan suaranya berubah menjadi berat. Belum ketua osis itu berdiri sembari membenarkan posisi dasi juga bajunya karena kerusuhannya membela Mark.

"Kesiswaan gak mau kasih anggaran buat acara bulan agustus. Rundown day 2 ilang titiba, proposal peminjaman ruangan buat acara sidang di tolak juga hari ini."

Jaemin mengangguk, lalu ia masih sempat menatap Haechan dan tersenyum lembut. "Jaemin rapat dulu yahh! Dadahhh." Suaranya kembali berubah lucu seperti berbicara pada anak kecil, membuat Haechan hanya bisa mengangguk patuh dengan mata bulatnya kebingungan karena mendengar masalah yang di jabarkan sekertaris osisnya itu.

Hey, itu masalah besar.

"Rundown day 2 minta salinan ke Somi, proposal ruangan bisa minta tolong ke kesiswaan. Buat anggaran, kumpulin bendahara sama divisi logistik juga acara, nanti malem rapat besar." Ucap Jaemin sembari meninggalkan Haechan.

Haechan terdiam. Vibe Jaemin saat diluar dengan dirinya sangat-sangat berbeda, sangat keren.

"Kerenan Mark deng, hehehe." Gunam Haechan menyangkal perasaannya oada Jaemin dan kembali membuka buku albumnya, menatap foto Mark dengan tatapan memuja.

.
.
.
.
.

"Masih lama???"

Pertanyaan Jaemin membuat Haechan mengangguk. "Nanti habis orang itu, dia, dia, dia, dia, dia, dia, dia, dia, di-"

"Ssstttt iya tauu. Nanti Chan mau ngobrol apa aja sama Mark???" Tanya Jaemin sembari menatap Haechan dan menyupi Haechan permen coklat.

Haechan menerimanya, membuka mulutnya dan mulai mengemut permen hasil pemberian Jaemin. "Mau ngobrol banyakk!! Jaemin mau titip salam???" Tanya Haechan

"Boleh, Jaemin mau nitip pesan ke Mark. 'Boleh gak, Haechan nya Mark buat Jaemin?? Jaemin udah nunggu lama, Jaemin udah minta izin sama Mark di Dm tapi Mark ga jawab-jawab, jadi Jaemin nunggu restu dari Mark.'  Gitu yahh."

Haechan terdiam, namun karena senyum lembut Jaemin membuat Haechan akhirnya mengangguk gugup. Selain gugup akan berhadapan dengan Mark, tapi juga Jaemin.

Acara fansign kali ini sangat berbeda, karena Jaemin secara tidak langsung menembaknya.

.
.
.
.
.

"Oh iya, temen Chan mau nitip pesan, boleh??" Tanya Haechan sedikit gugup setelah banyak berbicara dengan idolanya.

"Yes of course, apa itu??" Tanya Mark sembari tersenyum dan memberikan album yang sudah di tanda tangani.

"Anu, begini, Chan tiap ke sini di anter temen Chan, trus sekarang temen Chan baru kali ini mau titip salam buat Mark." Cicit Haechan membuat idolanya itu terkekeh gemas.

"Yaaa, apa itu??" Tanya Mark lagi dengan lembut.

"Katanya, 'Boleh gak, Haechan nya Mark buat Jaemin?? Jaemin udah nunggu lama, Jaemin udah minta izin sama Mark di Dm tapi Mark ga jawab-jawab, jadi Jaemin nunggu restu dari Mark.'  Be-begitu."

Mark tersenyum lebar menatap wajah Haechan yang kini memerah dan menolak bertatapan dengannya. Mendengar ucapan fans nya, kali ini Mark tidak mau merestui. Ia ingin fans nya ini sekarang.

"Jaemin yang mana??" Tanya Mark membuat Haechan membalikkan tubuhnya dan menunjuk Jaemin yang sedang menatapnya dari kejauhan.

"Itu, yang pake baju kemeja biru."

Mark mengangguk begitu melihat itu, belum Jaemin yang sadar di lihat temannya dan idola temannya itu menbuat Jaemin membungkuk sopan menyapa dari jauh.

Baik Mark juga Haechan ikut membungkuk seadanya karena posisi mereka duduk di kursi. Membuat Mark terkekeh dan Haechan akhirnya menatap Mark meminta jawaban.

"Jaemin baik ya?? Maaf loh buat Jaemin karena ga jawab Dm an nya, saya jawab ya, buat Jaemin, boleh Haechan nya saya buat Jaemin asal-"

"Ya??" Tanya Haechan harap harap cemas tanpa sebab.

"-asal Haechan nya saya mau dan Jaemin bisa jaga Haechan nya saya, jangan sampe nangis atau bahkan sampe lukain hatinya."

Kini Haechan menutup wajahnya malu, gombalan Mark selalu sukses membuat Haechan gila.

Haechan semakin mencintai Mark!

.
.
.
.
.
.

TBC







BTW, buat yg mau lanjutannya Incest<Error> keknya ga bisa di lanjut disini,

Kalo saya jual pdf mau pada beli gak??






Maaci banyak

Salam,
Merinosheep
11 Okt 23

私達の物語 (Our Stories) ONESHOOT MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang