You

657 45 5
                                    

Title: You
Chapter: 1
Total Chapter: 1
Text: Indonesian
Date of Published: 31 Des 23
Writter: Merinosheep
Editor: Merinosheep
Cover Design: Merinosheep
Story by: Merinosheep

.
.
.
.
.
.
.

"Kalo kaya pasti enak ya."

Mark hanya mengangguk menanggapi ucapan adik tingkatnya, matanya menatap jauh ke arah pemandangan kota di depannya dengan bebas.

"Orang-orang bisa kaya gimana sih??"

"Gak tau, mungkin previllage."

"Ko ga tau, lu kan kaya, punya segalanya."

"Kata siapa?? Milikin lu aja ga bisa."

"Ah elah!!"

Terkekeh mendengar ujaran kesal, Mark pun mendongak merasakan pergerakkan di sampingnya dan langsung memegang tangan Haechan agar tidak pergi dari sisinya. Membuat adik tingkat itu menatapnya jengah.

"Katanya lu setuju temenan aja, masih aja baper lu mah."

"Iya iyaa, maaf, sini duduk lagi." Mark mengalah sembari menarik tangan Haechan agar kembali duduk, dan Haechan hanya bisa menurut. Duduk di samping kakak tingkatnya itu.

"Orang-orang bisa kaya karena mereka emang kerja keras pasti sebelumnya, pasti mereka kerja lebih giat dari pada kita." Mark memulai diskusinya, membuat Haechan menatap minat pada Mark.

Sejujurnya, Mark sangat ingin menatap balik pada adik tingkatnya ini tapi, ia takut semakin jatuh cinta. Memilih memandangi pemandangan kota di depannya lebih baik dari pada harus merasakan lebih dalamnya jatuh cinta.

Ya, Mark pernah menyatakan perasaannya pada adik tingkatnya, Haechan. Mereka adalah rekan satu divisi unit kegiatan mahasiswa, mereka juga di amanahi untuk menjadi ketua divisi dan wakil divisi, membuat mereka menghabiskan banyak waktu bersama. Tapi, Haechan memilih untuk berteman saja, entahlah. Jika di lihat-lihat juga, Haechan tidak dekat dengan semua orang, hanya dekat dengan dirinya, tapi Haechan lebih memilih dengan status teman. Apa Haechan meragukannya??

"Kita juga kerja keras, gua kerja sambil kuliah, tapi kenapa ga kaya-kaya?? Dikira jadi ojol gak kerja keras apa?" Tanya Haechan yang menyandarkan kepalanya di bahu Mark tanpa aba-aba. Dan itu sukses membuat jantung Mark berdegub sangat kencang.

"Kalo lu, lu bapaknya dah kaya sih, ibu lu juga punya butik. Pasti enak ya??"

Ucapan Haechan itu membuat Mark menghela napas berat, kenapa jadi adu nasib begini??

"Semua punya masalahnya sendiri-sendiri Chan."

Terdiam, Mark tahu Haechan sedang berkelut dengan diri sendiri pasti. Inisiatif, Mark mengusap paha Haechan memberi simpati dan itu Haechan menindih tangannya untuk di bawa dalam genggaman tangan.

Apa seperti ini teman?? Saling bergandengan?? Hey ini membuat Mark gila dengan status mereka!!

"Kalo gua, jual diri gimana??"

Bisikan Haechan yang putus asa itu disusul kekehan dari Haechan sendiri. "Gua udah terlanjur kotor juga, capek jadi ojol, panas."

Mark terdiam, sama sekali tidak mau bertanya lebih lanjut. Karena sepertinya, Haechan mulai menceritakan pengalamannya. Dan ini pasti sensitif.

"Dulu, waktu gua pulang sekolah, masih SMP waktu itu, gua pulang, rumah sepi kayak biasanya. Gua lupa ga kunci pintu kayak biasanya, trus, orang itu masuk-"

Genggaman di tangannya mengerat, membuat Mark ikut mengeratkan genggamannya.

"-orang itu, ya, lu tau sendiri gua di gimanain hehehe."

私達の物語 (Our Stories) ONESHOOT MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang